18

128 25 0
                                    

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 18 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

#eventmenulis
#50bersamamu
#moonseedpublisher
#ClueDay18
#Day18
#Teja

1. Cahaya (awan) yang merah kekuning-kuningan kelihatan di kaki langit sebelah barat (ketika matahari terbenam)

2. Pelangi

Kata turunan : meneja

Gabungan kata : teja kalung; Teja membangun

Liat series bl di hari Ahad
Happy Reading My Readers Wattpad (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

***

Keesokan harinya, ditemani dengan pagi hari yang cerah. Terlihat Noval yang mulai membereskan kamar tidurnya agar kembali lebih rapi, setelah ia keluar dari bilik kamar mandi dengan setelah outfit yang sederhana tapi, terlihat sangat sesuai di tubuh mungilnya.

Setelah beres dengan ranjang tidurnya, ia pun menata diri kembali di hadapan cermin persegi panjang besar yang terletak di pojok kamar tidur. Sedikit memoles bibir merah alami itu dengan lipbalm supaya tetap lembab saat beraktivitas.

"Firasat gue berkata kalo hari ini bakalan ada Teja deh. Tapi, diliat-liat nih cuaca lagi bagus ga mungkin deh kayaknya. Hm?" Gumam Noval sambil melihat kondisi langit di balik jendela kamarnya.

"Njir, Kak Ninis udah teriak pasti waktunya sarapan. Buru Val sebelum lu kena amuk tuh anak." Seru Noval sambil lari terbirit-birit keluar dari dalam kamar tidurnya menuju ruang makan.

Sudah terlihat Nisfya yang sedang menyiapkan segala menu sarapan di meja makan dengan telaten. Menyadari Noval menghampiri meja makan dengan langkah kaki seperti ingin mencuri sesuatu, Nisfya menolehkan kepala dan menatap sinis ke arah adik sepupu.

"Lama amat. Lu cowo apa cewe sih?" Ketus Nisfya dengan nada sinisnya.

"Dih, serah gue lah. Lagian gue lama karna gue juga beresin kamar tidur, kalo berantakan bisa-bisa lu ngamuk ke gue." Ketus Noval balik lalu mengambil kursi untuk duduk dengan baik.

"Jawab aja, buru makan. Ntar telat bukan salah gue,"

"Iye iye, bawel amat. Emang lu ga ada kelas hari ini? Secara kan Kak Ninis ini murid teladan, eak." Seru Noval dengan nada bercandanya.

"Oh, lu ngakuin kalo gue murid teladan? Jadi lu harus contoh gue ya nak," ujar Nisfya dengan sombongnya.

"Dih, iya teladan karna sering absen dari kelas. Untung gue kagak kayak lu,"

"Lu yak, hiiiiiih. Lama-lama gue buang lu ke laut Pasifik,"

"Dih, ga jelas amat. Jadi lu hari ini ada kelas apa ngga? Jawab aja susah,"

"Gue hari ini ada kelas sore jam setengah tiga, makanya gue bisa buatin lu nih sarapan. Kalo berangkat pake aja mobil gue aja biar ntar gue berangkat pesen Grab." ucap Nisfya mulai duduk dan mengambil nasi sama lauk begitu juga dengan Noval.

"Oke, deh. Thanks kalo gitu, tapi ada bensinnya ga? Males gue harus monten dulu,"

"Asem lu, udah-udah, lu tinggal pake aja bawel amat."

Aji dan Semestanya Where stories live. Discover now