Anger (28)

1.1K 174 33
                                    

Hi hi...
✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Nana sudah? Tidak terbangun kan?" Tanya Johnny saat melihat Ten berjalan ke arahnya.

"Tadi bangun sebentar. Tapi langsung tidur lagi." Jawab Ten, melirik ke arah mobil dan mendapati Hendery masih tidur di kursi bayinya.

"Nanti Dery aku saja yang bawa. Kau yang keluarkan dan bereskan barang-barang di mobil ya babe?" Ten mengedipkan satu matanya dan tersenyum. Johnny tertawa pelan dan menganggukkan kepala. Tadi Johnny juga yang memindahkan Kun dari mobil ke kamar utama.

"Eh boy!! Sudah pulang? Padahal mau Daddy jemput di rumah Om Taeil loh!" Seru Johnny saat melihat Mark tiba-tiba berjalan cepat melewati Johnny dan Ten.

"Mark kenapa?" Bisik Johnny, saat Mark sama sekali tidak meresponnya. Mark bahkan hanya berjalan melewati Ten dan Johnny tanpa menyapa kedua orangnya.

"Sepertinya dia dari rumah Jaehyun, bukan dari rumah Taeil." Ten perlahan mengangkat dan menggendong Hendery yang langsung mengeliat.

"Hhheeeuunggg..."

"Ssshhh... Sebentar ya Dery. Nanti tidur di kamar." Bisik Ten saat Hendery mulai membuka matanya perlahan.

"Tadi aku bilang pada Taeil agar Mark di rumahnya saja padahal. Tadi yang jemput jadi Taeil kan? Atau Taeyong?" Tanya Johnny pada Ten yang kini menepuk-nepuk punggung Hendery.

"Tidak tahu. Sudah ya, barang-barang di mobil tolong bawa ke dalam, lalu dibereskan." Ten langsung buru-buru masuk ke rumah membawa Hendery yang kini mulai rewel.

'BBLAAAAM!!!'

"Astaga!!!" Ten langsung tersentak begitu mendengar suara pintu yamg dibanting keras. Hendery juga langsung diam dan mengangkat kepalanya, menoleh ke sana kemari mencari sumber suara.

"Astaga Mark Hyung!! Kenapa pintu kamarnya dibanting begitu??!!" Omel Ten saat melihat Mark berjalan cepat keluar kamarnya. Untung saja Kun tidur di kamar utama siang ini.

"Kenapa?" Tanya Johnny, buru-buru menghampiri Ten dengan kedua tangan membawa keranjang piknik dan box darah anak-anak mereka.

"Daddy pegang Dery dulu," Ten buru-buru menyerahkan Hendery pada Johnny yang langsung meletakkan barang-barang di tangannya ke lantai.

"Mark hyung..." Ten langsung mengejar Mark yang kini berjalan cepat ke arah dapur.

"Mark Hyung, kenapa tadi pintu kamarnya dibanting begitu??" Tanya Ten, begitu melihat Mark membuka lemari pendingin dan mengambil dua kotak darah kemasan dan sekotak puding susu.

Ten langsung tersentak dan menyesal sudah mengomel karena Mark membanting pintu. Ten lupa kalau Mark mungkin belum sempat makan siang karena dirinya dan Johnny ke rumah sakit dan terlambat pulang.

"Mark hyung belum makan siang ya? Papa masakkan sebentar ya? Mark hyung ingin makan sesuatu? Nanti Papa coba buatkan." Suara Ten langsung melembut.

Mark hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan melewati Ten.

"Mark Hyung, maaf ya Papa dan Daddy tadi tidak bisa jemput Mark Hyung di sekolah." Bisik Ten.

Mark langsung menoleh pada Ten dan kembali menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, kan Papa dan Daddy ke rumah sakit menemani Dery." Jawab Mark dengan lemas. Ten menghela nafasnya pelan dan membiarkan Mark berjalan ke luar area ruang makan dan dapur.

"Hey boy," Johnny menyapa Mark yang tetap diam dan berjalan melewati Johnny.

"Kenapa? Mark kok begitu?" Tanya Johnny pada Ten yang hanya bisa mengangkat kedua bahunya.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang