I'm grateful for you, Twins (59)

923 149 107
                                    

Hai haiii...

Aku update lagiii...

Apakah yang kalian cari ada di chapter ini?

**Btw seperti biasa ya.. Kalau ada para manusia Thailand, setiap kalimat tercetak mirinh, artinya itu 'ceritanya' bahasa Thailand.

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Hendery tidak apa-apa?" Tanya Mild dengan khawatir saat Johnny menggendong Hendery yang baru saja dimandikan dan dipakaikan baju ke ruang keluarga.

"Tidak apa-apa." Johnny tersenyum tipis dan membelai rambut Hendery yang kini ia dudukkan di sofa.

Mild terus menatap khawatir Hendery. Mild tidak terlalu mengerti apa yang terjadi, dan Johnny juga agak kesulitan menjelaskan pada Mild dengan bahasa Thailand dengan kosa kata sederhana yang Johnny kuasai sekarang.

"Dery mau minum darah hangat dulu?" Tanya Johnny, berjongkok di hadapan Hendery dan menanyai putranya. Sebentar lagi waktu makan malam, dan biasanya anak-anak akan minum darah bersama di meja makan. Namun, sepertinya Hendery butuh darah sekarang.

"Nana ambiyy yah??" Jaemin langsung berlari ke arah dapur tanpa diminta. Johnny menghela nafasnya dan berdiri, menyusul Jaemin ke dapur.

"Gege, ttuwo?" [Gege, chuwo/추워/dingin?] Tanya Kun yang kini memeluk Hendery. Tadi saat baru datang Hendery kotor, basah, dan gemetar dalam gendongan ahjussi penjaga gerbang.

Hendery menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Engga. It's wamm." [Warm] Bisik Hendery yang langsung balik memeluk Kun. Mild tersenyum melihat Kun dan Hendery yang saking berpelukan.

"Minyum. Minyum duyyu...." Jaemin berlari ke arah Hendery dan Kun sembari membawa sebungkus biskuit darah berbentuk beruang di tangannya, sementara Johnny berjalan di belakang Jaemin dan membawa mug milik Hendery yang berisi darah hangat.

"Gege minum dulu," Johnny duduk dan memberikan mug berisi darah yang langsung diminum Hendery dengan cepat.

"Oppah.. Tu puna Nong Kuwn?" Tanya Kun, menunjuk biskuit di tangan Jaemin.

"Bukan.. Puna Gege." Jawab Jaemin sembari menggelengkan kepalanya. Itu biskuit untuk Hendery.

"Nong Kuwn mawu, mawu biskit Oppah..." Rengek Kun. Ia juga ingin biskuit seperti Hendery.

"Nong Kun nanti ya, biskuitnya setelah minum darah dan makan malam. Oke?" Ujar Johnny. Kun hanya cemberut dan menatap Jaemin yang dengan tergesa membuka bungkus biskuit darah sebelum kemudian mematahkan biskuit ditangannya jadi potongan kecil dan menyuapkannya pada Hendery.

"Sudah yyebih baik?" Tanya Jaemin, memperhatikan dengan seksama wajah Hendery yang kini mengunyah biskuit. Hendery menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Ssengkyu Nana..." [Thankyou, Nana...] Ujar Hendery, mengambil sepotong biskuit di tangan Jaemin dan balik menyuapi Jaemin biskuit miliknya.

"Nong Kuuuwnn!!!" Kun langsung protes dan menarik tangan Hendery, Kun juga mau disuapi biskuit.

"Hahahahaha..  Mereka menggemaskan sekali." Mild tertawa dan memperhatikan ketiga putra Johnny.

"Kalau sedang akur, gemas. Hahahaha.." Johnny ikut tertawa dan mengusak rambut Jaemin yang kini mematahkan biskuit untuk disuapkan pada Kun.

"Kami pulaaaaang...."

STORIES OF IMMORTALS [JOHNTEN]Where stories live. Discover now