46

9.6K 819 41
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shaka memasuki kediaman orang tua Agnes dengan map ditangan kanannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shaka memasuki kediaman orang tua Agnes dengan map ditangan kanannya. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu, barulah setelah dipersilahkan masuk pria itu memasuki rumah mewah itu.

"Shaka, gimana kabar kamu, nak?" Tanya Mama Agnes, sambutannya masih sangat ramah.

Shaka menyalami wanita itu, tak lupa mencium punggung tangannya. Shaka sempat tak enak dengan wanita itu, padahal Mama Agnes mengetahui maksud kedatangannya kemari.

"Shaka baik, Mah. Papa ada?"

"Ada, kamu bisa duduk dulu. Biar Mama panggil Papa." Wanita itu berjalan kedalam rumah.

Shaka duduk di sofa ruang tamu, ia menatap sekitar mengingat rumah ini pernah menjadi tempat singgahnya ketika bersama Agnes. Sebelum mereka menikah, rumah ini juga seperti tempat tinggal keduanya.

Andai Agnes bisa berubah setelah terikatnya janji suci, namun nyatanya Shaka tak mampu mempertahankan kisah mereka.

Tiga tahun sudah lebih dari cukup, karna seumur hidup terlalu lama untuk bersama orang yang tidak tepat.

Tarikan nafas kembali Shaka lakukan,  terlihat kedua orang tua Agnes menghampirinya.

"Papa," sapa Shaka. Tak lupa menyalami pria tersebut.

"Duduklah, nak."

Mereka duduk saling berhadapan. Shaka meletakkan map diatas meja. Mengumpulkan kalimat yang sekiranya tak akan menyakiti pihak manapun.

"Jangan takut, nak," ucap Papa Agnes, pria itu sudah tau tujuan Shaka kemari. Meski menyayangkan kandasnya hubungan keduanya, namun ia tak bisa memaksa Shaka untuk tetap bertahan. Shaka terlalu baik dan sudah sesabar ini menghadapi Agnes putrinya yang terlalu banyak kekuranga.

"Sebelumnya Shaka meminta maaf pada Mama dan Papa. Maaf, Shaka gak bisa bertahan lagi. Shaka datang kemari untuk memulangkan Agnes, ini gak sepenuhnya kesalahan Agnes, Papa dan Mama jangan memarahi dia. Ini murni salah Shaka yang kurang perhatian dan bersabar dengan sikap Agnes."

"Gak, Nak. Jangan menyalahkan dirimu sendiri." Mama Agnes menggeleng, ia tak membenarkan semua yang terucap dari bibir Shaka. Wanita itu tau seberapa sabarnya Shaka menghadapi Agnes selama ini.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Where stories live. Discover now