Bab 09 . Chef Andrew

2.7K 134 0
                                    

Seorang pria tampan tampak sibuk berkutat dengan bahan makanan didepannya. Pria tampan dengan wajah oriental itu memakai pakaian seorang Chef nampak fokus menata makan kedalam sebuah piring.

" Chef, tamu meja no. 5 meminta puding tanpa chesenuts " ucap saouce chef, Bara.

" Pian segera siap kan pesana meja no.5 " perintah Andrew kepada asisten dapur lainnya.

Andrew segera menyiapkan menu lainnya begitu selesai dengan menu didepannya. Hari ini dapur nampak sibuk karena salah satu asisten chef nya sedang cuti menikah.

Biasanya Andrew hanya akan mengawasi kinerja anak buahnya sambil membantu seperlunya. Namun kali ini dia ikut turun tangan karena restorannya sedang ramai pengunjung.

Saat makan siang atau makan malam adalah saat-saat paling krusial untuk setiap restoran. Mereka akan sangat sibuk menyiapkan makanan pesanan pengunjung.

Andrew mendesah lega karena semua pesanan sudah tersaji. Pria itu melepas celemek dapurnya dan menuju ruang makan sambil mengawasi para pengunjung. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu. Dia melakukan itu untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan restorannya.

Andrew membuka restoran ini sekitar tiga tahun lalu, restoran cabang ketiganya yang dibuka di kota B. Sedangkan dua lainnya berada dikota yang berbeda.

Pria lulusan Le Cordon Bleu itu menghabiskan masa mudanya hanya untuk memasak dan mengembangkan bisnis restorannya. Dan akhirnya dalam waktu tujuh tahun dia bisa membuka restoran dan cabang lainnya. dan saat ini sedang mempersiapkan cabang keempatnya di kota D.

Semua itu tak lepas dari dukungan pihak keluarganya yang memang dari kalangan terpandang. Keluarga andrew merupakan pemilik Hotel dan Restoran terkenal di negara ini. Bahkan para pejabat negara sampai presiden pun menjadi pelanggan di restoran keluarga Andrew.

Memasuki usia kepala tiga membuat keluarganya sering sekali mendesaknya untuk segera menikah. Banyak anak gadis sahabat orang tuanya yang dikenalkan pedanya namun tidak juga menarik hati ptia itu.

Bahkan dengan tegas Andrew menolak perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Untuk mennghindari perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, Andrew memilih kabur ke paris dan melanjutkan sekolah kuliner disana.

Dan tiga tahun sudah berlalu semenjak pria itu menolak perjodohannya, dan suskses mendirikan tiga Restoran mewah.

Telpon genggam disaku celana Andrew berdering menandakan panggilan masuk dari seseorang. Oria itu merogoh benda pipih itu dan melihat siapa yang memanggilnya.

Setelah melihatnya ada rasa enggan diharinya untuk mengengkatnya, dan sudah dapat ditebak apa yang akan dibicarakan oleh si pemanggil.

" Halo Ma " ucap Andrew dengna enggan. Namun tetap dengan nada halus karena tidak ingin menyakiti sang Mama.

" Sayang, kamu dimana ? "

" Masih di Restoran, hari ini Dania cuti, dapur kekurangan personil "

" Nanti malam kamu datang kerumah. Tidak ada lagi penolakan sayang. Keluarga Roland akan datang berkunjung "

" Ma, sampai kapan Mama berusaha menjodohkan Andrew? !. Andrew bisa mencari sendiri, terlebih lagi Mama tahukan siapa yang Andrew inginkan " ucap Andrew

" Maksud kamu Arini kan? sampai kapanpun Mama tidak akan setuju kamu menikah dengan dia. Terlebih lagi. Dia sama sekali tidak tertarik padamu Andrew. Pokok nya Mama tidak mau tahu kamu harus datang kerumah malam ini!! " ucap mamanya tegas.

" Baiklah, tapi hanya berkenalan. Tidak ada perjodohan. Atau Andrew tidak akan pernah datang sama sekali "

" Kita lihat saja nanti. Yang penting kalian berkenalan dulu "

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now