Bab 40 . Obrolan Malam

3.2K 143 3
                                    

Arini keluar dari kamar Leo setelah menidurkan anak itu. Arini melihat Ganendra sedang minum kopi ditaman belakang rumahnya sambil termenung sendirian.

Arini mendekati Ganendra dengan perlahan. Tak ingin mengagetkan pria itu. Setelah pertemuannya tak snegaja dengan Sinta tadi siang, pandnagan Arini terhadap Ganendra sedikit berubah.

" Hai, Leo sudah tidur ? " sapa Ganendra saat mendapati Arini berjalan kearahnya.

Arini mengangguk lalu duduk disebelah Ganendra " Baru saja dia tertidur "

Ganendra memicingkan matanya saat mendapati Arini menatapnya dengan lekat.

" Kenapa kamu memandangku seperti itu? Apakah ada yang aneh dariku ? " tanya Ganendra sambil memeriksa dirinya sendiri. Namun Ganendra tidak menemukan sesuatu yang janggal darinya.

" Tidak ada yang salah, oh ya Tadi siang aku tak sengaja bertemu dengan mantan kekasihmu " ucap Arini

Mendengar ucapan Arini, raut wajah Ganendra berubah kaku, namun dengan cepat Ganendra merubah ekpresi wajahnya menjadi datar.

" Oh ya... Aku sudah lama tidak pernah bertemu dengannya. " ucap Ganendra lalu terdiam. " Arini... kamu tidak berfikir yang aneh-aneh kan? kamu percaya padaku kan ? " sambung Ganendra dengan sedikit was-was.

Arini sedikit terkekeh geli melihat reaksi Ganendra. Nampak sekali ketidak nyamanan pria itu saat dirinya membahas Sinta.

" Aku tahu. Sinta sudah menceritakan semuanya padaku "

Ganendra terdiam cukup lama sebelum bertanya " Apa saja yang dia katakan padamu ? "

" Semuanya. Awal kedekatan kalian. Penolakan Papa dan Mama, bahkan dia mengatakan kamu meninggalkan dia setelah perceraian kita " ucap Arini.

Ganendra menghembuskan nafasnya pelan " Lalu apa yang kamu pikirkan setelah mendengar semunya dari Sinta ? " tanya Ganendra lirih.

" Kenapa kamu tidak mengatakan apapun padaku Ganendra ?! . kenapa aku harus tahu semuanya dari Sinta ? " desak Arini.

" Aku hanya tidak ingin membahas sesuatu yang bisa membuatmu sakit hati. Kamu pasti akan kembali teringat tentang perselingkuhanku dengan Sinta. Dan akan semakin sulit buatku untuk meraihmu kembali " ucap Ganendra sendu.

" Dengar Arini, aku tidak bermaksud menutupi semuanya dari mu. Aku hanya tidak ingin membahas hal yang tidak penting lagi untukku. Bagiku kamu saat ini adalah kamu dan Leo " sambung Ganendra.

" Tapi tetap saja seharusnya kamu mengatakan smeuanya padaku Ganendra. " keukeuh Arini.

" Apakah ada yang akan berbeda dari kita jika aku menceritakan hal itu padamu Arini ? " tanya Ganendra sambil menatap Lekat netra Arini.

Arini terdiam tak bisa menjawab. Pertanyaan Ganendra cukup menohoknya. Dalam hatinya dia membenarkan ucapan pria itu. Akankah ada yang berubah jika Ganendra bercerita padanya ?.

" Meskipun begitu seharus kamu menceritakannya padaku " ucap Arini tak mau kalah. " Tapi, kenapa kamu mengakhiri hubunganmu dengan Sinta? Bukankah waktu itu kamu lebih memilih dia ? " ucap Arini membuat Ganendra menatap mantan istrinya itu lekad.

" Entahlah, aku hanya merasa bukan dia yang aku inginkan " ucap Ganendra.

Mereka berdua sama-sama terdiam, sibuk dengna pikirannya masing-masing. Ganendra melirik Arini yang nampak sangat menikmati teh di tanganya.

" Kamu benar-benar memutuskan kerja sama dengan keluarga Baskoro? " tanya Arini memecah kesunyian diantara mereka.

" Iya, tidak ada gunanya melanjutkan kerja sama dengan orang yang telah merendahkan keturunan keluarga Rajasa. Meskipun aku harus membayar ganti rugi yang cukup tinggi. Namun aku tak menyesal. Mereka akan mendapatkan balasan yang sepadan " ucap Ganendra lalu menyesap cangkir tehnya dengan perlahan.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang