38

9K 811 39
                                    

"Call, lihat pemutaran film kamu tembus 1 juta dalam 7 hari. Gila, bahkan banyak komen postif tentang kaluan, netizen banyak yang baper." Sherne menunjuk pada layar tab miliknya yang menampilkan promosi instagram dari pihak produser mengenai keberhasilan film mereka.

Calluna menatap layar tersebut, ia bahkan berdecak kagum berulang kali. Tak menyangka dengan respon para penonton yang akan sebanyak dan seantusias ini.

"Aku gak nyangka respon mereka bagus banget. Kemarin udah pesimis gak banyak yang minat, tapi bersyukur banget mereka ngasih respon positif." Calluna memang tak mau menaikkan harapan terlalu tinggi, ia takut kecewa dengan hasil akan usaha kerasnya.

"Buktinya kerja kerasmu dan Samuel terbayar lunas hari ini. Gue yakin bentar lagi rekeningmu tambah menggendut setelah film ini," balas Sheren, ia sudah membayangkan pendapatan Calluna akan bonus pemutaran film dan banyak tawaran iklan yang pasti akan berdatangan.

"Kalo ngomongin duit, aku sih suka banget," gurau Calluna. Lagipula siap yang ada disini tak menyukai uang. Pasti hanya orang yang tak waras saja.

"Btw, Sam gimana? Semenjak film rilis desas desus hubungan kalian terus mengudara bebas. Bahkan agensi saling bungkam dan biarin wartawan menggoreng gosip itu." Sheren menatap penasaran pada Calluna.

"Kita teman, Samuel pria yang baik untuk dijadikan teman." Benar bukan? Calluna tak salah mejawab, Samuel sangat nyaman untuk diajak berteman.

"Nagara, ya? Yang cocok dijadiin pasangan." Goda Sheren pada talendnya itu. Ia hampir lupa jika Calluna terkena skandal asmara dengan salah satu ceo dan juga pemegang saham agensi mereka.

"Apaan, sih. Malah bahas Nagara." Elak Calluna, ia jadi mengingat pria yang beberapa hari ini menemani kesehariannya. Benar tebakan kalian, Nagara sering mengirim makanan untuknya, terkadang pria itu mampir ke apartemen Calluna untuk sekedar bercengkrama. Bahkan Calluna mulai terbiasa dengan kehadiran Nagara yang tiba-tiba muncul didepan wajahnya.

"Ekhm.. mikirin Nagara, ya?" Sheren entah sejak kapan sudah duduk disebelah Calluna. Mencolek lengannya hingga perempuan tersebut menatap Sheren.

"Enggak, ngapain juga. Ih, sekarang kerjaanmu ganti jadi lambe julit, ya? Gak mau jadi managerku lagi?" Calluna menatap Sheren dengan sebal. Pembahasan tentang Nagara sring membuat hatinya adem panas.

Mencintai Nagara? Sepertinya belum, ia tak pernah mengatakan jika sudah menaruh hati pada pria itu. Calluna hanya menganggap Nagara teman baik seperti yang lainnya. Selama ia belum terlihat keburukan yang bisa ia dengan dan lihat atau juga mengecewakannya Calluna akan tetap berteman dengan semua orang.

"Udah, hahaha. Aku nyerah deh, nanti jam 2 kamu ada pemotretan dengan Harmony Kristal. Kamu kali ini pakai couple foto shoot, kemarin masih abu-abu sih, buat lawan fotonya. Sampai hari ini juga masih belum di jelasin. Aneh banget gak biasanya." Sheren mengernyit heran, karna tak biasanya lawan foto shoot hingga hari h masih disembunyikan.

"Gak usah dipusingin, nanti juga tau sendiri pas udah di lokasinya." Calluna tak terlalu pusing, yang penting bukankah ia bekerja dengan sebaik mungkin dan profesional.

***

Tiba di gedung Harmony Keistal, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perhiasan. Hampir mirip dengan milik Nagara, kenapa Calluna harus kembali memikirkan pria aneh itu.

Calluna memasuki gedung tersebut, ia segera diarahkan menuju lantai 5 tempat yang akan dijadikan lokasi pemotretan.

Kakinya mengikuti langkah pegawai yang memandunya. Calluan memicing saat melihat sosok yang tak asing tengah membelakanginya.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang