35. ⚠️Nakal

19.4K 1.1K 191
                                    

Vote dan komen pokoknya!! Wajib follow sebelum baca wowok9091!!!

Happy Reading ✨


"Beneran ga papa? Ga ada yang sakit gitu? Atau gak kesurupan apa gitu?" tanya Neil seraya membersihkan luka di wajah Lafran menggunakan kasa dan cairan saline.

Lafran mengangguk satu kali, tangannya bergerak mengangkat tubuh Neil yang ada di hadapannya, lalu mulai didudukan ke pahanya.

"Seriusan dah, badan lu terbuat dari apa sih? Lo produk nokia ya?" lanjut Neil yang masih setia mengobati luka-luka kekasihnya.

Detik ketiga Lafran kembali mengangkat tubuh Neil yang sebelumnya ada dipangkuannya. Membawa kakinya berjalan menuju lemari membiarkan kekasihnya itu mengoceh dalam gendongannya.

Salah satu tangannya bergerak mengambil sesuatu dari dalam lemari. Kemudian Ia kembali menuju kasur king size yang baru saja dibeli, dan mendudukan dirinya serta Neil dipangkuannya pada pinggiran kasur.

Neil masih berceloteh hingga kamar apartemen milik Lafran yang sebelumnya selalu sunyi dan suram, kini hidup dan terwarnai hanya dengan kehadiran malaikat manisnya.

Lafran membuka sebuah paper bag dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

"Apa ini?" tanya Neil sesaat kekasihnya mulai memasangkan sesuatu pada tubuhnya.

"God dammit! This really suits you, Bunny."

"Anju! Gak! gak! Kagak mau lagi gua pake ginian!"

Neil hendak melepas hoodie putih dengan telinga kelinci yang membungkus badannya.

Akan tetapi, Lafran menghentikan aksinya dan memasang wajah memelas bak anak anjing pada Neil. Berharap kekasihnya itu tetap memakai hadiah pemberian darinya.

Tentunya Neil lemah dengan wajah itu, alhasil dia tetap memakainya, namun terus menerus menutupi wajahnya yang sudah memerah seperti pantat monyet.

Lafran mendekap erat kelinci manisnya itu, menggoyangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, mengecup berkali-kali pucuk kepala yang tertutup tudung putih itu. Memakan pipi gembul Neil hingga meninggalkan bekas lingkaran gigitan.

Setelahnya Ia membentangkan tubuhnya ke belakang, merebahkan dirinya di kasur yang masih setia memeluk Neil.

"Ayo nikah," ucap Lafran disela-sela kecupannya.

"Iye nantik... Gua masih pengen jadi bocil dulu. Si bocil ini masih ga siap buat ngurus bocil," balas Neil yang kini ada di atas tubuh Lafran.

Dengan perasaan kecewa, Lafran memilih untuk berdehem saja. Tangan kekarnya itu mulai mengusap punggung serta kepala kelinci putih yang ada di atasnya.

Sedangkan Neil sendiri kini menempelkan kepalanya pada dada bidang Lafran dan jarinya membuat pola abstrak di sana.

Neil memainkan kedua kakinya naik turun, melampiaskan kegembiraannya saat ini. Lalu salah satu kakinya tak sengaja menyenggol barang bagus yang ada di selangkangan Lafran, membuat barang itu sedikit memberikan responnya.

"Njir, baperan amat anakondanya. Kesenggol dikit langsung ngaceng," celetuk Neil yang merasakan ada sesuatu yang menonjol di bawah sana.

"Soalnya ada kamu," balas Lafran seraya memeluk pinggang kelincinya itu.

Neil berpikir sejenak lalu dia mendongak menatap kekasihnya tersenyum genit  menampakkan gigi kelincinya.

"Hyung, mau gini?"

Dom Omega Gesrek (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang