34

9.6K 888 43
                                    

"No, itu hadiah dariku untukmu. Aku tak menerima kembalian. Jika kamu ingin membayarnya mari kita makan bersama di kedai itu." Tunjuk Samuel, pada kedai di ujung jalan.

Kini keduanya berjalan memasuki kedai yang menjadi permintaan Samuel. Pria itu menuntunnya untuk duduk di meja yang berada di dekat jendela.

Pegawai kedai menghampiri meja mereka, setelah keduanya menyebutkan pesanan pegawai tersebut meninggalkan meja keduanya.

Kedai tersebut penuh dengan pasang-pasangan muda, Calluna tak sengaja menatap intens pada sepasang kekasih yang saling menyuapi. Terlihat menggemaskan menurutnya, ia yang dikedua dunia menjadi bagian jomblo akut mudah sekali gemas jika ada muda mudi yang bermesraan.

Samuel yang melihat Calluna memandang arah sebrang mengikuti arah pandangan Calluna. Sudut bibirnya tertarik sedikit, Calluna terlihat seperti anak ayam yang baru lepas hingga memiliki rasa ketertarikan tinggi akan dunia luar.

"Mau juga disuapi?" Tawar Samuel mengalihkan pandangannya untuk menatap Calluna.

"Gak, tanganku masih berfungsi normal. Ngapain pake disuapi segala." Calluna meliarkan pandangannya karna tak sanggup ditatap intens dan terlalu dekat dengan Samuel.

Tak berselang lama makanan yang mereka pesan datang. Membuat Calluna menghembuskan nafas lega.

"Selamat makan, Calluna."

"Selamat makan, Sam."

Baru saja Calluna menyendik makanannya, sebuah sendok dengan makanan terulur kedepan wajahnya.

Samuel memberi isyarat untuk Calluna menerima suapannya.

"Buka mulutnya, aku tau kamu mau disuapi. Itung-itung trial pas syuting besok." Ucap Samuel dengan godaan.

Calluna masih menatap enggan, hingga kalimat yang keluar dari bibir Samuel membuatnya terkekeh.

"Ayolah, aku sudah terlihat seperti pria yang mengenaskan karna suapanku tak kunjung kamu terima. Lihat, mereka mulai mengasihaniku." Samuel mengedik kesamping memberi tahu Calluna pada pengunjung yang mulai mengasihaninya.

Mulut Calluna terbuka menerima suapan Samuel. Membuat senyum Samuel mengembang.

Lalu pria itu berbalik memakan makanannya. Mereka melanjutkan makan dengan sesekali bertukar cerita.

***

Nagara dengan serius menatap berkas laporan perusahaan, ia beberapa hari ini disibukkan dengan banyaknya pekerjaan yang bahkan sulit ditinggalkan. Beberapa kali juga ia harus menginap di kantor karna beberapa masalah internal kantor.

Ia terlarut hingga jam kantor menunjukkan waktu pulang, Nagara meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, matanya menatap lurus ke jendela ruang kerjanya, terlihat semburat jingga dan beberapa lampu perumahan mulai menyala.

Meraih ponsel yang ada di sampingnya, sebuah notifikasi tentang berita dunia perfilman muncul di bar.

Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat saat mengetahui bahwa Calluna menjadi headline berita tersebut sebagai pemeran utama.

Nagara menggulir berita tersebut hingga muncul nama dan foto sosok yang menjadi lawan main Calluna. Senyum yang semula mengembang langsung hilang tak bersisa.

Tanpa pria itu sadari ada letupan panas yang menyerang sudut hatinya. Ia bahkan meraih cangkir kopinya lalu meminum dalam sekali teguk. Rasanya masih tak berkurang, ia biasanya akan meminum kopi jika suasana hatinya gundah dan hal itu selalu manjur.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Where stories live. Discover now