Bab 01 . Penghianatan

8.1K 334 1
                                    

Flasback

Arini sedang duduk gelisah dibalik kemudi mobilnya. Wanita itu sedang membututi sang suami yang sedang bersama dengan seorang wanita yang sangat dikenalnya.

Arini tak sengaja melihat sang suami Ganendra Rajasa bersama seorang wanita cantik yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, Sinta. Arini melihat kedua nampak mesra disebuah restoran mahal dikotanya.

Dengan perasaan tak menentu Arini mengakhiri meetingnya dengan salah satu client yang membutuhkan jasanya. Arini segera berlari menyusul kedua orang itu dengan meninggalkan sang client yang nampak kebingungan.

Arini mengikuti mobil yang ditumpangi oleh Ganendra dan Sinta menuju sebuah apartement yang Arini tahu adalah daerah tempat tinggal Sinta.

Arini menggelengkan kepalanya berusaha menjernihkan pikirannya. Walaupun hatinya sesak dan sakit melihat kemesraan mereka berdua, Arini berusaha menyangkal penglihatannya.

" Gak mungkin Mas Ganen selingkuh dibelakangku. Mereka berdua pasti ada pekerjaan bersama "

Arini sudah mengenal dan berhubungan baik dengan Sinta, sekertaris suaminya. Mereka berdua juga kebetulan sudah bersahabat semenjak masa kuliah.

Hingga akhirnya Arini menikah dengan Ganendra Rajasa, dia tetap menjalin hubungan dengan Sinta bahkan membantu wanita itu mendapatkan pekerjaan dikantor suaminya atas permintaan Sinta sendiri.

Dengan tergesa Arini segera turun dari mobil dan berlari menuju unit milik Sinta. Saat hendra mengetuk pintu, Arini mendengar suara manusia yang sedang berciuman. Dengan tangan gemetar Arini memutar knop pintu yang kebetulan tidak dikunci dan mendorongnya perlahan.

Netra Arini terpaku saat melihat sosok sang suami sedang menindih Sinta sedang berciuman penuh nafsu. Arini membuka matanya lebar nampak sekali terpukul dengan apa yang dilihatnya. Arini menjatuhkan tasnya.

Bruk

Suara benda terjatuh membuat kedua insan yang sedang dipengaruhi oleh hawa nafsu itu menghentikan kegiatan mereka.

Genendra melotot dengan wajah pias melihat sang istri menatapnya kecewa dengan wajah syok. Ganendra buru-buru menyingkir dari atas tubuh Sinta.

" Sayang ken.... " protes Sinta. Namun ucapannya terputus dan melotot saat menyadari kehadiran Arini diapartemennya. " Arini " ucapnya datar.

Ganendra berlari menuju Arini dan hendak meraihnya. Namun Arini mengangkat tangannya menghentikan gerakan Ganendra.

" Sa sayang, i..ni tidak seperti yang ka..kamu pikirkan " susah payah Ganendra menelan salivanya karena terlalu kalut.

" Memang kamu tahu apa yang kamu pikirkan ?" tanya Arini sinis. Matanya melirik gerakan sinta yang sedang menatapnya seolah menantangnya.

" Aku bisa jelaskan " sahut Ganendra berusaha meraih tangan istrinya. Namun Arini menepisnya kasar. Rasanya sangat menjijikkan disentuh oleh tangan yang sudah berani menyentu wanita lain.

" Kalian tidak perlu menjelaskan apapun. aku sudah melihatnya dengan mataku sendiri " ucap Arini datar.

" Please dengerin aku ya "Ganendra masih mencoba membuat Arini mendengar penjelasannya.

Arini berdecih sinis " Cih, aku tindak menyangka kalian bisa mennusukku dari belakang. Terutama kamu Sinta. Kamu sahabatku tapi tega berselingkuh dengan suamiku. " ucap Arini tersenyum bodoh. Mentertawakan kedohannya. " Ah... salahku karena memelihara jalang sehingga bisa merusak segalanya. Aku sulit membedakan ular, mana kawan mana lawan "

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang