06. Wildhan

2.1K 286 6
                                    


.
.
.
.
.
"MAMI, ICE CREAM WILDHAN SIAPA YANG MAKAN?!"

"KAMU YANG MAKAN SENDIRI YA?!"

"IH GAK MI, WILDHAN BELUM MAKAN!!"

Rudi menggelengkan kepalanya, pusing melihat kelakuan istri dan anak nya. Keduanya sama-sama suka sekali berteriak.

"Beli lagi Wil, jangan kayak orang susah." Wildhan langsung diam waktu papi nya bersuara.

"Ih, gak bisa beli pi, itu kan resep baru dari kedai ice cream nya Wildhan." Rudi menghela nafas.

"Ya udah bikin lagi, biasanya juga gitu." Wildhan cuma bisa duduk sambil cemberut.

"Makanya kalau punya makanan itu di simpen yang bener, kan udah mami sediain freezer khusus buat kamu." Wildhan mengangguk paham.

"Ya maaf mi, Wildhan kan lupa." Esha menggeleng heran.

"Mi, minggu depan jadi ke rumah eyang kan?" Esha dan Rudi mengangguk serempak.

"Kenapa kamu seneng banget sih?" Wildhan mengulas senyum.

"Ya seneng dong, kenapa harus gak seneng kalau Wildhan mau tinggal disana sama mas Saga." Esha melirik ke arah suami nya.

"Kamu itu, nanti disana jangan cuma nempel sama Saga. Kenalan sama yang lain, ada yang seusia sama kamu kok." Wildhan hanya mengangguk.

"Iya tau pi, nanti Wildhan juga bakal nempel sama yang lain." Rudi tersenyum dan mengusak rambut merah Wildhan.

"Mami kenapa?" Rudi kini berganti menatap Esha yang berusaha mengulas senyum.

"Gak papa." Wildhan jelas tidak percaya mendengar jawaban sang mami.

"Bohong nih, aduin eyang ya." Esha akhirnya tertawa pelan.

"Kenapa mi? Kepikiran anak nya kak Aruna?" Esha mengangguk, hal itu membuat Rudi mengulas senyum. Berbeda dengan Wildhan yang menatap bingung.

"Bude Aruna itu kakak nya mami yang kedua kan?" Esha dan Rudi mengangguk.

"Iya, nanti kalau anak nya bude Aruna dateng, kamu bisa deket sama dia ya." Wildhan hanya mengangguk.

"Dia kayak mas Saga gak mi?" Esha tersenyum tipis.

"Mami gak tau, tapi kalau dia kayak bude Aruna, dia pasti sama baiknya kayak Saga." Wildhan ikut mengulas senyum.

"Kalau gitu Wildhan harus deket sama anak nya bude Aruna!"
.
.
.
.
.
Wildhan Ethan Pradaya

Pemuda pecinta ice cream itu hobi mewarnai rambutnya, makanya tidak heran kalau melihat warna rambut Wildhan yang terang, seterang masa depan.

Namanya punya arti yang sangat bermakna, anak laki-laki dari surga yang kuat, tegar, sabar dan memiliki tujuan. Wildhan memang selalu memiliki tujuan dalam hidupnya, bahkan saat dia ingin membuka kedai ice cream saat masih smp.

Wildhan mungkin akan menjadi salah satu yang bertanggung jawab akan asupan gizi mereka di malang, tentu saja bersama Saga. Karena Wildhan akan selalu menempel pada Saga.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.

Wildhan Ethan Pradaya

- 24 tahun- Cucu ketujuh- Toa berjalan- Suka ngerusuhin Saga- Kadang suka ngeri kalau liat Harsa diem- Pecinta ice cream, sampai punya toko ice cream sendiri di surabaya- Sering ketemu Saga, makanya sedikit manja ke Saga- Kalau teriak, yang bisa d...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- 24 tahun
- Cucu ketujuh
- Toa berjalan
- Suka ngerusuhin Saga
- Kadang suka ngeri kalau liat Harsa diem
- Pecinta ice cream, sampai punya toko ice cream sendiri di surabaya
- Sering ketemu Saga, makanya sedikit manja ke Saga
- Kalau teriak, yang bisa diemin cuma tatapan Harsa

"Mas Saga...!!!"

"Aduh, mampus aku pasti bikin mas Harsa kesel!"

"MAVENNNN, AYO JAJAN!!!"

.
.
.

Bratadikara's houseWhere stories live. Discover now