51

8.7K 707 36
                                    

Ini kenapa gak selesai-selesai😭.
Belum nemu timing yang pas buat akhiri ceritanya.
Semoga gak bosan, yes.
Tenang dikit lagi kelar ini cerita.

Author pingin nulis cerita baru lagi soalnya wkwk. Tapi nunggu ini kelar sksksk.

 Tapi nunggu ini kelar sksksk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Senang berbisnis dengan anda Tuan Nagara." Jabatan tangan dari klien didepan Nagara mengakhiri pertemuan mereka petang ini.

"Saya juga senang berbisnis dengan anda." Nagara kembali membereskan berkasnya, lalu menyuruh sekretarisnya untuk pulang terlebih dahulu.

"Kamu boleh pulang dulu."

"Baik, pak." Lalu pria itu pergi setelah Nagara selesai.

Pertemuan kali ini memang diadakan di luar kantor. Meeting dengan pemilik resto dengan pemilik tempat ini.

Ponsel di saku Nagara bergetar. Ia meraih benda pipih tersebut dan mengernyit, tumben sekali Edward menghubunginya di luar jam kantor. Ia menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda tersebut pada telinganya.

"Halo, Ed."

"Bang, lo sibuk gak?"

"Kebetulan aku baru mau balik, ada masalah?"

"Bisa tolong mampir ke apart Kak Calla. Dia gak bisa dihubungi, bokap drop dan dilarikan ke icu. Tolong banget, Bang."

"Oke, aku bakal cari dia."

Setelah menyebutkan rumah sakit mana panggilan tersebut terputus. Terdengar sekali suara Edward yang panik. Sepertinya keadaan papa mereka cukup parah.

Nagara segera keluar dari ruang vvip, ia bahak sempat menghubungi ponsel Calluna sambil berjalan. Pandangannya tak sengaja mengedar ke ruangan resto yang lebih besar. Hingga matanya melihat sosok Calluna yang berhadapan dengan seorang pria. Langkah kakinya segera berbalik menuju meja Calluna.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang