48

9.1K 794 33
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ed, udah mau berangkat?" Tanya Calluna ketika melihat saudaranya itu sudah berpakaian rapi lengkap dengan jas dan dasi yang terikat pada lehernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ed, udah mau berangkat?" Tanya Calluna ketika melihat saudaranya itu sudah berpakaian rapi lengkap dengan jas dan dasi yang terikat pada lehernya.

"Iya, nih Kak. Gue berangkat dulu, ada meeting penting di kantor. Bye, Kak," balas Edward yang sudah berlari keluar dari rumah.

"Loh, Kak. Edward udah berangkat?" Tanya Mama Calluna yang baru keluar dari dapur.

"Iya, Mah. Katanya ada meeting."

"Anak itu emang, bukannya pamit sama orang tua, mana belum sarapan lagi. Ini juga bekalnya kenapa ditinggal." Mama Calluna menatap sebal pada kotak bekal yang sudah susah payah ia buat.

"Taruh aja, Mah. Nanti biar Calla yang bawain sekalian berangkat kerja."

"Gak ngerepotin kamu? Nanti kamu telat lagi, emang gak ngerepotin kamu?" Mama Calluna terlihat tak enak pada Calluna.

"Lagian kantor, Ed. Searah sama tempst kerja Calla."

"Ya, udah. Biar mama buat lagi satu buat kamu bawa." Mama Calluna segera kembali ke dapur untuk membuat bekal, meninggakan Calluna yang tengah menikmati sarapannya.

Calla berpamitan terlebih dahulu pada papanya yang tengah berjemur di teras depan.

"Pa, Calla pergi kerja dulu."

Hanya anggukan yang diberikan oleh Papa Calluna. Karna hampir separuh bagian tubuhnya mengalami kelumpuhan.

Calluna memasuki mobil, lalu melajukannya meninggalkan perumahan milik keluarganya.

Satu persatu mulai berjalan dengan normal dan membaik, kalian pasti tak menyangka jika orang tua Calluna pemilik salah satu perusahaan, meski kecil dan tak sebesar milik Nagara. Kenapa papanya dulu sering menjual nama Calluna, karna hal itu guna menarik para investor yang sudah seperti lintah darat. Jadi meski proyek yang dikerjakan gagal mereka tak akan marah karna sudah mendapat makam malam dengan seorang artis cantik.

Sedikit menyinggung dengan cara kotor yang sering papanya perbuat. Kini perushaaan itu memberikan bebnannya pada Edward, remaja yang pasti sosoknya akan dipertanyaakan atas kemampuan ysng dimiliki. Hingga kini ia masih penasaran sosok yang membantu Edward. Tak menutup mata Edward memang terlihat memiliki ketertarikan dengan perusahaan, terlihat beberapa malam ini setelah ia tinggal bersama keluarganya, remaja itu sering tidur larut hanya untuk mengerjakan tugas kantor.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Where stories live. Discover now