Part 2

2.5K 240 19
                                    

Haii semuanya, happy reading!
Jangan lupa vote, dan komennya yaaa



"Semuanya udah siap?" Tanya Zee pada ketiga sahabatnya yang tak lain, Olla, Gita, dan Adel.

"Udah Zee, tinggal eksekusi aja" Jawab Adel.

"Yaudah ayok cepetan" Keempatnya pun langsung menaiki motor mereka masing masing.

Keempatnya kini berencana untuk mencelakai Ara ketika Ara sudah pulang kerja.

Dan saat ini, Ara sedang berada di sebrang halte bus, karna Caffe tempat Ara bekerja berada di sebrang halte.

Ara memang sedang tidak membawa sepedanya, karna saat berangkat sekolah tadi, Ara di jemput oleh Marsha, dan itu sukses membuat Zee emosi.

"Huft, aku harus cepet cepet pulang sebelum ayah sama Bunda pulang, kalau enggak, mereka pasti bakalan marah marah lagi" Ucap Ara sambil melihat kearah kanan dan kiri.

Saat merasa sudah tak ada kendaraan yang lewat, Ara pun menyebrang sampai tiba tiba..

Brukh!

"Akh!!" Pekik Ara kesakitan saat dengan sengaja, sebuah motor menyerempet dirinya dan membuat kaki kanan nya sakit.

"Ssstt sakit banget" Rintih Ara karna sakit yang mendera kakinya.

"Ra? Ra? Lo gak papa?" Tanya seorang gadis yang tiba tiba berlari ke arah Ara.

"Ssstt gak papa kok" Jawab Ara menjawab pertanyaan Chika.

Yaa gadis yang datang menolong Ara tadi adalah Chika, dia tadi memang lewat sekitar wilayah tempat Ara bekerja, dan Chika bisa melihat sendiri saat Ara dengan sengaja di serempet oleh motor yang melaju dengan kencang.

"Yakin gak papa? Mau bawa ke dokter aja gak?" Tanya Chika khawatir.

"Gak papa kok Chik, aku gak papa argh!" Ara menggeram kesakitan sambil memegang kaki kanan nya.

"Tuh kan! Udah ayok kita kerumah sakit!" Titah Chika.

"Enggak usah Chik, aku gak ada uang buat kesana"

"Udah gue yang bayar ayok!"

"Tapi Chik---"

"Gak ada bantahan!!" Ara pun hanya bisa menghela nafas pasrah karna tak ingin bertengkar dengan Chika di pinggir jalan.

Ara sebenarnya memang benar benar tidak mau apalagi merepotkan orang yang baru saja ia kenal, yaitu Chika.

Ara tak mau memiliki hutang budi, karna selain keterbatasan fisiknya, Ara juga tak punya uang.

RUMAH SAKIT || 19.15

"Gimana keadaan temen saya dok?" Tanya Chika menatap khawatir dokter yang baru saja menangani Ara.

"Kaki kanan nya hanya sedikit ada patah kaki, untuk beberapa hari kedepan, kakinya tidak bisa berjalan dengan normal, harus ada alat bantu seperti tongkat, atau semacam nya" Jelas dokter.

"Tapi dok, saya bisa kembali berjalan dengan normal kan?" Tanya Ara khawatir.

"Tentu saja bisa Ara, hanya butuh beberapa hari penyembuhan" Jawab dokter sambil tersenyum.

TENTANG ARA [CHIKARA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang