02 {DAY 2}

506 50 44
                                    

#50menulisbersama
#Day2
#ClueTeyan
#Teyan

Don't forget to Vote, Coment, and Follow Guess
Happy Reading My Readers

***

Malam pun berganti pagi. Sang surya pun sudah menampakkan wujudnya di ufuk Timur sebagai pertanda bahwa hari baru telah menanti.

Seperti mata batin yang mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya, sinar mentari milik sang surya mencoba menelisik masuk melewati sela-sela gorden kamar tidur seseorang dengan gerak lihainya yang terkesan unik.

Berhasil melewati penghalang berupa dinding dan jendela kaca kamar tidur, saat ini sinar mentari mencoba membangunkan sosok pria mungil nan manis yang masih terlelap dalam alam mimpinya.

Membangunkannya dengan cara menerpa lembut wajah tampan yang terbalut erat dengan kesan manis itu, tak lama pria dalam tidurnya mulai membuka matanya dengan perlahan lalu mengerjap beberapa kali guna memperjelas penglihatannya.

Menguap sambil meregangkan tubuh kecilnya, tatapan mata bulat itu tertuju langsung pada luar jendela yang masih tertutupi oleh gorden meski angin berusaha membuka gorden yang menghalangi pandangan Noval.

Berganti melihat jam dinding kamar yang masih menunjukkan pukul enam pagi. Noval pun segera beranjak dari atas ranjang tidurnya lalu memilih setelan baju santai untuk ia gunakan di minggu pertama kuliahnya.

"Pagi juga gue bangun. Haha, anak rajin nih bos. Contohlah wahai semesta." Ujar Noval dengan senyum Pepsodent nya.

"Tapi gw lupa, gw harusnya liat Arunika, tapi matahari aja dah tinggi gini, telat banget anjir"

Selang sepuluh menit berlalu, Noval pun keluar dari bilik kamar mandi lalu memperlihatkan dirinya yang mungil di depan kaca besar yang bersandar di sisi pojok kamar tidur.

"Anjir, gue cakep amat cuy. Gila, ya dong bibitnya pak Hendri sama bu Dewi, ehe."

Setelah puas mengaca diri sendiri, ia pun segera membawa tas ransel kecilnya lalu berjalan santai ke arah ruang makan sembari mengalunkan lagu favoritnya yang berjudul Angel Baby karya Troye Sivan.

"Aduh, anak mama kok ganteng banget sih." Seru sang bunda saat melihat sang anak menuruni anak tangga.

"Noval kan emang ganteng, Bun." Sahut Noval dengan percaya diri lalu mengambil tempat duduk di meja meja makan.

"Ya iyalah, kan itu juga dari Gen bunda sama Ayahmu" Goda sang bunda sambil menata piring di atas meja makan.

"Idihhh iyadeh sipaling cantik sampe anaknya jadi seganteng ini" Ujar Noval menyahuti Godaan Bundanya.

"Oh, ya. Nisfya belum bangun, Bun? Terus Ayah kemana?" Tanya Noval disela-sela acara sarapanya.

"Ngga tau tuh, mungkin masih molor dia. Kalo Ayah udah berangkat pagi-pagi tadi.. katanya ada rapat penting" Sahut sang bunda seadanya.

"Rapat apa Rapat nih bund??." Ujar Noval yang kini menggoda sang Bunda.

"Hush, jangan gitu ah, Ayah beneran rapat kok, Bunda dikirimin foto sama sekertaris Ayah tadi"

"Dikira... Bunda, Noval berangkat dulu yaa, kalo nunggu Kak Ninis pasti lama, toh Noval bisa pake motor aja, hari ini jadwalnya pameran Unit Kegiatan Mahasiswa" mencium tangan sang Bunda dan berangkat menuju kampusnya.

***

"Adek ganteng Ninis mana Bunda?" ujar Nisfya tiba-tiba. Baru saja Bunda Noval ingin membangunkannya.

"Udah berangkat dia, katanya jadwalnya pameran apa gitu tadi Lupa Bunda" jawab Bunda Noval sambil mencuci piring bekas sarapan Noval.

"Waduh, iya Ninis jadi panitianya!!! Aduh telat iniii!!!" Seru Nisfya lalu dengan cepat melesat menuju kamar mandi dan bersiap untuk berangkat ke kampus.

Aji dan Semestanya Where stories live. Discover now