Daddy, I wanna thwow up!! (65)

849 129 102
                                    

Hi hi hi...
Siapa yang senang karena besok libur? 😁

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"DadㅡDaddy..."

Johnny langsung menoleh saat mendengar suara rintihan Hendery yang kini terlihat berdiri dengan satu tangan memegang perut sementara tangan lainnya menutupi mulutnya sendiri.

"Daddynya Deyyi!! Deyyi katanya mau muttah!!" Lapor Yohan, menatap Johnny dengan penuh kekhawatiran.

"Hhooeekks..." Hendery terlihat menahan rasa mual dan menatap Johnny dengan mata berkaca-kaca.

"Astaga..." Bisik Johhny, langsung berdiri dan bergegas menghampiri Hendery di depan televisi.

"Hendery kenapa?" Tanya Wooseok, terkejut saat melihat Hendery yang kini langsung digendong Johnny.

"Tidak apa-apa, sepertinya mau muntah." Jawab Johnny, berusaha tenang dan menoleh ke arah Jaemin yang masih saja duduk di kursi meja makan bersama Seungyeon.

"Nana mau ke toilet juga, tidak?" Tanya Johnny. Seharusnya Jaemin juga ingin memuntahkan isi perutnya sekarang.

"Enggak." Jawab Jaemin dengan cuek, tangannya sibuk mengaduk-aduk mug Johnny yang berisi kopi dengan sendok kecil.

"Sudah, tenang saja. Nana bersamaku, tidak akan aku biarkan minum kopi lagi." Ujar Seungyeon yang langsung diberi tatapan sebal oleh Jaemin.

"Hhooeeekss..." Hendery menggunakan kedua telapak tangannya untuk menutupi mulut dan pasrah saat dibawa Johnny ke kamar mandi rumah Wooseok.

"Sudah, Dery bisa muntah sekarang." Bisik Johnny, menutup dan mengunci pintu kamar mandi setelah menurunkan Hendery di hadapan kloset.

"Hhooekss!!" Hendery berusaha memuntahkan isi perutnya, namun usaha Hendery sia-sia. Tidak ada makanan yang keluar.

"Hhikkss.. Daddy.. Hhoeeekkss..." Hendery mulai panik dan menangis. Perutnya sakit, dan mual. Namun tidak ada sedikitpun makanan yang bisa Hendery muntahkan.

Johnny segera berjongkok di samping Hendery, membawa tangan kiri Hendery untuk menyentuh perutnya di sisi kiri atas dan membantu Hendery menekan sendiri perutnya.

"Hhhooeeeksss!!" Tangan kanan Hendery langsung mencengkram kaus Johnny dengan erat saat akhirnya cookies dan susu yang Hendery makan sekitar lebih dari tiga puluh menit lalu bisa ia muntahkan.

"Kalau Dery mau muntahkan makanan, tekan sebelah sini ya? Coba tekan sendiri." Bisik Johnny, menuntun Hendery memuntahkan makanannya. Suatu hari nanti, Jaemin dan Hendery harus mampu memuntahkan makanan yang mereka makan sendiri. Johnny ataupun Ten tidak akan selalu ada mendampingi anak-anak mereka.

"Hhooeeekksss.." Hendery kembali memuntahkan cairan putih, disertai serpihan coklat ke dalam kloset.

"Hikksss.. Hiksss.. Dadㅡdaddy..." Hendery mulai menangis sesegukan dan terus saja mencengkram lengan baju Johnny. Rasa sakit dan mual diperutnya belum juga hilang.

"Iya, tidak apa-apa. Dery coba muntahkan lagi ya?" Ujar Johnny, tetap berusaha tenang dan dengan perlahan membilas mulut Hendery.

"Hhooeekksss..." Hendery kembali memuntahkan isi perutnya dan kemudian terdiam sebentar saat merasakan perutnya mulai terasa membaik, meski masih sedikit sakit dan mual.

"Sudah?" Tanya Johnny, kembali membilas mulut Hendery dan terus memperhatikan raut wajah putranya dengan seksama. Sepertinya Hendery kesulitan memuntahkan makanan di perutnya.

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang