Bab 51 . Pernikahan Kedua

1.5K 61 1
                                    

Ganendra melempar jasnya diatas sofa, pria itu melonggarkan dasinya dan menjatuhkan tubuhnya diatas sofa. Sedangkan Arini memilih kekamar mandi untuk membasuh tubuhnya setelah kelelahan seharian menyalami tamu yang datang.

Hari ini adalah hari pernikahan Ganendra dan Arini, pernikahan yang mereka gelar dikota B setelah seminggu sebelumnya mengadakan pesta juga dikota A. Pernikahan mereka bahkan disiarkan secara live distasiun TV swasta. Dan berita pernikahan keluarga Rajasa menjadi topik terpanas minggu ini.

Banyak ucapan selamat datang dari para kenalan maupun masyarakat yang mengetahi tentang mereka. namun ada juga beberapa yang mencela pernikahan keduanya. Meskipun begitu mereka terpesona oleh ketampanan Leo.

Pesta kali ini diadakan dihotel dan semua keluarga mereka menginap disalah satu hotel milik keluarga Rajasa. Pesta dikedua kota membuat keduanya tampak sedikit kelelahan.

Ganendra menoleh menatap pintu kamar mandi hotel yang tampak tidak tertutup. Pria itu segera bangkit dari duduknya dan bergerak kearah kamar mandi untuk bergabung bersama istrinya.

Arini menoleh dan melambaikan tangannya saat melihat Ganendra muncul dipintu, mengajak pria itu bergabung dnegannya berendam di bathtub.

Ganendra tersenyum dan melucuti pakaiannya satu persatu. Tanpa cangung ataupun malu lagi pria itu tampil polos didepan istrinya yang menatapnya tanpa berkedip.

Ganendra tersenyum miring melihat sang istri yang maish saja tampak tersipu melihat polos tanpa selembar benangpun menutupi tubuhnya.

" Suka dengan apa yang kamu lihat sayang ? " goda Ganendra, perlahan mendekat dan ikut masuk kedalam bathtub.

Ganedra hanya terkekeh pelan melihat istri cantiknya itu tersipu malu dengan pipi sedikit merona merah.

Ganendra memeluk Arini dari melakang, menyandarkan punggung istrinya itu didadanya. Lalu melingkarkan kedua tangannya diatas perut Arini.

" Kamu tampak cantik jika tersipu seperti itu " bisik Ganendra ditengkuk Arini. Wanita itu bahkan bisa merasanya lembutnya nafas Ganendra menerpa tengkuknya.

" Kamu pasti kelelahan meladeni kolega-kolegamu " ucap Arini mengalihkan pembicaran absurt mereka tadi.

" Tidak terlalu, Andrew bahkan jauh lebih menyebalkan malam ini " dengus Ganendra. Pria itu kesal karena Andrew berhasil mengodanya.

Arini tertawa terpingkal mengingat betawa Andrew sangat sengaja membalaskan dendamnya dengan mengerjai Ganendra. Pria itu bahkan sengaja menjauhkan Arini dari jangkauan Ganendra saat [ria itu tengah berbincang dengan para kolega bisnisnya.

" Hahaha... dia hanya mengodamu sayang " tawa Arini

Ganedra tersenyum " Aku tahu sayang, karena itulah aku tidak bisa meninju wajahnya yang tampan itu karena kasihan padanya. bayangkan saja jika aku terpancing dan meninju wajahnya, aku pastinya wajahnya itu tidak akan terlihat tampan dimata para gadis " ucap Ganendra sambil tersnyum.

Arini tersenyum menanggapi suaminya. Wanita itu membelai-belai jemari Ganendra yang melingkar diatas perutnya.

" Leo malam ini tidur dengan Doni "ucap Ganendra.

" Leo yang mau atau Doni yang memintanya " tanya Arini.

" Leo yang mau, karena doni menjanjikan anak itu bermain kepantai bertiga dengan chika. Tsk.... anak itu sangat menyukai anak perempuan Tika " ucap Ganendra sedikit cemburu, karena melihat betapa antusiasnya Leo saat mendengar Chika akan ikut mereka kepantai.

" Leo memang sangat menyukai Chika. Anak itu bahkan pernah bilang akan mengajak chika menikah saat sudah dewasa nanti " kenang Arini.

" Wah.. sepertinya kita harus empercepat proses pembuatan adik Leo jika tidak ingin kesepian ditingal saat Leo menikah nanti sayang " gurau Ganendra.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang