19

16.1K 1.1K 16
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Calluna berjalan di lorong sepi, suasana dingin terus menusuk kulitnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Calluna berjalan di lorong sepi, suasana dingin terus menusuk kulitnya. Tempat apa yang ia datangi saat ini? Langkahnya terus menelusuri perlahan.

Sayup-sayup ia mendengar tangisan dan panggilan namanya. Diujung lorong pintu berwarna abu-abu.
Tangisan itu semakin kuat dan beberapa untaian kata yang tak jelas di telinganya.

Ia akan membuka namun terkunci hingga sebuah tangan menahan bahunya.

Berbalik menatap sosok pucat didepannya. Wajah yang ia tempati beberapa bulan ini.

"Luna?" Gumamnya.

"Ya, aku Calluna." Calluna, jiwa aslinya tersenyum ditengah wajah pucat.

Calluna atau jiwa Feli meraih tangan Calluna, wajahnya berubah binar dengan permohonan.

"Akhirnya aku bertemu kamu, tolong bantu aku untuk kembali. Aku tak bisa di sana, aku merindukan keluargaku, kamu datang untuk kembali ke tubuhmu, kan?"

Calluna menggeleng, ia membalik genggaman tangan Feli menjadi tangannya. Wajahnya berubah sendu merasa sangat bersalah.

"Aku tak bisa kembali, jiwaku telah rusak Feli. Kamu adalah pemiliknya sekarang. Waktuku sudah tak lama lagi, ini adalah kesempatan dewa padaku untuk berbicara denganmu," balas Calluna.

"Enggak Calluna, kamu pasti bisa kembali. Aku gak bisa hidup disini, aku takut dengan mereka." Benar-benar takut dengan couple gila itu, mereka seolah akan menghancurkan Calluna.

"Tenang, akan ada malaikat penolong untukmu, dia selalu di sekitarmu. Kamu akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya disana."

"Aku tidak butuh itu, aku hanya butuh kembali, bagaimana keadaan keluargaku dan tubuhku?"

"Tubuhmu? Kamu sungguh ingin tau? Mari ikut aku." Calluna menarik lengannya menuju pintu abu-abu tadi, menembus ruang itu dengan mudah.

Di ranjang sana terdapat tubuh dengan penuh alat kesehatan. Serta seorang wanita yang menjadi mamanya terus menangis, Feli merasa hancur melihat itu, tubuhnya terbaring lemah dengan alat penunjang.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Where stories live. Discover now