18. Hamlet

8.9K 896 17
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨








"Eh eh!! Bentar lagi kan ada lomba ekskul antar sekolah, kalian juga ikut kan? Bang, adek juga ikut loh lomba teater nanti. Jadi pemeran utama pula, gokil ga tuh!"

Nevan beserta si kembar berpindah atensi pada pengalihan topik yang diberikan Neil. Sedangkan si curut Ardi tetap fokus menyantap bakso merconnya.

Nevan kembali berpikir. Adiknya ikut lomba, akan keluar kota selama beberapa hari, sendirian, tanpa penjaga. Final dia putuskan untuk ikut bersama adik kecilnya itu nanti.

"Iya juga, tapi gue ga masuk tim inti. Cuma Rio yang ikut tanding voli nanti. But, it's okay bisa jadi cadangan plus supporter sih."

Rio merangkul pundak saudaranya yang hanya berjarak 5 menit lebih tua itu. Memberi semangat jika lain waktu dia bisa ikut bertanding bersamanya dalam satu tim.

Ardi menyelesaikan makanannya. Ikut menumpahkan obrolan pada mereka. Dengan sombongnya mengatakan jika dia sudah jelas akan menjadi pencetak gol terbanyak saat lomba tiba.

Mereka serempak memutar bola matanya malas, meski mereka tau skill bermain Ardi tidak bisa dibandingkan dengan anak SMA pada umumnya. Permainannya brutal tapi masih dalam batas aman, membuat lawannya tak dapat berkutik.

"Harus persiapan dari sekarang pokoknya. Mana gue udah izin seminggu ga sekolah sama eksul lagi."

"Lu pasti bersinar nanti, dek. Santai aja Abang dukung."

Nevan mencubit ringan pipi yang seminggu ini semakin berisi. Si Adik yang berhasil menenangkan situasi ini hela napas lega, tersenyum menampakkan gigi kelincinya. Setidaknya sekarang singkirkan dulu pemikiran kian berkaitan dengan Lafranjing itu, dia masih jengkel.

Berbeda dengan hati kecil bagian terdalamnya masih tak rela melepaskan Hyungnya itu.

.
.

Dari arah seberang meja...

"Mereka tadi ngeliatin lo ya, Pran? Ada masalah ape?"

"......."

Rengga sempat melirik kearah Neil dkk yang ada di meja sebrang. Lafran tak menjawab pertanyaannya, memberikan sikap masa bodoh dan malah menyeruput teh hangat yang ada di tangannya.

Sekali lagi Rengga melihat ke arah meja itu. Terdapat wakil ketua osis di sana. Dirinya yang sebagai anggota osis tentu mengenalinya, ada masalah apa dengan sahabatnya ini? Sedari tadi Nevan si waketos tak henti-henti memberikan tatapan satiris.
.
.
.
.
.
.
.

________________________

Kegiatan belajar mengajar telah usai. Kini saatnya kegiatan di luar program yang tertulis dalam kurikulum di mulai. Mengingat beberapa ekstrakurikuler kian akan mengikuti perlombaan tingkat provinsi mewakili sekolah.

Yang akan ikut serta diantaranya ada ekstra olahraga yaitu, sepak bola, futsal, basket, voli, dan renang. Lalu ekstra seni ada teater, paduan suara, melukis, dan tari.

Lomba akan diselenggarakan bulan depan, tempatnya di Surabaya kian akan menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam di sana.

Seluruh ekskul yang akan ikut serta mempersiapkan dengan matang dan kompak sebagai bekal kian bertekat untuk memborong trofi demi kebanggaan almamaternya.
.
.
Neil tiba di ruang teater sedikit terlambat karena ia harus mengikuti kelas tambahan dulu, mengingat nilai akademisnya yang begitu memprihatinkan.

"Maaf pak, saya telat."

"Masuk saja"

Neil mengangguk, lalu Pak guru yang sebagai pelatih sekaligus guru pembina teater menyuruhnya untuk duduk di bangku yang masih kosong.

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Where stories live. Discover now