33. Dikubur

10.2K 1.2K 221
                                    

Vomment rek!! Follow wajib!! wowok9091

Happy Reading ✨

Nicholas berdehem dengan tetap pada posisi berdiri, sedangkan adik-adiknya sudah kembali duduk ke tempatnya.

"Tetap tidak bisa. Saya sudah tahu seluk beluk kelakuan bocah ini. Dia anak yang selalu gonta-ganti pasangannya. Dan tak menutup kemungkinan jika adik saya akan dibuang setelah dia merasa bosan. Benar begitu kan, bapak Emran?" tegas Nicholas dengan menatap Emran diakhir.

"Iya sih, sebenarnya keluarga sudah tau, tapi memilih untuk rawat jalan. Dah lah terima aja. Kalau dia masih ga tobat, langsung gas coret dari KK, dibakar pun tak apa. Iya kan, Neil?" Emran mengedipkan satu matanya pada calon menantunya itu.

"Aww yes Daddy... kiw kiw..." Neil memberikan mini heart pada Emran.

Seketika Azura tersedak kue nastar, tak sanggup menahan tawa.

Lafran melirik sinis ke Daddynya karena sudah genit pada kekasihnya.

Herman tak dapat berkata-kata lagi, sedari tadi hanya bisa hela napas gusar.

Nicholas tersenyum kecut saat menerima tanggapan konyol dari Emran.

Ketiga Abang Neil yang selama ini selalu ada untuk adik bungsunya itu sedari dia masih orok.

Seenaknya saja bajingan itu akan merebut si bungsu yang sudah mereka rawat bak permata dengan penuh kasih sayang.

Satu helaan lagi terdengar jelas berasal dari Herman setelahnya Ia berbicara kembali,

"Saya akan pikirkan, beri kami waktu."

Nicholas, Nagendra dan Nevan terperanjat tak terima dengan pernyataan yang keluar dari sang Ayah. Seperti mengatakan akan memberi kesempatan pada si pencuri itu.

Ingat jelas mereka bagaimana tumbuh kembang sang bungsu, hingga membuat ketiganya mengingat kembali kilasan memori yang terekam selama mereka hidup bersama Adik tersayang.

"Oeekk waaa gugu gaga ba bu baang"

"Abhang dengelin, adhek uda bica baca cekalang, nih B.u bu - n.g.a nga dibhaca bhungookk"

"Yee abhang puyang bawa nyam nyam sepabliknya!!"

"Bang, liat tv cepetan adek muncul di sinetron ganteng-ganteng crocodile!"

"Abang~ adek mimpi buruk, boleh bobok bareng?"

"Sumpah Bang! mereka duluan yang ngajak bertumbuk!"

"Sayang Abang banyak-banyak hehe~"

"Abang kapan nikah?"

Nevan yang ada di sebelah kiri Neil lekas memeluk erat si bungsu, dan Nagendra yang ada di sebelah kanannya juga ikut memeluk Neil erat.

Begitu pun dengan Nicholas yang tadinya berdiri kini meluruhkan tubuhnya di hadapan Neil lalu meletakkan kedua tangan dan kepalanya di paha sang bungsu.

Sedangkan Neil sendiri hanya duduk terdiam dan ketap-ketip memasang wajah polos.

"GAK BOLEH!" rengek para Abang itu nan masih setia memeluk Neil, seakan tak ingin si bungsu dibawa lari oleh orang asing.

Di mata mereka Neil masih bayi yang belum bisa membedakan arah mata angin. Mereka masih ingin memanjakan si bungsu lebih lama lagi.

"Bu, anaknya gemes semua, tukeran yuk. Anak saya tiga kulkas semua, ga asik. Padahal bapak-bapaknya family friendly," celetuk Azura pada Carla yang ada di sampingnya.

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Where stories live. Discover now