Siang yang terik, bising kendaraan yang berbaris berlawanan arah dari lajur kanan dan kiri.Calluna baru keluar dari gedung salah satu stasiun televisi. Melangkah menyusuri trotoar yang ramai dengan pejalan kaki.
Diseberang gedung ia melihat seorang anak belasan tengah menjajakan dagangannya.
Ia berniat menyebrang guna menghampiri anak tersebut. Tanpa melihat kanan kiri kakinya melangkah ke jalan. Lengannya dicengkram kuat hingga Calluna kembali berdiri di trotoar sebelum terserempet sebuah mobil.
Terdengar makian sambil melaju, Calluna menegang, ia mendongak menemukan Nagara yang juga terengah seperti mengejarnya tadi.
"Kamu ceroboh sekali, untung saja aku bisa menghampirimu tepat waktu." Nagara mulai bernafas tenang tak lupa omelan terus berlanjut.
"Iya, maaf. Makasih buat bantuannya." Calluna melepas cengkraman Nagara. Ia menengok kekanan dan kiri sebelum menyebrang kembali.
Mengacuhkan Nagara yang entah datang darimana.
Nagara mengikuti dari belakang, melihat Calluna yang tengah memanggil seorang anak yang tengah menjual minuman dalam botol dan kue beras.
"Dek, kakak beli semua," ucap Calluna membuat binar pada mata anak tersebut menyala.
"Wah, beneran kak? Bentar ya Pina bungkus." Anak tersebut dengan senang hati membungkus dagangannya, ia bisa pulang cepat hari ini.
YOU ARE READING
Another Life an Extra Antagonist (Selesai)
FantasyKisah tentang perpindahan jiwa musim 2 *Cerita belum direvisi, harap maklum jika ada typo maupun kesalahan kalimat* Bagaimana jika Feli gadis dengan kehidupan keluarga yang harmonis menempati tubuh salah satu model yang ternyata menjadi benalu atau...