16

18.5K 1.1K 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jajaran kursi serta sebuah panggung mini tersusun di sebuah halaman panti asuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jajaran kursi serta sebuah panggung mini tersusun di sebuah halaman panti asuhan. Dengan sebuah spanduk besar terpasang mencolok dengan tulisan 'menyambung kasih dengan sesama', sebuah kegiatan amal tahunan yang didatangi oleh beberapa perusahaan dan konglomerat.

"Lun, aku gak bisa nemenin kamu. Gak papa kan kamu sendiri, aku harus ngurus mitra yang masih ribet masalah kesepakatan kontrak kamu." Sheren terus berbicara pada Calluna dengan wajah tak enak.

Hari ini dirinya akan mewakili Lain Entertainment sebagai wajah perusahaan untuk kegiatan amal.

"Santai aja, kamu sibuk juga. Lagian aku juga gak papa kesana sendiri."

Mereka sedang di perjalanan menuju Panti Asuhan Mutiara Kasih. Acara tahunan yang akan ia wakili tahun ini. Ia lumayan gugup karna acara yang akan didatangi para pegiat amal dan orang konglomerat itu, serta media yang sudah pasti akan berdatangan.

Seperti sebuah film kerajaan bahwa para bangsawan akan selalu mendapat perhatian walau cuma memberi sebutir benih.

Mobil terhenti di halaman panti yang cukup luas, tempat yang terlihat cukup mewah dengan gedung yang bagus serta gerbang menjulang, terlihat sekali seberapa banyak para uang yang mereka amalkan.

"Hati-hati, nanti biar aku jemput kalo pulang," ucap Sheren.

"Kamu gak perlu gugup buat jemput aku, nanti bisa pulang naik taksi," balas Calluna. Lalu ia beranjak keluar.

Halaman dengan rumput terawat, kini di sulap menjadi tempat yang manis dengan hiasan bunga-bunga. Calluna melangkah semakin masuk menuju jajaran kursi yang sudah terisi beberapa. Sebelum itu ia registrasi pada penerima tamu. Lalu diberi sebuah bingkisan yang entah apa isinya.

"Makasih," ucap Calluna.

"Sama-sama, silahkan menuju kursi barisan kedua dan disana akan ada nama nona," ucap wanita itu dengan ramah. Ia bahkan terlihat memerah malu setelah mengagumi kecantikan artis pendatang baru seperti Calluna.

'Aslinya lebih cantik, ah andai aku punya wajah seperti pahatan dewi,' gumamnya lirih.

Langkahnya menghampiri jajaran kursi, lalu duduk di nomor 4 dengan mamanya yang sudah tertempel. Calluna menatap kedepan barisan pertama masih kosong. Acara akan dimulai 30 menit lagi.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang