Bab 10 . Seperti Keluarga

2.4K 120 0
                                    

Arini POV

Aku membereskan meja kerjaku yang sedikit berantakan karena tumpukan beberapa dokumen yang tadi kuperiksa. Dengan sedikit tergesa aku meraih tas dan kunci mobilku dan bergegas menyusul Leo dan Andrew yang sedang bermain di salah satu Mall dikotaku.

Siang tadi Andrew menghubungiku untuk meminta ijin menjemput Leo disekolahnya dan mengajak anak itu bermain di Timezone. Memang minggu lalu, pria itu berjanji akan mengajak Leo bermain diwahana permainan di Mall dikota kami.

Tentu saja aku memberikan ijin kepada Andrew untuk menghabiskan waktu berdua dengan Leo. Selain Leo sangat dekat dengan pria itu, Andrew juga menjadi salah satu sahabat pria yang dekat selama ini. Meskipun aku sudah pernah menolak perasaan Andrew, hal itu tidak menjadi penghalang kedekatan kami menjalin persahabatan.

Dari awal, aku sudah mengetahui perasaan Andrew padanya, namun aku mengabaikannya. Butuh waktu dua tahun untuk Andrew bisa menjadi sahabatku setelah perkenalan kami.

Sejak perceraianku dulu aku sangat susah untuk membuka hati kepada orang baru, terlebih untuk kaum laki-laki. Aku hanya fokus membesarkan dan membahagiakan Leo.

Aku akui, Andrew adalah sosok yang baik, pria itu berfikiran jauh dewasa. Namun kami tidak akan bisa melangkah lebih jauh dari saat ini. Terlebih keluarganya menentang hubungan kami.

Aku masih ingat saat mengunjungi Andrew dikediamannya. Saat itu andrew sedang sakit. Aku hanya ingin membalas kebaikan pria itu selama ini pada kami berdua, dan mengiriminya makan siang.

Saat kami sedang mengobrol diruang tamu, Tante Sonya, Mama andrew datang kesana bersama dengan Kakak Andrew.

Terlihat jelas dari nada bicara dan sikap Tante Sonya dan Rita, mereka berdua tidakmenyukai kedekatan kami. Beliau bahkan langsung memperingati saat Andrew sedang berada dikamarnya.

Flasback

" Apa hubungan kalian berdua " tanya Tante Sonya saat itu

" Ah... kami hanya berteman saja. Aku hanya membalas kebaikan Andrew kepadaku dan Leo "ucapku dengan tenang

" Leo? Siapa Leo ? "tanya Tante Sonya

" Dia anakku "ucapku

" Oh... jadi kamu sudah memiliki anak? Kamu janda atau sudah bersuami ? " tanya Rita sedikit sinis.

" Saya single parent "

" Oh...Janda. aku tidak tahu hubungan kalian berdua. Tapi baguslah kalau hanya berteman. Aku harap tidak akan lebih dari itu. Karena Andrew sudah aku jodohkan dengan putri kolega kami "Ucap Tante Sonya dengan angkuh

" Dan juga, aku harap kamu membatasi pertemanan kalian berdua. Aku rasa mengingat statusmu tidak terlalu pantas rasanya terlallu dekat dengan pria lajang yang belum pernah menikah. Aku tidak ingi adikku terkena rumor buruk " ucap Rita menusuk hatiku.

Dengan menekan sesak didadaku, aku mencoba tersenyum dengan terpaksa " Akan aku ingat nasehat kalian "

" Jangan biarkan Andrew tahu pembicaraan ini. Kamu tidak ingin kan hubungan kelluarga kami hancur " ucap Tante Sonya.

" Kalian jangan khawatir. Mulutku tidak semurah itu untuk mengadu kepada pria yang bukan siapa-siapaku " ucapku sedikit tersinggung. " Kalau begitu saya permisi, anakku sudah menungguku dirumah ". Dengan menahan emosoi aku keluar dari rumah Andrew tanpa menghiraukan panggilan pria itu.

Flasback OFF

Aku membelokkan mobilku diparkiran khusus wanita dipelataran parkir Mall. Setelah mengunci mobil aku bergegas mencari Leo dan Andrew.

Semburat Lembayung Di Ujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang