Chapter 11

9.9K 754 10
                                    

Setelah tahu siapa pria di hadapan nya ini Elea alis jiwa aruna merasa was² karena bagaimana pun Zeanno itu sama seperti psikopat tak kenal ampun pada lawan nya.

Sekarang ini Zean sedang menyuapi nya makan, lihat lah sekarang Elea sudah seperti bayi saja. Elea tak menolak setiap suap sendok yang Zean sodorkan padanya.

Elea mencoba memberanikan diri untuk bicara pada sosok yang dihadapan nya sekarang.

"Hm Zean" panggil Elea menghentikan Zean yang akan menyuapi nya kembali.

"Kenapa?" tatap Zean lembut ke arah Elea seraya tangan yang terangkat menyentuh wajah cantik Elea.

"Siapa yang ganti in baju gw" tanya Elea dengan menatap baju yang sedang ia kenakan.

"Menurut kamu?" ucapnya dengan tatapan yang tak lepas dari Elea.

Elea yang mendengar jawaban Zean melototkan sedikit mata nya.

Zean yang melihat nya hanya tertawa pelan. wajah elea sangat menggemaskan pikirnya.

"Zeaann."

"Bibik yang ganti." ucap Zean membuat Elea bersyukur ia masih perawan ternyata.

"Kamu mau aku yang ganti in, hm?" ucapnya dengan menaikan sebelah alisnya dan jangan lupakan wajahnya itu sangat menjengkelkan.

"Iih mesum lo" ucap Elea membuang muka.

CUP

Elea terkejut mendapatkan kecupan dipipinya. Ia langsung beralih menatap sang pelaku yang malah menampilkan senyum manis pada nya.

"Ih mantan gak boleh cium² dong." ucap Elea seraya mengusap² pipi nya yang telah di cium Zean.

"Mantan" tekan Zean menatap Elea dengan tatapan yang menusuk.

Elea yang melihat perubahan sikap Zean merasa takut ia memundurkan dirinya ke belakang.

Zean yang melihat Elea ingin bergerak menjauh.langsung menindihnya di atas kasur. sekarang posisi mereka sangat lh intim. Elea yang dibawah dan Zean yang mengungkung nya dia atas. jika ada yang melihat nya pasti akan salah paham.

Elea tak berani menatap Zean posisi mereka sekarang sangat dekat. deru nafas Zean saja sudah terasa menerpa wajahnya.

"El." panggil Zean. dengan suara yang terdengar seksi tapi Elea tetap tak berani menatap Zean.

"Lihat aku sayang." ucapnya lagi.

Kali ini Elea membuka matanya hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan Zean, hm bukan tampan tapi sangat tampan.Eh.

Hidung Zean dan Elea sekarang sudah saling bersentuhan. Zean menatap lekat wajah Elea yang berada di bawah nya.

"Dengar El, kamu milik nya Zeanno"

"Your mine." ucapnya lagi menatap lekat mata Elea.

"Tap... " Zean memotong perkataan Elea.

"Kamu mau melakukan nya sekarang." ucapnya seraya memajukan wajahnya mengendus ngendus leher Elea.

Elea menegang dengan apa yang dilakukan Zean. Ia mencoba mendorong dada bidang Zean agar menjauh darinya tapi itu hanya sia².

"Zean, hiks hiks " tangis Elea pecah ia takut, takut sekali. Zean yang mendengar isak tangis dari gadis nya menghentikan aksinya.

Menjauhkan kepalanya dari leher Elea dan kembali menatap wajah elea. menghapus air mata yang masih saja mengalir di wajah cantik Elea.

"Ssst, maaf." seraya menghapus air mata yang keluar dari mata Elea.

Elea yang merasakan Zean tidak lagi mengendus - ngendus leher nya. dan melihat Zean menghapus air matanya ia tetap diam walau Zean telah meminta maaf air matanya tetap saja keluar.

Zean yang melihat Elea terus menangis menyingkir kan tubuhnya dari atas Elea dan ikut berbaring di samping nya. menghadap ke arah Elea yang masih sesegukan.

Zean membawa Elea kedekapan nya memeluk nya erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zean membawa Elea kedekapan nya memeluk nya erat.

"Maaf El, maaf." ucapnya dengan mencium puncak kepala Elea.

"Zean kita udah putus." ucap Elea sesegukan yang masih di dalam dekapan nya.

"Jangan mulai sayang."

"Kamu mau aku marah, hm?" tanyanya yang masih memeluk Elea dan sekarang bahkan Zean memeluk nya lebih erat.

Elea hanya menggeleng-geleng kan kepala nya.

"Good girl." ucapnya yang melihat gelengan kepala Elea. ia melonggarkan pelukan nya dan menempelkan bibirnya ke bibir Elea.

Elea kaget dan langsung menatap Zean. Zean yang di tatap malah menyerbunya dengan kecupan di seluruh wajah nya.

"Zeannn" pria itu malah memeluknya kembali erat.

"Kita gak bakal pernah putus El." ucapnya dengan masih memeluk Elea.

"Bahkan dalam mimpimu sekalipun aku akan tetap mengejar dan menangkap diri mu." timpal Zean lagi.

"Zean." panggil Elea yang masih dalam dekapan nya.

"Hm"

"Aku mau pulang."

"Ini juga rumah kamu sayang."

"Zean mama pasti khawatir." terang Elea pada Zean berharap pria itu akan mengizinkan nya keluar dari tempat ini.

Zean tak menjawab ia malah diam dengan tetap memeluk Elea.

"Zeann." panggil Elea lagi.

"Iya sayang" sautnya.

"Aku masih sekolah Zean, harusnya hari ini aku sekolah." terang Elea.

"Hm" balasnya dengan tangan yang mengusab² pelan punggung Elea. Elea kesal dengan jawaban Zean yang tak jelas. tangannya menyelinap ke arah perut Zean lalu mencubit nya.

"Akh" suara Zean akibat cubitan yang diberikan Elea.

"Sakit El." ucap Zean yang malah menambah memeluk nya erat.

"Zean ih dah." kesal Elea.

"Kamu boleh sekolah." ucap Zean seraya melonggarkan pelukan nya. Elea senang  mendengar jawaban Zean ini berarti ia bisa pulang dan kabur dari pria ini.

Zean tahu pasti gadisnya ini berniat kabur dari nya tapi itu tak akan terjadi.

"Tapi kamu tinggal disini." timpal Zean lagi.

"Gak bisa zean semua perlengkapan sekolah aku ada di rumah"

"Aku udah urus semuanya."

Zean yang melihat Elea ingin membantah. ia kembali membuka mulutnya.

"El, kamu mau papa kamu sama kayak Anisa?" Sontak membuat Elea menangkup rapat mulutnya mendengar yang dikatakan Zean, ia tak akan pernah lupa apa yang terjadi pada sahabatnya itu, mati dengan cara yang mengerikan.

Zean yang melihat Elea hanya diam ia kembali berbicara.

"El harus jadi gadis nya Zean yang penurut."

Elea hanya mendengarkan saja apa yang di katakan zean.

"Astaga gw harus kabur, zean bener² gak bisa di tebak" batin elea.

New life ~ Transmigrasi Where stories live. Discover now