Part 14

1.8K 243 29
                                    

Hai semua! Happy reading! Jangan lupa vote dan komen nya!

-
-
-
-
-
-
-

"Dia bilang tidak papa, namun malam nya dia hancur, pagi nya ia paksakan senyum, namun nyatanya, fikiran nya penuh, dan mentalnya jatuh" -Chk

"Enghh" Lenguh Ara dan mulai membuka mata nya, hal yang pertama kali ia lihat adalah Ruangan serba putih dengan cahaya lampu menyinari ruangan itu.

Tak lama setelah itu, pintu ruangan Ara terbuka, dan dia bisa melihat Chika yang masuk dengan Marsha yang berada di belakang nya.

Chika yang melihat Ara membuka mata nya pun langsung berlari dan memeluk Ara dengan erat.

"Hiks hiks.. Kamu kenapa? Hiks... Kamu bikin aku khawatir Raa" Ara yang kaget dengan tingkah Chika pun masih belum mengerti, bagaimana bisa Ara dan Marsha berada disini?

"Aku panggil dokter Irsyad dulu" Ujar Marsha lalu keluar dari dalam ruangan Ara mencari keberadaan dokter Irsyad.

"Hiks hiks.. Kamu bikin aku khawatir Raa, 3 hari kamu gak ada kabar, itu buat aku gila Raa hiks hiks.." Ara mengelus punggung Chika dengan lembut sambil menahan rasa sakit yang menyerang tubuh nya, mungkin itu efek dari oprasi.

Dan apa yang Chika katakan tadi? Jadi bisa di bilang Ara sudah tak sadar selama 3 hari? Berarti ini adalah hari ke empat Ara berada di rumah sakit setelah ginjal kanan nya ia berikan pada Zee.

"Maaf, jangan nangis lagi, aku sakit liat kamu nangis" Ucap Ara, kini fikiran nya di penuhi dengan tanda tanya, kenapa bisa Chika dan Marsha berada di sini?

Krietttt...

Pintu ruangan Ara terbuka menampakkan Marsha yang datang bersama dokter Irsyad, keduanya tersenyum melihat Ara yang kini sudah sadar.

"Awsshh" Ringis Ara, Chika pun langsung melepaskan pelukan nya karna mendengar Ara meringis.

"Kamu kenapa?!" Tanya Chika khawatir, namun Ara malah tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Sssstt aku gak papa kok" Ucap Ara memegang perut sebelah kanan nya yang dimana terdapat bekas jahitan yang tak sengaja Chika senggol saat keduanya berpelukan.

"Mana yang sakit Ara?" Tanya Irsyad menatap khawatir kearah Ara.

"Disini om, sssshh tapi gak papa, Ara baik baik aja kok" Jawab Ara menahan rasa sakit nya.

"Dokter, Ara kenapa?" Tanya Marsha menatap Irsyad.

"Tiga hari yang lalu, Ara melakukan oprasi pedonoran ginjal, ginjal Ara yang sebelah kanan Ara berikan kepada Zee" Mendengar itu, Chika dan Marsha membeku di tempat, terlebih lagi Chika, dia masih tak paham, mengapa Ara mendonorkan ginjal kanan nya pada Zee? Ada hubungan apa Zee dan Ara?

Sedangkan Marsha, ia lebih kaget karna mengapa Ara harus mendonorkan ginjal kanan nya pada Zee? Apa Zee mempunyai riwayat penyakit ginjal yang membuat nya membutuhkan donor ginjal? Terlebih lagi, yang menjadi pendonor nya adalah Ara, kembaran nya sendiri.

"M-maksudnya?" Tanya Chika yang masih tak paham.

Sedangkan Ara kini menatap Irsyad berharap tidak memberitahu kan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

TENTANG ARA [CHIKARA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang