55

7.8K 620 21
                                    

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Calluna kembali membenarkan tampilannya, sebuah gaun malam memeluk tubuhnya dengan erat

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Calluna kembali membenarkan tampilannya, sebuah gaun malam memeluk tubuhnya dengan erat. Malam peresmian cabang baru Edward yang sudah pemuda itu usahakan. Ia segera mengambil sling bag lalu keluar dari kamarnya.

Calluna akan berangkat bersama Nagara, hal ini tak jauh dari permintaan Edward dan paksaan Nagara yang mengatakan kalau dirinya berniat bertanggung jawab atas pertolongan Nagara jangan setengah-setengah. Bapak tua bangka itu memang ada saja modusnya dengan Ibu Calluna.

Di sofa ruang tamu Nagara duduk menunggu Calluna yang tengah bersiap. Nagara mengalihkan perhatiannya dari ponsel saat menyadari Calluna menghampirinya.

Mengalihkan pandangan pada Calluna, pria itu tertegun sejenak. Perempuan yang kini berdiri didepannya tak perlu pengakuan karna kecantikannya sudah tak perlu diragukan. Kalau Calluna cantik terus nanti Nagara tak tahan untuk segera mengajak perempuan itu kedepan altar pernikahan.

"Gara... Hello..." Calluna melambaikan tangan didepan wajah Nagara yang sejak tadi hanya terdiam.

"Kamu udah siap," balas Nagara setelah mendapat kembali kesadarannya.

"Udah dari tadi, kamunya aja yang kurang fokus. Mau minum air dulu?"

"Gimana mau fokus kalo dihadapanku ada bidadari." Pujian Nagara, yang kini sedang mencoba berbagai celah untuk kembali menggaet hati Calluna. Ia selalu siap kapan saja untuk memenangkan hati Calluna.

"Bapak emang suka tebar-tebar gombalan," cibir Calluna.

"Cuma sama Ibu doang, saya usaha sekuat tenaga." Nagara menimpali dengan santai, bahkan terlihat sudut bibir pria itu terangkat ketika menyahuti kalimat absurd Calluna.

***

Ballroom hotel kini sudah ramai diisi oleh tamu undangan. Red carped yang membentang dari area luar hingga kedepan pintu masuk terpasang dengan rapi.

Calluna mulai turun bersama Nagara, keduanya mulai masuk kedalam hotel. Nagara sesekali menyapa rekan kerjanya. Calluna digeret kesana kemari, ia terpaksa mengikuti Nagara yang tengah pamer menunjukkan kepemilikannya. Tautan tangan pria itu sangat erat hingga dirinya kesulitan untuk lepas dari Nagara.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora