40

83 20 0
                                    

Annyeong cingudeull!!!

Aji dan Semestanya up nieeehhhh
Yuk terus kawal sampe kapal kita ga karam!!!

#50daychallenge
#50haribersamamu
Clue day 40
Clue Day 40
#Bramacorah

Residivis atau orang yang keluar masuk penjara tapi nggak kapok dan tetap hidup di tengah masyarakat. Misal kalau di film-film itu preman yang bikin warga resah. Tapi umumnya, kalau orang yang disebut Bramacorah itu levelnya udah "big boss"

Happy Reading

***

Aji akan kembali mengunjungi Noval. Kemarin, dirinya berhasil lolos dari Orangtua Noval dengan pergi sebelum dua orang itu datang. Dengan membawa buah-buahan kesukaan Noval, Aji melangkah pasti menuju kamar rawat Noval. Sebenarnya kekasihnya itu bisa pulang kapan saja. Tapi, jika Noval pulang sekarang, atau dalam waktu dekat, maka dirinya tidak akan bisa bertemu dengan Noval lagi.

"Hem Hem Hem~~ i love my team, i love my Crue, na na na nana na na~~" Dengan riang Aji menyanyikan sedikit lagu berjudul 'Super' milik boygrup dengan member 13 orang.

"Agaknya, hari ini, Orangtua Noval dateng jam berapa ya??" Monolognya. Tanpa menyadari, di parkiran, mobil orang tua Noval sudah terparkir rapi di sana.

Dirinya kini sudah sampai di depan ruang rawat Noval. Baru saja ia akan masuk, kedua Orang tua Noval beserta seorang perempuan terlihat ada di dalam melalui kaca di pintu. Aji langsung sedikit bersembunyi dan mengintip apa yang terjadi di dalamnya.

Di sisi lain, Noval terlihat diam. Dirinya tak mengatakan apapun, bahkan saat orangtuanya datang menjenguk. Apalagi, saat melihat keberadaan sosok asing yang tersenyum sok manjs padanya. Noval tidak menyukai gadis yang di bawa kedua orangtuanya itu.

Terlalu manipulatif, munafik dan yang paling menyebalkan di antara itu, adalah Sok manis, sok imut dan terlihat seperti gadis yang Playing Victim. Dan Noval, sangat amat membenci semua hal itu.

Bunda Noval, dapat melihat wajah bosan, dan tidak menyenangkan dari wajah anaknya. Ia menyadari bahwa membawa gadis ini adalah hal yang buruk. Noval pasti akan menolaknya langsung.

"Nah, Nak.. kenalin, ini Kapita, anak teman Ayah." Noval hanya menatap tangan gadis bernama Kapita ini yang mengajaknya berjabat tangan.

"Val, tolong sopan. Hargain!" Dengan sangat terpaksa, Noval membalas uluran tangan itu. Ah, sepertinya dirinya akan menghabis satu botol sabun cuci tangan untuk membersihkan tangannya. Iyuhh, penuh kuman.

"Nak, kita mau pergi dulu ya. Kamu sama Kapita di sini." Ujar sang Bunda. Noval terkaget, apa tadi? Bersama wanita sialan ini? Ah, lebih baik Noval bersama Aji. Bahkan itu sangat amat baik.

Dengan wajah datar, Noval memandang wanita ini. Ia tidak menyukainya bahkan dari pandangan pertama. Dengan segera setelah orang tuanya pergi, Noval langsung merebahkan tubuhnya dan menarik selimut hingga menutup semua tubuhnya. Tidak. Noval tidak tidur. Dirinya bermain ponsel di dalam selimut.

"Val, denger-denger, kita mau dijodohin." Ah, benar dugaannya. Wanita ini bahkan terlalu memaksa suaranya agar terdengar imut.

"Dih, ogah banget gue sama lu. Mending gue ga usah nikah seumur hidup." Sahut Noval sarkas. Dirinya sibuk berkirim pesan dengan Aji. Pria tampan miliknya itu sudah menunggu di taman. Dengan segera, Noval bangun dan bersiap-siap untuk ke taman.

Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang