Part 23

1.9K 284 67
                                    

Hai Hai Hai! Balik lagi sama Alta hehe kangen gak? Kangen lah yaaa masa enggak wkwk.

Gimana kabarnya hari ini hm? Yang jomblo Alta do'ain makin jomblo yaa biar bisa nemenin Alta yang jomblo juga hehe.

Dah ah Happy Reading!

Jangan lupa vote dan komen nyaa semua!

"Akan ada saat nya dimana kamu merasakan bagaimana pahit nya pura pura tidak tau, demi mempertahankan hubungan"

-Ara

Hari demi hari pun berlalu, kini, Ara dan juga Kathrina tengah fokus dengan Olimpiade yang akan mereka ikuti, akhir akhir ini Ara begitu sibuk dengan kegiatan nya, sehingga waktu yang Ara berikan menjadi sedikit bagi Chika.

Apalagi Ara yang terkadang harus izin untuk tidak bekerja karna Olimpiade nya yang membuatnya super sibuk, belum lagi dengan masalah nya di rumah dimana Ara selalu Mendapatkan siksaan, entah itu dari Chris, Gracio, atau Shani.

Chika yang melihat Ara benar benar sibuk pun merasa terabaikan, dan selama itu juga, Chris sudah beberapa kali mengajak Chika jalan dan juga makan bersama untuk menemani Chika agar tak kesepian.

"Chika, maaf yaa kalau aku sekarang jadi jarang ada waktu buat kamu, aku terpaksa sibuk biar bisa cepet cepet selesai, maaf aku sekarang jadi terlalu mengabaikan kamu" Ucap Ara lesu, saat ini, ia dan Chika sedang berada di rooftop sekolah.

"Gak papa sayang, aku ngerti kok, kamu pasti capek kan? Sini tiduran aku pijitin kepala nya" Balas Chika, Ara pun membaringkan tubuh nya dengan kepala yang berada di pangkuan Chika.

"Pusing ya kepala nya?" Tanya Chika lembut.

"Huum, pusing banget pijitin dong yang" Pinta Ara.

Chika pun memijat kepala Ara dengan lembut sesekali menggaruk kepala Ara membuat Ara nyaman dan tanpa sadar tertidur di pangkuan Chika.

"Kamu hebat Raa, aku bangga sama kamu, tapi aku heran deh sama kamu, entah kenapa, aku liat liat semakin hari kamu makin kurus, kenapa? Kamu ada masalah apa Raa? Kenapa gak cerita?" Gumam Chika mengelus elus kepala Ara yang berada di pangkuan nya.

"Aku bakalan selalu berusaha buat selalu ada buat kamu Raa, maaf belum bisa jadi yang terbaik buat kamu" Ucap Chika.

Chika terdiam mengingat semua memori indah bersama Ara, Ara dengan tingkah random dan kejutan nya, Ara yang selalu berusaha menghibur nya, Ara yang selalu sabar untuk menemani nya, dan Ara yang selalu bekerja keras demi membahagiakan nya.

Mengingat semua itu, air mata Chika menetes di pipi nya, Chika teringat tentang percakapan nya dengan Vino semalam.

Hati nya kembali sakit ketika Chika terpaksa berkorban demi adik nya dan Mami nya.

"Hiks.. Hiks.. Gimana aku bisa ninggalin kamu Raa? Hiks.. Aku gak bisa kalau tanpa kamu Raa, gak bisa hiks.. Aku harap ini semua cuma mimpi Raa, dan saat aku terbangun nanti, aku bakalan tetep sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu, tapi aku gak punya pilihan lain"

Sebisa mungkin Chika menangis tanpa suara, dia tidak ingin mengangganggu Ara yang tengah tertidur di pangkuan nya.

Namun nihil, air mata Chika yang tadi nya turun tak terlalu deras kini mengalir dengan deras nya dan kemudian menetes di pipi Ara.

TENTANG ARA [CHIKARA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang