Bab 23 . Kecurigaan

2.6K 140 5
                                    

Ganendra sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Orang yang disewanya untuk menyelidiki apakah Arini ada hubungannya dengan Leo. Terlebih lagi usia Leo sesuai jika dihubungkan dengan kepergian Arini lima tahun lalu.

Ganendra bergerak cepat, terlebih waktunya hanya tinggal dua bulan lagi dikantor ini, kemudian dia akan kembali ke kantor pusat. Sebab dia tidak mungkin terlalu lama meninggalkan kantor pusat terlalu lama. Meskipun disana dihandle oleh snag Ayah, namun Ganendra tetap harus kembali kesana.

Ganendra meletak benda pipih ditangan diatas mejanya. Kemudian menyandarkan punggungnya kekursi kebesarannya sambil memikirkan hubungan Arini dengan Leo. Ganendra memeras otaknya untuk memecahkan masalah itu.

Tiba-tiba bayangan mimpi saat bertemu dengan anak kecil yang bernama Leo kembali terlintas dibenaknya. Ganendra sempat tercenung sesaat dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada dibenaknya.

" Pantas saja aku seperti familiar dengan Leo, ternnyata dia anak kecil yang muncul dimimpinku. Sepertinya aku harus mencari bukti yang jelas " gumam Ganendra.

Ganedra memanggil Desta dan mengajaknya untu kesekolah Leo. Pria itu berencana untuk melakukan tes DNA kepada Leo sambil menunggu kabar dari orang yang disewanya.

Ganendra dan Desta sedang menunggu Leo didepan sekolah anak itu, Sari bahkan sudah datang dan sedang mengobrol dengannya. Dari kejauhan Leo melihat Ganendra dan berlari menuju kearah pria itu.

" Ayah kok ada disini ? " ucap Leo membuat Sari dan Desta membelalakkan matanya.

" abang kok panggil Om Raja dengan Ayah? " tanya Sari ." Maaf ya Pak " ucap Sari kepada Ganendra dengan tak enak.

" Ayah yang nyuruh kok Mbak sari " elak Leo

" Iya Mbak Sari. Saya yang menyuruh Leo panggil saya Ayah . jadi Mbak Sari tidak perlu cemas "

" Ayah Cuma kangen saja sama Leo, bagaimana kalau kita makan ice cream ditoko depan itu "

" Yeeeyy... ice cream lagi, ayo Mbak kita ikut Ayah beli ice cream "

Leo bergandengan dengan Sari menuju toko didepan sekolah Leo.

" Sejak kapan Bos punya anak. Itu anak kandung Bos ya. mirip banget sama Bos " bisik Desta didekat Ganendra.

" Seperti Leo memang anak kandungku. Kenapa aku tidak kepikiran ya. padahal wajah kami sangat mirip? " gumam Ganendra namun masih didengar oleh Desta.

" Lah... jadi waktu bercerai dengan Ibu dalam keadaan mengandung. Wah.... Bos memang brengsek, masa selingkuh dan bercerai dari istri yang tengah mengandung " ucap Desta tanpa filter.

Genandra menendang kaki Desta dengan gemas karena ucapan pria itu " Brisik banget sih kamu, sekali lagi kamu ngomong begitu. Kamu saya pecat " ucap Ganendra jengkel.

"Maaf Bos, keceplosan " Desta membuat gerakan menjahit mulutnya rapat.

" Ayah... ayo buruan kesini " teriak Leo yang sudah berdiri didepan toko bersama Sari.

" Iya sayang "

Ganendra bergegas menghampiri Leo dan meninggalkan Desta dibelakang.

" Pilih saja ice cream yang kamu suka nak. Dan Mbak Sari juga silahkan ambil ice cream yang kamu mau "

" Iya Pak, terima kasih " ucap Sari.

Ganendra memperhatikan Leo yang tengah makan ice cream. Hatinya menghangat ketika leihat anak itu. Meskipun tidak melakukan tes DNA, Ganendra yakin Leo adalah darah dagingnya. Tanpa sepengetahuan siapapun, ganendra mengunting rambut Leo dan menyimpannya dibungkus plastik kecil disakunya.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now