07

207 36 17
                                    

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 7 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

Baca ini sambil dengerin Traitor-Olivia Rodrigo keknya pas deh suasananya.

#eventmenulis
#50bersamamu
#moonseedpublisher
#ClueDay7
#Day7
#Alstroemeria

Alstroemeria adalah (peruvian lily) yaitu nama bunga itu sendiri.
Memiliki sebuah makna : kesetiaan, persabatan (arti bunga tersebut)

Liat series bl di hari AhadHappy Reading My Readers Wattpad (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Liat series bl di hari Ahad
Happy Reading My Readers Wattpad (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

***

Setelah membawa sang adik sepupu, Noval ke UKK. Saat ini Nisfya dan Devan sedang berada di ruang area kantin UKK guna menjernihkan pikiran dan menenangkan diri mereka masing-masing.

Masih terlihat jelas perasaan gelisah di raut wajah Nisfya dengan menahan agar tubuh rampingnya tidak bergetar. Keadaan Nisfya tak luput dari pandangan Devan sedari tadi.

Merasa iba sebab tak tahu apa yang membuat objek di depannya kini merasa tak tenang, padahal suasana kantin UKK masih nampak sepi hanya ada mereka berdua dan satu orang wanita remaja di meja kantin pojok.

Mencoba menghangatkan suasana dingin di sekitar dirinya, Devan pun mulai membuka pembicaraan.

"Kak Nis, kakak minum dulu airnya biar lebih tenang." Tutur Devan sambil memberikan sebotol air mineral kemasan pada Nisfya.

"Makasih, Van uda bantuin Gue bawa Noval ke UKK." Ujar Nisfya mengulas senyuman.

"Masama, Kak. Sekarang Kak Nisfya makan ya, biar lebih tenang. Biar gue pesenin, kakak mau makan apa?"

"Makasih, Van. Gue ngga laper kok-"

"Gue tetep pesenin, biar kakak ngga sakit, nanti Noval sedih. Dah ya, Gue pesenin ayam geprek aja."

"Ya udah, thanks kalo gitu."

"Hm.."

Menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang di pesan pun sudah datang ke meja kantin mereka. Menyantap sajian dengan tenang hingga tandas, lalu kembali lagi pada suasana canggung.

"Gue mohon banget kakak berenti ngerasa cemas." Lirih Devan menatap iba ke arah Nisfya.

"Ngga bisa, Van."

"Kenapa? Apa yang buat Kakak ngerasa khawatir banget? Kak Nisfya boleh kok bilang ke Devan, biar bisa tenang."

"Kalo pun Gue bilang, belum tentu juga Lu bakal bisa tetep tenang, yang ada Lu juga malah ikut kepikiran."

Aji dan Semestanya Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz