Berita duka (END)

46 6 10
                                    

Suara bising ambulan datang meski di waktu yang terlambat tetapi mereka tidak akan menyia-nyia karna masih ada harapan itu.

Bisa Beomgyu lihat beberapa orang berkostum medis keluar membawa Yeonjun Hyung, sebenarnya dia ingin ikut tapi Soobin lah yang berada di sana menemani Hyung rubahnya itu sementara itu Jisoo lah yang terlihat paling kacau di tenangkan oleh Kai dan Taehyun yang berbicara dengan para polisi. Beruntung tidak wartawan yang menemukan tempat mereka jika tidak maka rumor sekaligus berita mengejutkan itu akan di ketahui oleh semua orang.

Beomgyu ataupun yang lain tentu saja tak mau membuat orang lain khawatir meski mereka semua sama-sama shock bahkan kacau.

Pukul 16.00 sore, Beomgyu dan tiga membernya sampai alias tiba di drom mereka untuk istirahat tapi mereka tentu saja masih mencemaskan keadaan Yeonjun yang belum ada kabar.

Kai bahkan terus menggenggam ponsel berharap Soobin nanti memperbolehkan mereka menyusul ke rumah sakit tempat Yeonjun di rawat.

Hingga malam, jam 20.00 Soobin menelpon dan memberi izin pada mereka untuk pergi, tentu Beomgyu memaksa ikut hingga ia harus di bantu Taehyun dan Kai untuk berjalan. Tidak tau keberadaan sang manager yang kemungkinan sudah berada di sana mereka akhirnya mengunakan taksi menuju rumah sakit besar di Seoul.

"Soobin Hyung." ucap Beomgyu menemukan Hyung nya itu di lobi rumah sakit.

Soobin terlihat sama sekali belum menganti kaosnya, wajahnya masih pucat sebelumnya dan kedua tangan yang gemetar itu memegang bahu Beomgyu.

"Gyu, menurut mu apa aku leader yang payah dan lemah?" tanya nya lirih membuat mereka binggung.

"Hyung kau tidak payah atau lemah, justru kau adalah kekuatan kami sebagai pemimpin sekaligus Hyung kami." jawab Beomgyu, bisa ia lihat tatapan Soobin berbeda seperti kosong dan keputusasaan.

Apa yang membuat Hyungnya jadi seperti ini?

"Jika aku bukan pemimpin kalian apa kalian masih menghormati ku? maka bagaimana kalau kalian akan menyalahkan ku karna aku tak becus menjaganya. Maafkan aku..."

"Apa maksud mu Hyung, tentu saja karna seperti Beomgyu bilang kau juga adalah kakak kami. Selama ini kita telah berbagi rasa suka dan bahagia tapi kenapa kau meminta maaf tanpa alasan yang jelas?" tanya Taehyun makin penasaran.

Soobin terdiam, tubuhnya lemas hampir saja ia jatuh jika Kai tak sigap menopangnya, baru kali ini mereka melihat tangisan Soobin yang begitu keras seolah pemuda itu sangat frustasi.

"Yeonjun Hyung..."

"Beomgyu, Kai ,Taehyun oh kalian bertiga sudah sampai. Karna aku tak memiliki hak untuk menjenguk Yeonjun sebelum keluarga nya kurasa kalian pantas melihatnya untuk terakhir kali." Jisoo dengan suara serak dan nada pelannya berbicara pada mereka.

Tidak...

Jangan bilang...



Beomgyu berlari memaksakan kakinya, rasa ngilu itu tak ia pedulikan bahkan ringisan di mulutnya tak terdengar karna bibirnya ia gigit keras dan Taehyun juga Kai tak mau kalah menyusulnya.

Sempat ia lihat sekilas Soobin dan sang manager mengikuti mereka dari belakang berjalan kembali ke tempat Yeonjun di rawat.

Tetapi masalahnya dia tak tau di mana ruangan Yeonjun, dia bertanya pada beberapa suster di koridor mengenai pasien baru dan betapa terkejutnya saat ia berpaspasan dengan seorang dokter yang menangani Hyung rubahnya itu membawanya ke suatu ruangan yang tak pernah ia duga.

Ruang kosong...di mana ada satu bankar serta seseorang yang tertutup kain putih.

Beomgyu dan yang lain merasa sesak hingga tak sadar air mata itu kembali turun.

"Waktu kematian pasien adalah pukul 16.00. Pasien mengalami gegar otak dan kehilangan cukup banyak darah hingga nyawanya tak bisa kami selamatkan, dia telah meninggal dalam perjalanan kami mohon maaf dan turut berduka cita pada kalian."

"Mustahil...i-ini tidak mungkin..." Mata Taehyun membulat saat mulai menyadari siapa yang terbujur kaku di depannya.

Sementara itu Beomgyu terus mendekat hingga perlahan dia menarik selimut putih yang menutupi sebagian wajah orang itu.

Nafasnya tercekat, jantungnya berdegup lebih kencang karna shock melihat wajah tampan yang mempunyai hidung mancung, alis tebal dan memiliki bibir tebal itu bahkan entah kenapa pipi yang biasanya menjadi bahan cubitannya itu mulai terlihat tirus tetapi tentu saja ia masih mengenali sosok itu adalah Hyung rubah kesayangan nya.

Kedua kelopak mata yang polos dan binaran cerah itu tertutup rapat serta dua tangan yang memiliki kelembutan dan pelukan hangat itu seolah tak pernah ada lagi. Bahu lebar tempat di mana ia selalu bersandar kini juga menjadi sedingin es.

Semuanya...telah hilang.

Baginya kehidupannya tak ada apa-apanya tanpa sosok pemuda di depannya ini.

"Hyungie...apa kau tidur?" gumam Beomgyu dengan suara serak nya menahan tangis bahkan Kai sudah tak bisa menahan hingga dia menangis sekencang-kencangnya.

Jari lentik Beomgyu mengusap pipi Yeonjun dan dia terkejut saat ia masih bisa merasakan kehangatannya pipi itu, lalu dia menyentuh tubuh Yeonjun yang lain dan ternyata masih hangat.

Beomgyu hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh hangat Hyung nya itu di ikuti Taehyun yang juga teringat akan kenangan-kenangan indah saat mereka masih lengkap berlima melakukan canda tawa. Rupanya ucapan perpisahan Yeonjun pada tour konser mereka menjadi kenyataan yang tak bisa mereka terima dalam waktu singkat.




Tanpa mereka sadari dua bulu mata di kelopak itu bergerak perlahan, memperlihatkan iris atau bola mata keemasan yang bercahaya mengantikan tatapan kosong tanpa jiwa tsb.










TAMAT.

Kata Beomgyu : Yeonjun Hyung gak boleh pergi! 😣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kata Beomgyu : Yeonjun Hyung gak boleh pergi! 😣





Give Your Time[END]✓Where stories live. Discover now