Broken Leg (26)

1.2K 174 98
                                    

Hi hii...
Aku update, biar kalian ga terlalu lama mengkhawatirkan Gegw big boy kita.

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Satu kali lagi. Nanti habis." Johnny kembali menyuapkan sesendok nasi dan lauk pauknya ke dalam mulut Kun yang kini terbuka lebar.

"Aigoo.. Pintarnya. Makannya habis. Pintar sekali Kun..." Puji Mama Yohan. Puding di tangannya juga sudah habis dimakan Kun.

"Iya, anak Daddy pintar sekali ya makannya? Habis semua." Puji Johnny.

"Appanya Hendery sering ke taman ini?" Tanya Mama Hyeri dengan tiba-tiba. Johnny menoleh dan tersenyum.

"Tidak sering, tapi kadang kalau anak-anak minta main ke luar saya bawa ke sini." Jawab Johnny, tangannya kini sibuk memberi minum Kun.

"Hyeri dan Yohan sering kemari?" Tanya Johnny untuk berbasa-basi.

"Sering sekali... Hahaha kalau kami hampir setiap sore. Hari ini kebetulan Hyeri masih belum mau berangkat ke day care dan Yohan juga bolos, jadi kami ke sini jam segini. Kalau sore di sini ramai juga loh. Banyak anak bermain." Cerita Mama Hyeri.

"Kalau kami, tinggal di dekat sini. Di kompleks apartemen yang itu." Mama Yohan menunjuk bangunan apartemen yang terletak tidak terlalu jauh dari taman.

"Waaaah dekat ya?" Johnny menatap bangunan yang ditunjuk Mama Yohan dan mengangguk-anggukan kepalanya. Mungkin hanya butuh tiga sampai lima menit berjalan kaki dari gedung apartemen ke taman.

"Kalau mau main bersama lagi lain kali, ke sini saja. Hendery juga sepertinya langsung akrab denga Hyeri dan Yohan." Ujar Mama Hyeri. Johnny tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Nanti kapan-kapan saya bawakan puding atau camilan lainnya saat main bersama. Kalau ada yang bisa Hendery makan, bilang saja. Nanti saya coba buatkan." Ujar Mama Yohan.

"Mama Yohan pintar sekali memasak loh..." Mama Hyeri mengacungkan kedua jempolnya pada Johnny yang hanya tertawa.

"Terimakasih banyak." Ucap Johnny dengan tulus. Berkat Mama Yohan juga, napsu makan Kun sepertinya mulai kembali.

"Appa Hendery tinggal dimana?" Tanya Mama Yohan.

"Hahaha kami tinggal agak jauh dari sini. Di daerah Niyositi." Jawab Johnny.

"Aaaaah... Pinggiran Seoul ya? Tidak terlalu jauh sih, tapi lumayan juga ya?" Mama Hyeri. Johnny menganggukkan kepalanya. Butuh 30 menit untuk sampai ke taman ini jika mereka berangkat dari rumah Johnny.

"Tapi kapan-kapan kalau main ke sini hubungi kami saja. Siapa tau bisa play date lagi seperti hari ini. Kalau weekend malah suamiku yang menemani Hyeri main di sini. Dengan Appanya Yohan juga, siapa tau kalian juga bisa berkenalan dan akrab." Mama Hyeri.

"Oiya? Sepertinya menyenangkan.." Seru Johnny, tampak tertarik dengan cerita Mama Hyeri. Hendery juga belum punya teman selain anak-anak vampir di rumah, dan Johnny berfikir akan sangat bagus kalau Hendery dan Jaemin mulai belajar bersosialisasi dengan teman sebaya mereka sebelum masuk ke playgroup semester depan. Selain itu Johnny juga jadi punya teman yang bisa diajak mengobrol dan berbagi tentang parenting.

"Boleh bertukar nomor tidak? Nanti agar Hendery dan Jaemin saya ajak main ke sini lagi." Johnny.

"Jaemin?" Mama Hyeri mengernyitkan dahinya. Agak bingung karena mendengar Johnny tidak menyebut Hendery dan Kun, tapi Hendery dan Jaemin.

"Oh, itu putra saya yang lain. Saudara kembarnya Hendery." Jawab Johnny, yang baru sadar kalau Jaemin tidak ikut bersamanya. Tangan Johnny merogoh saku dan dengan cepat mengeluarkan ponselnya.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now