Membujuk Haechan (42)

1.2K 163 71
                                    

Double update!!

✨jangan lupa vote dan comment ya✨

***

"Echan belum tidur kok. Kalau Mark mau main dulu dengan Echan boleh..." Taeil tersenyum dan mempersilahkan Mark masuk ke dalam rumahnya.

Mark menganggukkan kepalanya dan terus tersenyum sembari memeluk sebuah paper bag berisi hadiah untuk Haechan.

"Om Taeil dan Echan malah tadinya mau ke rumah Mark, eh Mark ke sini duluan." Taeil tertawa pelan dan membawa Mark ke dapur rumahnya dimana terlihat Haechan dan Doyoung sedang membereskan banyak sekali makanan kemasan dan bumbu-bumbu yang berserakan di lantai.

"Om Taeil baru belanja?" Tanya Mark dengan bingung melihat dapur Taeil tampak cukup berantakan.

"Hahahaha tidak.. Tadi Yangyang ikut bantu memasak di sini jadi agak berantakan." Taeil.

"Chan.. Lihat nih, ada siapa ini?" Taeil memanggil Haechan yang langsung menoleh pada Taeil dan membelalakkan matanya begitu melihat Mark.

"Hai Echan..." Mark tersenyum dan menyapa Haechan yang kini tampak bingung dan tanpa sadar menoleh pada Doyoung.

"Itu ada Mark hyung datang loh..." Goda Doyoung. Meski begitu, Haechan terlihat tersentak dan langsung membuang wajah dari Doyoung.

Mark mengernyitkan dahinya melihat raut wajah Doyoung yang langsung berubah murung. Haechan juga terlihat sekali menghindari Popinya meski mereka sedang berdekatan membereskan bumbu-bumbu bersama.

"Mark dan Echan main dulu saja berdua di kamar Echan bagaimana?" Taeil langsung mengalihkan perhatian Mark dan tersenyum.

"Tadi Om Taeil, Echan dan Junjun membuat pie apel untuk Mark dan Kun. Tapi pasti Mark masih kenyang karena baru makan siang kan? Nanti dibawa pulang saja ya pienya?" Taeil.

"Terimakasih Om." Jawab Mark, langsung tersenyum lebar mendengar Haechan memasak sesuatu untuknya. Rasanya sudah lama sekali Mark tidak makan sesuatu yang dibuatkan oleh Haechan.

"Om Taeil dan Om Doyoung mau membereskan dapur dulu. Mark dan Echan main berdua dulu ya? Tidak apa-apa kan?" Taeil.

***

"Echan... Ini buat Echan." Bisik Mark. Menyodorkan paperbag di tangannya pada Haechan. Kini Mark dan Haechan sudah ada di kamar Haechan.

"Ini apa hyung?" Tanya Haechan, menerima hadiah dari Mark dan melongok ke dalam paperbag. Haechan tersenyum saat melihat kotak mainan yang tampak familiar.

"Buat Echan?" Tanya Haechan, tanpa membuang waktu langsung menarik keluar hadiah untuknya.

"Iya... Echan katanya ingin beli itu." Bisik Mark. Kedua bola matanya fokus menatap senyum Haechan yang terus tersungging.

"Terimakasih Mark Hyuung!! Echan suka sekali ini!!" Seru Haechan, mengelus kotak game monopoli yang ia inginkan. Haechan pernah lihat mainan monopoli dengan bidak berbentuk beruang yang lucu. Namun, saat Haechan minta pada Popinya, Doyoung tidak mau membelikan Haechan mainan itu karena jatah Haechan membeli mainan untuk bulan ini sudah dipakai untuk membeli leggo berbentuk toko roti yang bahkan sama sekali belum dibuka oleh Haechan.

"Nanti Echan bisa main ini sama Mark , Nono dan yang lain. Kan Echan di rumah tidak punya kakak atau adik. Jadi nanti kita main sama-sama ya? Soalnya ini mainan untuk ramaiㅡ eh, Echan kenapa?" Tanya Mark dengan panik saat melihat Haechan tampak sangat sedih dan hampir menangis.

"Echan kenapa sedih?" Mark menggeser tubuhnya agar duduk lebih dekat dengan Haechan dan menangkupkan kedua tangannya di pipi Haechan.

"Hhiikkssss... Hhhwaaaaa..." Haechan tiba-tiba saja langsung menangis kencang dan membuat Mark dengan segera memeluk Haechan.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now