Lima anak istimewa

41 8 0
                                    

Dulu...

Ada kisah yang menceritakan dongeng tentang lima anak istimewa yang tinggal di sebuah hutan ajaib.

Lima anak ini mempunyai keistimewaan yang di sebut anugrah dari Tuhan.

Akan tetapi meskipun seorang anak sebenarnya berkat dari Tuhan yang harus di jaga, akan tetapi jika mereka di berikan kelebihan lain maka akan menjadi sebuah masalah besar bagi masa depan mereka.

Daniel, nama pemuda berambut blonde yellow seperti lemon itu, saat ia terbangun hal yang ia lihat pertama adalah suasana tempat yang begitu gelap.

Anak laki-laki yang sudah berada di dalam hutan selama 12 tahun itu masih belum mengetahui apa itu dunia luar, dia bersembunyi di dalam hutan untuk melarikan diri dari manusia yang ingin menangkap nya menjadi bahan percobaan.

Kejam seperti tak memiliki hati nurani begitulah manusia di saat dirinya berada dalam lubang obsesi, mereka akan tersesat tanpa arah, mengejar tujuan hanya untuk merugikan orang lain hingga dirinya sendiri.

Angin malam membuat bulu kuduk anak itu berdiri, dia lalu mencoba bangkit dari tempat tidur yang hanya beralas dedaunan dan mencoba ranting kayu untuk di jadikan bahan bakar api unggun.

Sepi...

Menjadi hal biasa untuk nya.

Lalu suatu ketika dia berbicara.

"Aku selalu bermimpi mempunyai teman, tapi...

Kenapa mereka tak kunjung datang? aku sudah lama menunggu sendirian, Tuhan jika kau mendengar ku, ku mohon kali ini saja pertemukan aku dengan mereka agar aku tak merasa kesepian lagi." ucap anak laki-laki itu sambil mengusap kedua telapak tangannya yang dingin.

Itulah keinginan yang selalu ia utarakan pada Tuhan, tetapi...Tuhan tak pernah menjawab doa nya begitu cepat.

Dan dia telah menunggu lama...

Sangat lama.

Hingga di tengah kegelapan muncul sosok bayangan besar mempunyai mata seperti kucing, Daniel yang menyadari hal itu sontak membalikkan tubuhnya untuk melihat sosok di belakang punggung nya yang akan menganggu saat ia merasa kesepian.

Tiba-tiba leher anak laki-laki itu terdapat goresan luka yang muncul entah dari mana, Daniel yang ketakutan mencoba berlari sekuat tenaga menghindari sosok itu.

Di tengah pelariannya, ia terjatuh karena tersandung akar pohon yang cukup besar membuat tubuh kecil itu tersungkur begitu keras ke rerumputan hutan.

"Ssstttt..."

Daniel meringis saat melihat siku tangan dan lututnya berdarah.

Tapi dia tak mau di tangkap oleh sosok yang menghantui nya selama ini.

Dia sangat takut.

Anak laki-laki itu mencoba bangkit kembali namun ia kembali kehilangan keseimbangannya, air mata di pipinya mulai mengering akan nasibnya sehingga...

Suara isakan itu membuat langkah samar mendekat.

"Siapa?"

"Ah dia anak laki-laki."

"Apa dia seperti kita?"

"Kak jangan mendekati nya! bisa jadi anak itu perangkap untuk kita masuk ke kandang singa."

"Ya kau benar aku tak mau berada di sana lagi."

"Ayolah lihat dengan mata kepala kalian sendiri, dia menangis karna terluka."

Anak berambut ungu itu akhirnya menghampiri Daniel.

"Hai siapa nama mu?"

Daniel sedikit lega karna sudah lama tak mendengar orang menyapanya selama ia berada di dalam hutan ini.

"Daniel."

"Oh jadi itu nama mu."

"Kau kenapa?" tanya anak berambut merah.

"Bodoh dia terluka!" jawab serta sarkas anak berambut biru yang mempunyai mata besar yang mirip dengan tupai.

"Iya aku tau deh si paling pintar!" ucap anak berambut merah agak panjang sebahunya.

"Sepertinya dia kesakitan kak." ucap pemuda berambut pirang seperti bule.

"Apa kita harus membawanya ke markas kita?" Maksud anak yang memilki dimple itu adalah markas yaitu sebuah gubuk yang di tinggali oleh keempat pemuda itu dalam hutan karna mereka membenci keluar karna akan bertemu orang jahat kata mereka.

Daniel mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah ke empat anak yang seperti seumuran dengannya itu, tapi hal itu justru membuat keempat anak itu merasa gemas karna melihat hidung merah dan mata yang masih berkaca-kaca itu seolah menunjukkan bagaimana ekspresi yang memelas menatap kearah mereka.

"Kyaaa kau lucu sekali jadi adik ku ya!"

"Hei hei kau membuatnya terkejut!"

"Hehe maaf!"

"Habis nya muka mu menyeramkan sih seperti penculik berjas putih itu."

"Yak jangan samaan aku dengan penjahat!"

Anak berambut ungu itu hanya menghela napas karna tak mau menegahi kedua anak lain yang selalu bertengkar karna hal sepele.

Dia kembali menatap Daniel.

"Apa kau bisa melihat masa depan?"

Daniel yang mendengar pertanyaan itu terdiam, lalu mengangguk sambil mencebik kan bibir bebeknya.

"Oke aku mengerti, kau sama seperti kami jadi apa kau mau masuk kelompok kami? meski pun kami hanya anak kecil tapi kalau kita bersama maka kekuatan kita akan semakin bertambah dan supaya kau juga aman." ucap anak berambut ungu itu sambil mengepalkan tangan mungilnya ke atas.

Daniel mengangguk kan kepalanya antusias membuat Steve tersenyum.

.

.

.

Deg!

"Hahhhh..."

Kedua mata rubah itu langsung terbuka dan hal yang ia lihat di depan adalah wajah pemuda yang memiliki dua lesung di pipinya memegang kedua tangannya yang juga membalas genggaman erat tangan pemuda tinggi itu.

"Tenanglah... tenang sekarang kau sudah kembali ke rumah oke, kau tidak kemana-mana kau sudah pulang Daniel."

Ucapan lembut itu kembali menenangkannya meski dadanya terlihat naik turun seolah ia habis berlari maraton, ya ia tak suka tidur karna saat bermimpi dia akan menjelajahi waktu lampau.

Itulah yang membuatnya tak suka sendirian dan sering merasa mengantuk.

"Setiap kali dia kehilangan kesadaran tanpa sadar dia melakukannya, apa yang harus kita lakukan?"ucap Ben tampak khawatir pada kondisi pemuda yang lebih tua darinya itu.

"Kita tak bisa membantunya, tapi kita bisa percaya pada nya." ucap Terry dia mengkode Kai untuk menyerahkan botol air minum yang sedari tadi di pegangnya.

"Kita hanya bisa melihat masa depan serta masa lalu seseorang kalau menyentuh orang itu. Tapi dia...

Sedikit berbeda.

Dia adalah pengendali waktu.

Dan kita berempat hanya bisa memegang waktu." ucapan Ben membuat ketiga pemuda itu tersadar kalau keistimewaan yang mereka dapatkan bukan hanya sebuah anugrah tapi juga petaka besar yang akan terus meneror mereka. Satu-satunya orang yang memiliki kekuatan paling kuat di antara mereka adalah sang leader dari julukan kelompok superhumans, yaitu Daniel.



Give Your Time[END]✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora