Part 3

2.2K 234 20
                                    

Happy reading semua! Jangan lupa vote dan komen!!




Absen dulu yang nunggu kelanjutan cerita ini, mau gue bikin sad end apa happy end nih?



Seminggu telah berlalu, kini kondisi Ara telah membaik, luka di tubuh nya tidak hilang, karna setiap hari, Zee dan teman teman nya selalu menyiksa Ara.

Namun, kondisi kakinya sudah bisa di katakan baik, karna sekarang, Ara sudah bisa mengayuh sepeda warna biru miliknya.

[Sepeda Ara]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Sepeda Ara]

"Loh Chika? Kok belum pulang?" Tanya Ara kaget saat melihat Chika yang sedang berada di halte.

"Lo sendiri kenapa belum pulang?" Tanya Chika saat melihat Ara yang sudah keluar dari dalam sekolah.

"Aku nanya kamu malah balik nanya ish" Ucap Ara sebal membuat Chika terkekeh.

"Gue lagi nunggu taksi, soalnya supir gue gak bisa jemput, ban mobil pecah katanya, lo sendiri kenapa belum pulang?" Jawab Chika.

"Ouhh gitu, aku belum pulang soalnya habis nyari buku di perpus buat di pelajari" Ucap Ara.

"Rajin banget" Kekeh Chika Ara pun juga ikut tertawa.

"Kalau kamu nunggu taksi jam segini, biasanya gak ada Chik, mau aku anter gak?" Tawar Ara karna Ara sudah tau, taksi di jam jam sore seperti ini sangat jarang ada yang lewat.

"Yahh gimana dong, emang gak ngerepotin kalau lo nganterin gue?" Tanya Chika tak enak, pasalnya sedari tadi ia sudah di Chat oleh mami nya agar di suruh cepat pulang.

"Gak ngerepotin kok, tapi sebelum nganterin kamu pulang, aku mau izin dulu sama kak Indah buat telat ke Caffe" Tanpa bertanya tanya pun Chika langsung mengiyakan ajakan Ara.

Sebenarnya dia agak khawatir, karna Ara yang menyetir sepeda nya dengan satu tangan.

"Ra? Gue aja ya yang nyetir? Gue takut nya nanti kenapa napa" Tawar Chika.

"Hum? Enggak bakalan kenapa napa kok Chik, aku udah biasa kok, boncengin Matcha aja bisa, masak kamu enggak?"

"Tapi gue khawatir takut nya nanti lo kenapa napa"

"Udah Chika, ayo naik, takut nya nanti kemalaman." Chika pun hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Yaudah, nanti kalau lo capek, gue yang gantiin okay?" Ara pun menganggukkan kepalanya.

TENTANG ARA [CHIKARA] ENDWhere stories live. Discover now