Bab 38 . Hot News

2.6K 136 2
                                    

Pagi ini media berita digemparkan oleh berita tentang siapa sosok mantan istri Ganendra Rajasa yang selama ini tidak pernah terlihat muncul didepan khalayak ramai. Bahkan berita perceraian mereka pun menjadi rahasia pribadi. Tidak pernah tersiar kabar di media masa yang membahas kehidupan pribadi keluarga Rajasa.

Namun kini berita tentang mereka beredar luas tanpa sempat Ganendra kendalikan. Terlebih foto sang Anak, Leo, pun ikut terpampang jelas dimedia.

Arini masuk kantor seperti biasa mengabaikan berita yang beredar dengan heboh. Bagi Arini berita itu hanyalah cerita masa lalu yang terlallu dibesar-besarkan.

" Mbak Rin " teriak Wika menghampiri Arini.

" Berita tentang mbak dan Leo sungguh menghebohkan. Terlebih berita tentang keluarga Raharja dan Baskoro " ucap Wika.

Devika dan Tio ikut masuk kedalam ruangan Arini bersama Wika dan Arini.

" Aku tidak menyangka kalau Cerita kalian akan terkuak dan membuat heboh seluruh kantor kita " ucap Tio.

" Kalian tidak akan percaya jika Pak Rudy langsung menghubungiku terkait berita ini " ucap Arini santai.

" Aku yakin semua jajaran direksi perusahaan ini akan membuat kehebohan. Entah itu menyalahkanmu atau menjilatmu " ucap Devika.

" Biarkan saja. Toh itu sudah cerita lalu. Sebentar lagi berita itu juga akan segera menghilang. Ganendra akan mengurusnya " ucap Arini.

" Tentu saja, terlebih dia pasti merasa tidak nyaman karena foto Leo tertampang di media masa meskipun sedikit di blur " ucap Tio.

Dari kejauhan Tika datang dengan tergesa. Wanita itu datang dengan raut wajah cemas dan emosi.

" Arini, bisa kita bicara berdua " ucap Tika sambil melihat kearah Wika, Devika dan Tio.

" Nanti kita sambung lagi ya. kalian lanjutkan saja kerja kalian " ucap Arini kepada ketiganya.

Ketiga sahabat Arini mengangguk kemudian keluar dari ruangan Arini dan meninggalkan Arini dan Tika.

" Sekarang ceritakan bagaimana bisa keluaga Andrew memperlakukan sahabatku seperti ini ? " ucap Tika sedikit emosi.

Lalu mengalirkan cerita Arini dari awal hingga akhir. Arini menceritakan smeuanya atanpa ada yang terlewat sedikitpun.

" Kurang ajar, memangnya apa yang salah dengna statusmu. Seenaknya saja memandang rendah orang lain. Tapi tapi lebih marah dengan Andrew yang tidak bisa membelamu didepan keluarganya. " ucap Tika dengan emosi mengebu.

" Tenanglah, semua sudah berlalu. Bahkan Ganendra sudah memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan keluaga Baskoro dan tidak akan pernah menjalin kerja sama dengan kedua keluarga itu " ucpa Arini mencoba menenangkan sahabatnya.

" Untunglah Ganendra ada disana dan melindungimu. Aku mendukung Ganendra kali ini, daripada Andrew yang hanya diam saja melihatmu dikeroyok oleh kakak dan tunangannya " ucap Tika

Arini hanya mengangguk. Benar ucapan kita. Untung saja Ganendra ada disana dan melindunginya. Jika tidak Arini tidak tahu akan sekacau apa dirinya saat tidak bisa menahan emosinya.

" Tapi Rin, boleh aku bertanya satu hal padamu ? " tanya Tika dengan sedikit hati-hati.

" Hem... mau tanya apa ? "

" Jawablah dengan jujur sesuai dengan hatimu. Apakah sampai saat ini kamu masih menyimpan perasan untuk Ganendra ? " tanya Tika dengan mimik serius.

Arini sempat tercenung sebentar. Ucapan Tika membuatnya kembali lagi mau tak mau mengakui perasaannya. Dengan menarik nafas pelan Arini akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah mengakui perasaannya.

" Cinta itu masih menjadi milik Ganendra. Terlepas dari penghianatannya dulu. Aku masih mencintai pria itu Tika. " ucap Arini dengan sorot mata sayu.

Tika menghembuskan nafasnya pelan. Didekatinya Arini dan mengusap bahu sahabatnya itu perlahan.

" kalau kamu masih mencintainya, kenapa kamu tidak memberikannya kesempatan kedua ? "

" tidak semudah itu Tika, penghianatan Ganendra dulu membuatku trauma. Aku takut jika aku memberikan kesempatan kepadanya. Dia akan kembali menghianatiku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika dia kembali melakukannya. Terlebih bukan hanya aku yang akan tersakiti. Leo, anak itu akan ikut tersakiti " ucap Arini tidak bisa menahan air matanya mengembang disudut matanya.

" Aku mengerti perasaanmu. Aku tidak memaksamu untuk kembali menerima Ganendra. Pikirkanlah baik-baik apa yang terbaik untukmu dan juga Leo. Apapun pilihanmu, aku akan selalu mendukungku " ucap tika lalu memeluk Arini.

Arini menumpahkan tangisnya dibahu sahabatnya. Rasa sesak dan beban dihatinya sedikit berkurang setelah bercerita dengan Tika. Secara tidak sadar Arini perlahan berubah kembali menjadi sosoknya yang dulu. Sosok yang ceria dan ramah sebelum perceraian itu terjadi.

" Sekarang kamu tenang dirimu." Ucap Tika melepaskan pelukan mereka. " Saat ini Ganendra sedang bersama Leo kan ? " sambung Tika.

" Iya. Karena kebetulan saat ini kunjugan Ganendra setelah dua bulan berada diluar negeri. "

" Aku yakin mantan suamimu itu akan melakukan apapun untuk melindungi kalian. Sebaiknya untuk sementara ini kamu mengajukan cuti. Aku yakin kamu akan diburu wartawan sebentar lagi " ucap Tika.

Arini membenarkan ucapan tika. Para wartawan pasti mencarinya untuk berita yang heboh beredar.

" Ucapanmu ada benarnya, baiklah aku akan keruangan Pak Candra untuk mengajukan cuti sampai kondisi ini tenang " ucap Arini.

" Ayo sekalian aku kembali keruangan Pak Rudy "

Akhirnya Arini dan Tika berjalan bersama, dan berpisah didepan pintu ruangan Pak Candra.

Arini mengetuk ruangan pintu atasanya denga pelan. Setelah itu Arini masuk kedalam setelah mendapat ijin dari pemilik ruangan.

" Masuk Rin. Duduklah " ucap Candra tersenyum melihat anak kesayangannya mendatanginya.

" Makasih Pak. Maaf sebelumnya kalau saya menganggu waktu Bapak. "

" Tidak, kebetulan saya juga mau memangilmu. Pak Ganendra sudah menelponku dan Pak Rudy untuk memberimu cuti sampai kondisi kantor dan diluar sana tenang kembali. " ucap Candra.

" Ah.. begitu ya. kebetulan saya juga mau mengajukan cuti Pak. Namun saya berterima kasih jika Bapak sudah mengijinkan " ucap Arini.

" Aku mengerti. Namun aku tidak mengira kalau berita tentang kalian akan begitu menghebohkan diluar sana. Terlebih lagi melibatkan keluarga Raharja dan Baskoro " ucap Candra

" Maafkan saya karena telah membuat kehebohan seisi kantor Pak " ucap Arini sambil menunduk meminta maaf.

" tidak. Ini bukan salahmu. Semua kejadian ini terjadi karena kedua keluarga itu yang menyinggung keluarga Rajasa. Jadi kamu tidak perlu merasa bersalah. Namun kamu perlu berhati-hati akan banyak orang yang cemburu dengan kalian. Jadi mulai skearang lebih berhati-hati " ucap Candra.

" Baik Pak, terima kasih atas nasehatnya. Kalau begitu saya pamit dulu Pak " pamit Arini.

" Silahkan. Masuklah kembali jika sudah jauh lebih kondusif " ucap Candra.

Arini mengangguk kemudia pamit udur diri dan kembali keruangannya. Arini juga berpesan kepada anak buahnya, untuk mengirimkan pekerjaan mereka lewat email saja.

" Jika kalian butuh tanda tanganku. Kalian bisa datang kerumahku. Tapi telpon dulu sebelum kalian kesana. Selebihnya kalian email atau telpon langsung saja " pesan Arini sebelum meninggalkan ruangannya.

" Baik Bu " ucpa mereka serempak.

Arini kemudain bergegas menuju parkiran dan meluncur menuju rumamhnya sebelum para wartawan yang sudah berdiri deipan lobi kantornya menyadari keberadaanya.

Arini mendesah lega saat sudah tiba dirumah dan berhasil menghindari para pemburu berita itu. Untung saja dia menuruti saran Tika, jika tidak dia akan menjadi santapan para wartawa.

***


Semburat Lembayung Di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now