Part 8

2K 224 42
                                    

Happy reading semua! Gimana hari nya?
Bahagia? Mau author bikin bahagia
gak? Dengan cara
kehadiran author di hidup kalian,
eaak lima puluh!! Wkwkwk

"Dokter!! Dokter!" Teriak Jinan saat mereka semua telah sampai di rumah sakit.

Dan tak lama kemudian, Irsyad datang dengan beberapa perawat dengan membawa brankar rumah sakit.

"Selamatkan adik saya dok" Ucap Jinan penuh permohonan pada Irsyad, sedangkan Chika terdiam mendengar penuturan Jinan yang mengaku diri nya sebagai kakak nya Ara.

"Kami akan berusaha, kalian tunggu di luar" Jawab Irsyad penuh keyakinan, dan mereka pun mulai duduk di ruang tunggu.

Chika tak henti henti nya menangis karna takut keadaan Ara semakin memburuk.

Tak jauh berbeda dengan Chika, Dey, Ashel, dan Marsha juga ikut menangis, mereka merasa bersalah karna lupa tak mengabari Ara bahwa mereka akan berangkat bersama demi keamanan Ara.

"Udah, jangan nangis, Ara bakalan baik baik aja kok" Ucap Jinan berusaha menenangkan ketiga nya.

"Hiks hiks.. Lo.. Hiks.. Sia.. Hiks.. Siapa?" Tanya Chika dengan isakan tangis yang tak kunjung berhenti.

"Gue Jinan, gue orang yang udah nolong Ara kemaren dari mereka yang gebukin Ara, kemarin Ara juga di bully di toilet, dan gue yang nolong Ara. Pas itu kalian ber empat sama sama gak masuk kata Ara, kalian ber empat pasti sahabat sahabat Ara kan?" Tanya Jinan memastikan.

Chika dan yang lain nya pun mengangguk, dan Marsha baru ingat tentang cerita Ara kemarin sore pada nya, bahwa ada seorang gadis bernama Jinan yang menolong nya dari Zee dan teman teman nya.

"Jadi.. Hiks.. Kakak yang namanya, hiks.. Kak Jinan?" Sahut Marsha, dan Jinan mengangguk.

"Kita berdoa yang terbaik buat Ara, gue yakin Ara pasti baik baik aja" Chika dan yang lain pun mengangguk lalu meredakan tangis nya.

Sudah hampir satu jam mereka menunggu di luar, sampai akhir nya, Irsyad keluar dari ruang IGD.

"Dok, gimana keadaan Ara?" Tanya Chika khawatir. "Ara sudah sadar, hanya ada beberapa luka luar yang sedikit parah, mungkin membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari untuk masa pemulihan" Jelas Irsyad, dan tentu saja ia berbohong.

Ia sudah berjanji pada Ara saat di dalam tadi, bahwa Irsyad tak akan memberitahu mereka yang sebenar nya.

Flashback on

"Enggh" Lenguh Ara mengedarkan pandangan nya pada setiap sudut.

"Aku diimana?" Tanya Ara pada dirinya sendiri. Lalu tatapan nya tak sengaja melihat Irsyad yang tersenyum ke arah Ara.

"Om Irsyad? Ara di rumah sakit ya?" Tanya Ara pada Irsyad. "Iya, tadi teman teman kamu bawa kamu kesini, Ara, sudah berapa kali om bilang sama kamu? Obat nya harus di minum secara teratur Ara, kalau tidak, penyakit kamu akan kambuh seperti tadi, dan itu bahaya buat kamu" Omel Irsyad.

"Maaf om, Ara lupa kemarin" Jawab Ara menyesal. "Ara, semakin hari, keadaan kamu semakin buruk kalau kamu tidak meminum obat kamu, kamu mau gak sembuh sembuh?" Ara langsung menggeleng tegas mendengar ucapan Irsyad.

TENTANG ARA [CHIKARA] ENDWhere stories live. Discover now