Kalau Injun Menikah (60)

945 139 98
                                    

Aku kembali lagiii...

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

Mark melirik ke arah pintu ruang kerja Ten dan tahu kalau Johnny ada di sana, diam-diam berdiri di balik tembok dan berusaha menguping apa yang sedang terjadi di ruang kerja Ten.

"Jadi Mark sengaja meninggalkan Dery sendirian di sungai?" Tanya Ten, masih dengan nada suara yang datar dan dingin. Ten tidak sekalipun meninggikan suaranya pada Mark sejak tadi, namun itu sudah cukup membuat Mark merasa sangat terintimidasi. Padahal Ten kini berlutut dan tingginya hampir sejajar dengan Mark.

Mark hanya diam dan tidak kunjung menjawab pertanyaan Ten. Sudah lebih dari lima belas menit Mark berada di ruang kerja Ten untuk diinterogasi oleh Papanya itu.

"Mark..." Panggil Ten kembali.

Mark menghela nafasnya perlahan dan kemudian mengangguk pelan.

"Kenapa? Kan kasihan Dery ditinggal sendirian di sungai. Untung saja ada Park Harabeoji yang datang ke sungai. Kalau tidak ada yang datang ke sungai bagaimana?! Kalau ada apa-apa bagaimana?!"

Mark cukup terkejut saat akhirnya nada bicara Ten sedikit lebih tinggi. Mark menggigit bibirnya saat melihat kerutan di dahi Ten, dan tentu saja Ten terlihat sangat marah dan kecewa sekarang.

Mark meremas ujung kausnya dan mengedipkan matanya yang kini mulai terasa panas dengan cepat.

"Dery ditinggal sendirian loh di sana. Harusnya kan Mark hyung tidak meninggalkan Dery. Kok Mark hyung begitu pada adiknya? Kok adiknya ditinggal sendirian? Basah, kotor, ketakutan. Tadi kata Daddy, Dery itu waktu pulang kotoㅡ"

"Mark tidak ajak Dery!!" Teriak Mark, setelah mengumpulkan keberaniannya.

Ten menghela nafas pelan dan menatap Mark yang kini mulai menitikkan air mata.

" Hhikksss.. Hikks.. Mark tidak ajak Dery, Papa..."

"MARK TIDAK MAU MAIN DENGAN DERY!!" Kali ini Mark berteriak sangat kencang dengan kedua tangan terkepal.

"Hikksss... Hiksss.. Mark tidak pernah ajak Dery main!! Papa yang paksa Mark untuk ajak Dery main!! Mark kan tidak suka!! Hhikksss.. Hiiksss..."  Mark terus saja menangis dan menatap Ten.

"Tapi kan Dery ingin ikut bermain bersama Mark, kan bisa main samaㅡ"

"TIDAK MAU!!! MARK MAU MAIN SAMA TEMAN-TEMAN!!" Teriak Mark yang langsung memotong ucapan Ten.

"Mark cuma mau main sama teman-teman!! Bukan menjaga Dery yang menyebalkan!!! Sudah menyebalkan, keras kepala, penakut sekali!!! Sama katak saja takut!!! Selalu merepotkan!! Mark cape!!!" Mark terus saja berteriak dengan kesal dan membuat Ten terdiam.

Ten menarik nafasnya dalam-dalam dan menatap Mark yang kini menyeka air matanya dengan punggung tangan.

"Mark... Iya, Papa mengerti. Mark pasti cape ya harus menjaga Dery saat bermain tadi?" Nada bicara Ten mulai terdengar lebih lembut.

"Tapi kan Dery itu masih kecil, sayang. Mark hyung tidak boleh meninggalkan Dery sendirian di sungai seperti tadi..."

'Plak'

Ten tersentak saat Mark menapis tangan Ten yang hendak membelai rambut Mark.

"Papa tidak mengerti." Ujar Mark dengan penuh amarah sebelum kemudian mencoba pergi dan berjalan melewati Ten.

"Mark..." Ten menghela nafas pelan dan berusaha menahan tangan Mark yang kembali menapis tangannya dan langsung berlari meninggalkan ruang kerja Ten.

"MARK!!" Teriak Ten, dengan terburu-buru berdiri dan keluar dari ruang kerjanya untuk mengejar Mark.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now