39. Terhyung-Hyung

7K 841 69
                                    

Vomment 🙏🏻 wajib follow

Happy Reading ✨




Neil tengah menyantap sarapan bersama saudaranya dengan tenang dan anggunly. Namun, fokus matanya sedari tadi ke arah layar handphonenya.

Disuapan kedelapan, dia mulai tak kuasa menahan senyum sesaat membaca pesan yang dikirimkan oleh sang kekasih.

"Dek, makan dulu. Taruh hpnya," titah Nicholas seraya membersihkan sekitar mulut Neil yang belepotan dengan nasi.

"He em~" balas Neil yang masih mempertahankan senyuman girangnya.

"Ck, pasti chattingan sama Susanto lagi noh!" cibir Nevan tak kuasa menahan rasa jengkelnya.

"Ayah sama Bunda kapan pulang, Bang? Aku nanti ga bisa masak buat kalian, mau bimbingan skripsi." Nagendra bertanya pada Nicholas, dia lah yang menggantikan peran Bundanya selama beberapa hari ini.

Nevan menyarankan untuk makan bersama di luar saat malam tiba. Disetujui oleh Nicholas dan Nagendra, tetapi tidak dengan Neil.

"Adek mau dinner sama Hyung aja. Kalian pergi bertiga dah.."

Tentunya ketiga Abang Neil ke-trigger saat itu juga. Mengetahui si bungsu lebih memilih pacarnya itu dari pada abang-abangnya sendiri.

"Ajak dia juga kalau begitu," ucap Nicholas dengan nada datar, disambung menyuapkan sepotong apel pada si bungsu yang duduk di sebelahnya.

"Bang! Gimana sih?! Ga sudi gue makan sama dia!" sergah Nevan tak terima dan diangguki oleh Nagendra.

Nicholas memberikan tatapan penuh arti pada kedua adiknya, seperti mengkode akan merencanakan sesuatu pada tamu yang akan mereka undang.

Nevan dan Nagendra paham dengan maksud abang sulungnya itu, dan langsung menyetujui untuk mengajak Lafran makan malam bersama mereka.

"Seriusan Hyung boleh diajak? Kok perasaanku ga enak tapi..."

Singkat cerita malam pun tiba. Kini Neil tengah menunggu kedatangan Lafran di depan rumah.

Melihat mobil yang tak asing tiba di pekarangan rumah, Neil lekas menghampirinya.

Lafran keluar dari mobil dengan gagahnya, mengenakan kemeja merah wine nan dilapisi oleh jas berwarna hitam dengan celana senada.

Di tangannya terdapat satu buket bunga mawar merah serta beberapa buah tangan yang akan diberikan untuk para calon kakak ipar.

Neil memeluk Lafran sesaat baru keluar dari mobilnya. Tentu diterima dengan senang hati oleh sang kekasih.

Lafran memberikan sebuket bunga cinta tadi pada kelinci manisnya. Membuat Neil bahagia bukan main hingga kembali menerjang tubuh Lafran, mendekapnya sangat erat. Benar-benar menganggap dunia hanya milik berdua.

Nicholas yang melihat itu dari bibir pintu rumahnya berdecak kesal, masih tak terima jika si bungsu direbut oleh si pencuri itu.

Setelah menjemput sang kekasih dan ketiga calon kakak iparnya, Lafran mulai melajukan mobilnya menuju restoran paling mewah dan mahal yang ada di kota itu.

"Padahal kita yang ngajak loh, Hyung. Malah jadi lo yang traktir bhaha...maaci ayang~" girang Neil dengan mengecup singkat pipi Lafran diakhir.

Nicholas, Nagendra dan Nevan terbakar api kecemburuan melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Mereka mencengkram erat sendok dan garpu, tak kuasa ingin mencolok benda itu tepat mengenai mata Lafran.

Kini kelima pemuda itu tengah menikmati hidangan kelas VVIP di restoran yang sudah Lafran pesan. Tiba-tiba...

"Eh maap sengaja.. maksudnya ga sengaja!" Nevan dengan sengaja menyenggol gelas minuman hingga tumpah mengenai celana Lafran.

Neil panik dan lekas mengambil tisu hendak membersihkan tumpahan jus di celana kekasihnya. Namun, Lafran bukannya marah justru,

"Lengan bajumu juga kotor," ucapnya seraya menggenggam pergelangan tangan Nevan yang sedikit terkena cipratan jus.

Sepersekian detik Nevan sedikit terkagum dengan pesona dan perlakuan yang dilakukan Lafran. Lalu dirinya lekas menggeleng brutal mengembalikan kesadarannya. Menepis tangan Lafran dan kembali bersikap normal.

Nagendra yang baru datang sehabis mengambil tambahan dessert, juga ingin menjahili Lafran. Dia berencana pura-pura jatuh dan melemparkan sepotong kue yang ada di tangannya tepat ke wajah Lafran.

Akhirnya misi dijalankan, Nagendra yang awalnya hanya ingin berpura-pura, menjadi terpeleset sungguhan.

Hingga sebuah tangan kekar menangkap tubuhnya yang tak lain adalah Lafran.

"You alright?" tanya Lafran lembut pada Nagendra yang kini ada di dalam dekapannya. Sedangkan kue yang di tangan sudah terjatuh ke lantai.

Sama halnya dengan Nevan, Nagendra sedikit luluh dengan daya tarik serta aksi dari pria titan ini, misi gagal dan lekas menjauh dari tubuh Lafran.

"Sialan! dia terlalu tangguh!" bisik Nevan pada Nagendra yang baru saja kembali ke tempat duduknya.

"Aku hampir luluh, dia kek seme-seme manhwa..." balas Nagendra seraya menghancurkan plating makanannya.

Neil yang mulai sadar dengan rencana abang-abangnya yang malah berakhir bumerang itu, memasang wajah datar dan hanya bisa membatin,

"Mampus, semua bakal terHyung-Hyung pada waktunya.."

Nicholas sedari awal hanya diam dan menatap dingin si pencuri itu. Dia tidak akan menjahili Lafran dengan cara kekanak-kanakan seperti yang dilakukan kedua adiknya.

Tangannya bergerak membersihkan mulut Neil yang penuh dengan saus spaghetti, merebut perhatian si bungsu agar Lafran tak mendapat peran saat ini.

Bentuk meja makan yang mereka tempati adalah bundar, posisi mereka melingkar yang mana Lafran lalu sebelah kirinya Neil, Nicholas, Nagendra dan Nevan.

"Adek mau tambah sup wortelnya, hm?" tanya Nicholas lembut sembari mengelus surai lembat milik si bungsu.

Neil mengangguk antusias meresponnya, hingga dirinya tersedak. Lafran hendak memberikan air, sayangnya sudah keduluan oleh Nicholas. Abang sulungnya itu menepuk-nepuk punggung Neil ringan, dan membantunya memberikan air.

"Huaah.. makasih Bang Nic hehe.." Neil tersenyum gigi kelinci pada abang sulungnya itu.

Membuat Nicholas memberikan senyum kemenangan pada Lafran.

Sukses hal itu membuat letupan kecemburuan mengguncang raga Lafran.

Mereka melakukan berbagai hal untuk mengerjai Lafran hingga hidangan tandas dilahap.

SEBAGIAN PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN




16 Juni 2023

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora