Bab 44 . Lebih Intim ( 21+ )

3.6K 94 0
                                    

Part khusus untuk Adegan dewasa. Untuk yang belum cukup usia boleh melewatkan Part ini. Harap bijaksana dalam membaca. Terima kasih.

Ganendra memasuki kamar Arini dan tersenyum melihat wanita tercintanya sedang bersender sambil membaca novel diatas ranjang mereka. arini menoleh mendapati Ganendra tersenyum berjalan kearahnya.

" Mandilah dulu, nanti aku siapkan pakaian ganti untukmu " ucap Arini. Turun dari ranjang lalu menghampiri Ganendra sambil emmbawa handuk.

Ganendra mengangguk dan menerima handuk yang diberikan oleh Arini lalu menuju kamar mandi. Sedangkan Arini mencari baju ganti untuk pria itu. Semenjak memutuskan bersama, Ganendra selalu menginap dirumah Arini saat datan berkunjung. Makanya tidak heran jika pria itu punya pakaian satu slot didalam lemarinya.

Tidak sampai lima belas menit Ganendra keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk yang menutupi bagian bawahnya. Dada pria itu dibiarkan terbuka begitu saja. Dada bidang dengan roti sobek yang bahkan dikagumi oleh Arini.

" Jangan biarkan air liur mu sampai menetes sayang " ledek Ganendra saat memergoki wanita kesayangannya itu menatap dadanya tanpa berkedip.

Bukannya malu Arini malah mendekati Ganendra dan meraba perut kotak-kotak pria itu dengan gerakan sensual. Membuat Ganendra tersenyum penuh kemenangan. Pria itu memang sengaja bertelanjang dada untuk menggoda Arini.

" Bentuk ini adalah favoritku, bagaimana aku tidak tergoda .. hemmm " Arini terus saja membelai-belai dada bidang pria itu.

" Hanya itu saja kesukaannmu tidak ada yang lain " goda Ganendra sambil mengecup pelipis wanita itu.

Arini mengalungkan kedua lengannya keleher Ganendra. " Apa kamu penasaran ? " bisik Arini

Ganendra memiringkan kepalanya dengan smirk tipisnya.

" Aku tahu semua tentangmmu sayang " bisik Ganendra lalu meraup bibir Arini dan melumatnya lembut.

Ciuman keduanya semakin menuntut seirangin rasa panas yang menjalar diseluruh tubuh keduanya. Sorot mata Ganendra menyiratkan jika pria itu sudah benar-benar bergairah.

Dengan sekali tarikan lingeri Arini rudah robek dan melorot turun melewati kedua kakinya., menampilan tubuh polos Arini yang nampak sintal dan mengairahkan.

Ganendra mengangkat tubuh Arini dan menggendongnya, lalu merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

" Malam ini kamu sangat mengairahkan sayang " bisik Ganendra ditelingan Arini. Lidah pria itu menjilati leher Arini dengan liar.

" Ahhhh... emmm " desah Arini.

Mendengar desahan Arini membuat Ganendra semakin dibakar gairah. Kedua tangan pria itu ikut bermain dikedua gundukan milik Arini. Ganendra memasukan puting pink milik Arini kedalam mulutnya dan mengisapnya pelan.

Tak hanya itu jemari Ganendra turun menyusuri perut Arini dan berhenti tepat di atas vagina Arini. Ganendra menusap klitolisnya dan memasukan dua jarinya ke lubang surgawi Arini dan bermain disana dengan lihai.

" Saayangg... Oughh " desah Arini, kedua tangannya meremas sprei dengan kuat.

" Kamu suka sayang "

Arini tak menjawab, wanita itu hanya mampu mendesah lirih karena kenikmatan yang menyerangnya bertubi-tubi. Arini pun tidak tinggal diam, sebelah tangannya meraih kejantanan Ganendra dan mengurutnya perlahan.

" Uuhhh.... Yeeaahh, terus sayang... enak banget " Ganendra mendesah lirih.

Ganendra mengubah posisi kedua dengan Arini mengangkang dibawah bawahnya. Bibir Ganendra langsung meraup dan menjilati vagina Arini dengan rakus. Kedua lengan Ganendra menahan kedua paha Arini. Lidah Ganendra menusuk-nusuk lubang Arini membuat wanita itu bergerak dengan liar. Arini ikut mengoyanggalkan pinggulnya mengikuti irama gerakan lidah Ganendra.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaWhere stories live. Discover now