50 END

304 20 7
                                    

Annyeong Cingudeul!!!

Ga kerasa Aji sama Noval udah end....

#50Haribersamamu
#50daychallenge
#Moonseedpublisher
#day50
#chapter50
Clue Day 50
Clue terakhir day50
#Gardenia

Bunga gardenia. Bunga gardenia atau yang disebut juga bunga kacapiring ini merupakan jenis tanaman perdu mirip dengan bunga melati. Warnanya putih dan aromanya wangi, biasanya dipakai untuk karangan bunga atau pun bunga dekorasi meja. Makna yang terkandung dari bunga ini adalah kesucian atau kemurnian.

Happy Reading!!!

***


'Aji?'

Noval menatap lamat pada pria yang hingga kini masih memiliki tempat tersendiri di hatinya. Pria yang masih sangat ia cintai itu juga balas menatapnya. Ah, tatapan itu masih sama. Tatapan sendu penuh cinta yang selalu di pancarkan oleh mata Aji Mahendra pada Noval Aditya. Noval memilih untuk memutus kontak mata mereka berdua terlebih dahulu. Memalingkan wajahnya ke arah lain -tak ingin berlari dan memeluk tubuh yang sangat ia rindukan- .

Aji yang berdiri di belakang Agil hanya bisa terdiam. Niatnya hanya menemani temannya yang akan memberi kejutan pada sang kekasih yang sedang berulang tahun. Tapi tak sangka akan bertemu dengan Noval Aditya. Orang yang sampai sekarang masih menjadi Semestanya.

"Ekhem, Val, lu mau kue ga?" Tawar Annisa. Sedari tadi ia tampak memperhatikan pria yang berdiri di belakang kekasihnya. Pria itu berulang kali mencuri pandang ke arah Noval.

"Eh? Ga usah deh, gue pulang duluan ya.." Noval lantas berdiri dan mengambil tas nya lalu berjalan keluar. Melewati Aji dan tak sengaja mencium parfum yang Aji kenakan. Masih sama. Itu adalah wangi yang membuat Noval nyaman saat memeluk prianya.

Aji ingin sekali mengejar Noval. Ia ingin berlari dan memeluk Semestanya kembali. Menghirup aroma yang sudah lama ia rindukan. Tapi, entah kenapa kakinya terasa kaku dan sulit untuk di gerakan. Bahkan panggilannya pun hanya tersangkut di tenggorokan tanpa berani keluar.

"Ji, woy! Lu Napa, dah? Tegang amat tu muka?" Ujar Raka. Ia tak bodoh dengan tak menyadari atmosfer aneh di sekitar Aji. 'Ah, jadi pria itu yang membuat Aji tak tertarik dengan wanita lagi? Menarik.' pikir Raka.

"Ga, gue gapapa. Gue cabut duluan ya, shift kerja gue udah mau mulai. Gue ga mau telat." Aji bergegas. Ia dengan sekuat tenaga berlari hingga sampai di parkiran motor. Tidak ada siapapun. Hanya ada semilir angin tipis yang menerpa tubuhnya.

Aji baru saja akan benar-benar pergi dari tempat itu hingga suara teriakan mengalihkan perhatiannya. Dengan segera dirinya mencari sumber dari teriakan itu. Suara yang kini berangsur melemah berasal dari sebuah toilet yang berada di dekat parkiran. Aji masuk ke dalam toilet dan membuka satu persatu biliknya.

Hingga, ia dapat melihat, Pujaan hatinya, terduduk lemas di atas toilet. Mulutnya tersumpal kain yang Aji sendiri tidak tahu. Dan seorang pria tua yang mencoba melucuti Noval. Dengan amarah yang memuncak, Aji menarik pria paruh baya itu dan langsung meninjunya hingga pingsan.

"Kamu gapapa? Hm? Udah cup cup cup... Kamu aman kok, udah ya... Udah, orang jahatnya udah Aji pukul kok, udah ya... Cup cup, hm? Aduhh, utututu kasian... Udah sayang... Udah ya.." Noval tampak menangis keras di pelukan Aji. Lagi-lagi seperti ini. Lagi-lagi dirinya di selamatkan dan dengan tidak tahu diri menangis keras di pelukan orang yang bukan siapa-siapanya lagi.

Aji dan Semestanya Where stories live. Discover now