Bab 42 . Mandi Kucing ( 21+ )

4K 111 0
                                    

Mohon perhatian, part ini adalah part dengan adegan dewasa. Harap lebih bijak dalam membaca. Untuk yang belum cukup usia harap melewatkan Part ini kePart selanjutnya.

Senyum manis tersungging dibibir Ganendra saat melihat Arini masuk menyusulnya kekamar mandi. Arini hanya mengenakan jubah mandi yang menutupi tubuh polosnya dibalik jubah itu.

Ganendra melambaikan tangannya, mengisyaratkan Arini untuk bergabung bersamanya berendam di bathtub yang dipenuhi busa dnegan Aroma vanila kesukaan Arini.

Arini melepaskan jubahnya dan mengantungnya diagntungnya.

" Wow... kamu terlihat sangat sexi dan mengairahkan sayang " ucap Ganendra seductive.

Arini hanya tersenyum lalu ikut bergabung masuk kedalam bathtub. Arini duduk membelakangi Ganendra dan menyenderkan punggungnya didada pria itu. Ada sensasi menggelitik saat kulit mereka bersentuhan.

Ganendra melingkarkan kedua tangannya diatas perut Arini lalu mengucup bahu kekasihnya.

" Aku suka denganmu yang seperti ini " bisik Ganendra dikuping Arini.

" Baguslah kalau kamu suka " ucap Arini. Wanita itu tanpa sadar mengeluarkan desahannya saat jemari Ganendra merambat naik menyusuri perutnya dan berhenti tempat digundukan kebanggaannya.

" Ah... Ganen, " desah Arini sambil memejamkan matanya menikmati remasan jemari Ganendra dikedua payudaranya.

Ganendra mengecupi bahu dan tengkuk Arini " Kamu suka sayang " bisik Ganendra lalu meniup telinga Arini. Reaksi Arini sungguh diluar perkiraan pria itu.

Arini berbalik dan menghadap Ganendra. Sorot mata wanita itu sedikit sayu karena gairah yang mulai embakar tubuhnya.

Arini mendekatkan wajahnya kearah Ganendra, dan melabuhkan bibirnya diatas bibir pria itu.

" Kamu sungguh kejutan sayang " bisik ganendra disela-sela ciuman meleka.

Arini duduk mengangkag dipaha Ganendra dengan kedua lengan pria itu menahan wajahnya. Mereka berdua berciuman dengan sangat panas.

Ganendra menjulurkan lidahkan menjilati bibir Arini sampai wanita membuka bibirnya setengah. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, lidah Ganendra dengan cepat menelusup masuk mengabsep setiap deretan gigi Arini.

Keduanya slaing beradu lidah entah untuk waktu yang seberapa lama. Junior Ganendra beraksi, berkedut dengan kacang saat lidah Arini menjelahi lehernya.

" Emmm.... Ahh... " Ganendra hanya bisa mendesah.

Tak tinggal diam tangan Arini pun ikut bermain dijunior Ganendra. Mengenggam nya erat dan mengurutnya secara perlahan. Membuat Ganendra mendesah nikmat.

" Sepertinya kamu menyukainya " Arini menyeringai jahil.

Ganendra tersenyum lalu mengecup ujung hidung Arini " Aku menyukai setiap sentuhan kulitmu sayang "

Mereka berdua saling membelai setiap lekuk tubuh masing masing. Jemari Ganendra bergerilya diatas vagina Arini.

Ganendra mengusap pelan klitolis Arini, membuat wanita itu mendesah.

" Ougghh... sayang " Arini mendesah. Kini Arini membelakangi Ganendra dan membuka lebar kedua pahanya. Mempermudah jemari Ganendra bermain-main diatas vaginanya.

Gairah Arini semakin memuncak saat kedua jari Ganendra menelusuk masuk kedalam lubang kenikmatannya. Ganendra mengocok pelan jarinya, sehingga menimbulkan kecipak air saat jemarinya beraksi.

" Sayang... faster please ... emmm... ssshhhh... " pinta Arini sambil mendesah.

Ganendra mempercepat jarinya bermain dilubang Arini saat tahu wanita itu hampir mencapai orgasmenya.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang