Bab 48 . Pulang Kampung

1.5K 99 3
                                    

Arini dan Leo tiba dikediaman orang tuanya siang hari. Kedua orang tuanya bahkan terkejut dengan kedatangannya yang tiba.

" Tumben datang tanpa mengabari dulu ? " tanya Desi, mama Arini.

" Hanya ingin saja. Kebetulan juga ada yang mau aku sampaikan nanti malam " ucap Arini.

" Apa ? " tanya Desi penasaran.

" Nanti saja, sekarang aku tidur dulu ya Mah, lelah banget " ucap Arini.

" Tentu istirahalah, biar Leo Papamu yang jaga. Palingan juga sebentar lagi Ganendra nongol. Mantan suamimu itu kan pasti selalu kesini jika kamu dan Leo pulang " ucap Mamanya.

Arini hanya mengangguk. Hubungan Ganendra dan keluarganya memang baik-baik saja. Mereka juga tidak mempermasalahkan kehadiran Ganendra dirumah mereka. terlebih pria itu sudah menjaga Arini dan Leo untuk mereka. ganendra bahkan marah besar dan mengambil tindakan untuk menghukum siapapun yang berani menghina Arini dan Leo.

Arini merebahkan tubuhnya dan diatas Ranjang setelah mengabari Ganendra tentang kedatangannya. Pria itu berkata akan datang saat malam hari bersama keluarganya.

Seminggu yang lalu keduanya sudah sepakat untuk membicarakan hubungan ereka kepada keluarga besar mereka. mereka sepakat untuk meminta restu dan kembali membina rumah tangga.

Arini bangun saat pukul setengah empat. Arini turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

Arini keluar dari kamarnya, hanya melihat sang Papa sedang duduk sambil melihat televisi.

" Leo dimana Pah ? " tanya Arini lalu duduk disamping papanya.

Bagas menoleh kearah Arini " Tu dibelakang, main sama Leo. heran Papa, anak kamu itu kalau sudah ketemu sama Ayahnya gak mau lepas. Bahkan Opa nya pun dicuekin " ucap Papanya dengan wajah kesal.

" Leo memang dekat sekali dengan Ayahnya. Jangankan Papa, sama Arini juga gitu. Dia memilih berdua dengan Ayahnya " ucap Arini sambil tersenyum.

Bagas menganggukkan kepalanya mengerti " Papa lihat hubungan kamu dengan Ganendra jauh lebih baik daripada saat kalian menikah dulu. Ganendra juga banyak berubah, jauuh lebih dewasa dan mengayomi " ucap Bagas lalu menoleh kearah Arini.

Arini terdiam, meskipun malam ini dia dan Ganendra memberi tahu semua orang, namun tetap saja Arini merasa gugup dengan ucapan Papanya.

" Sebetulnya malam ini, Arini berencana memberi tahu kalian semua, Arini dan Mas Ganen berencana untuk rujuk kembali. melihat perubahan dia dan betapa Leo membuuthkan Ayahnya, Arini rasa kembali dengan Ganendra tidak ada salahnya " ucap Arini.

Bagas menatap anaknya intens, lalu menganggung setelah melihat kesungguhan dimata anaknya " Sebetulnya Papa masih kecewa dengan Ganendra, namun Papa juga tidak melarang. Toh kalian yang akan menjalani semua ini. Melihat perubahan dia selama ini, Papa rasa dia pantas diberi kesempatan kedua "

" Jadi Papa tidak keberatan kalau kami kembali bersama ? " tanya Arini dengan tatapan tak percaya.

" Sebetulnya Papa dan Mamamu sudah bisa menebak. Bahkan Doni yang juga sudah tahu hubungan kalian." Ucap Bagas menepuk pundak anaknya dengan lembut.

" Terima kasih ya Pah " ucap Arini

Bagas tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Arini bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju halaman belakang menyusul Ganendra dan Leo. Namun mereka tidak hanya berdua, ada Mama dan Doni yang sedang mengobrol dengan Ganendra.

" Kapan datang mas ? " sapa Arini membuat semuanya menoleh kearah Arini.

Ganendra berdiri menghampiri Arini. Lalu menuntunya duduk disebelahnya, membuat Desi dan doni saling berpandangan curiga. " Belum lama, kata Mama kamu masih tidur " ucap Ganendra

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now