Pengejaran

29 8 3
                                    

Brummm....

Brummm....

Suara mobil melaju terdengar di sebuah jalan besar yang tak banyak di lalui oleh kendaraan karna malam yang sepi.

Beberapa orang mungkin telah tertidur lelap namun tidak bagi polisi yang harus terjaga melakukan pekerjaan pentingnya.

...

"Kak! mereka masih berada di belakang kita!"

"Apa tidak ada jalan pintas! kalau begini kita bisa tertangkap!"

Vera yang melihat suilet seseorang di mobil polisi itu sontak mengenal nya.

"Eh bukankah itu pria tadi Niel!"

"Kau benar itu ilmuwan gila, rupanya dia bekerja sama dengan para polisi selama ini."

"Kau lupa kalau pemerintah mengincar kita juga."

"Ya padahal mereka manusia tapi sepertinya mereka benar-benar tak menganggap kita sebagai manusia." ucap Steve selama ini geram dengan tindakan sembrono dari pemerintah yang membebaskan para ilmuwan itu untuk mencari dan menangkap mereka tetapi tak dapat di pungkiri masih ada jejak kejahatan di masa lalu namun pemerintah sama sekali tak bertindak dalam kriminal yang telah ilmuwan itu lakukan seolah kejahatan benar-benar di tutupi dengan rapat sampai tak tercium baunya.

"Mereka justru membela manusia kejam itu, aku benar-benar membenci hidup di dunia ini." ucap Ben.

Vera yang sedari mendengar mereka merasa hatinya tercubit, karna ternyata kelompok yang di bilang paling berbahaya di dunia itu tak sesuai dengan kenyataan yang ada, malah mereka berlima sama sekali berbahaya atau berencana menguasai manusia.

"Kau pikir kami bisa menghancurkan kehidupan manusia?" ucap Daniel seolah membaca pikirannya.

"B-bagaimana kau tau?"

"Ada pepatah ketika kau menghancurkan kepercayaan seseorang sedetik saja maka butuh waktu sangat lama bahkan bertahun-tahun untuk memperbaiki atau mengembalikan kepercayaan itu. Untuk apa kami melakukannya?"

"Tapi kalimat yang sering kau bicarakan kata mereka..."

"Kami mungkin di anggap manusia cacat, atau sebutan superhumans, aku mungkin bisa melihatnya tapi takdir seseorang tak bisa di ubah karna itu bukan hak ku.... tapi Tuhan.

Dunia mu tak pernah memberi kami kedamaian untuk kehidupan kami, jadi aku meminta kalian memberikan semua waktu di dunia mu pada kami.

Yang kami inginkan hanya satu yaitu kebebasan seperti yang lain."

Ucapan Daniel benar-benar membuat Vera tertegun. Begitu keempat pemuda lainnya yang sedari tadi mendengarnya perkataan pemuda rubah itu.

Posisi saat ini, Daniel duduk di bagian mengemudi alias menyetir dan Vera duduk di sebelahnya.

Sementara dua pemuda lain ada di belakang mobil dan yang dua juga duduk paling belakang artinya Ben dan Terry masih berada di tengah tempat di dalam mobil istilahnya.

Gadis itu menunduk, dia seolah menyembunyikan isak nya karna sedih mendengar ucapan Daniel tadi. Sedangkan yang lain melihatnya ikut panik karna mereka tidak pernah membuat seorang gadis menangis.

Daniel pemuda itu justru terkekeh karna merasa lucu dengan sikap Vera yang cengeng seperti ini.

Tiba-tiba...

"HENTIKAN MOBIL ITU!"

"KAKAK AWAS ADA POHON DI DEPAN!"

"SHIT!"

Daniel langsung membanting setir pada belokan ke arah kiri, naasnya membuat mobil mereka terperosok ke jurang tapi Daniel dengan skillnya berhasil mengendalikan ya agar mobil tak terbalik dan saat melewati lereng bukit yang curam tiba-tiba mobilnya berhenti karna mogok.

Mereka semua panik karna jalan di depan mereka juga buntu sementara mobil polisi itu makin mendekat di belakang kita.

"A-apa yang harus kita lakukan!"

"Tidak! a-aku tidak mau menjadi kelinci percobaan lagi!" ucap Kai mulai gemetar karna trauma masa lalu, sementara itu Steve mencoba menenangkannya.

"Kita keluar dan angkat tangan kalian."

"Kak kau gila! menyerahkan diri pada mereka!" ucap Terry tak percaya. Baru kali ini pemuda rubah itu tak menyuruh mereka tetap berlari tapi malah menyuruh mereka berhenti dan menyerah.

Jika mereka kembali terperangkap di sana maka selamanya mereka akan di kurung, dan kebebasan yang selama ini mereka impikan hanya akan menjadi angan-angan yang telah hancur lebur tak tersisa.

Vera yang melihat Daniel ingin keluar langsung mencegat tangan pemuda itu.

"Apa ini rencana mu? kalian berlima akan..."

"Ssstt...percayalah."

Hanya ucapan itu yang keluar dari mulut nya membuat yang lain tetap takut akan terjadi sesuatu kedepannya.

"Apa kalian tau, tentang sebuah keberuntungan?"ucapnya.

Dia sama sekali tak bermaksud melukai adiknya, tidak akan pernah!

Dan impian mereka juga tidak boleh hilang! maka dari itu dia berani melakukan ini.

Daniel lalu yang pertama kali membuka pintu mobil dan keluar, dia bisa melihat di pinggir sana beberapa polisi mulai mengangkat senjata mereka ke arah nya.

Sedangkan Nicole mengawasinya dari kejauhan.

"Kau melihatnya..." tanya pemuda berambut biru itu.

Akhirnya Terry menyadari hal yang di maksud Daniel.

Daniel berbalik memandang kearah teman-temannya.

"Kebetulan yang datang bukan keberuntungan tapi tebakan seseorang..."

Tiba-tiba aspal yang mereka pijaki bergetar hebat bahkan membuat para polisi itu juga merasakannya.

Tak lama terdengar suara reruntuhan tanah dari bukit di atas mereka, bebatuan besar bersamaan itu mulai berjatuhan hingga membuat mereka mundur.

Gruuulllll....sreeeekkkk

Tanah longsor datang secara besar membuat jalanan terbelah menjadi dua, memanfaatkan kesempatan ini Daniel dan teman-temannya pergi melarikan diri sedangkan Nicole sudah tak melihat lima pemuda itu seolah mereka menghilang dalam sekejap saat longsor terjadi.

"Mereka menghilang!" teriak satu polisi yang berada dekat di lokasi kejadian.

"Apa mereka terbawa longsor tadi !?" tanya satu wanita berseragam polisi binggung, karna bencana alam itu terjadi di depan mereka.

"Mustahil...." gumam Nicole.

"Ada apa Nicole?" tanya rekannya.

Pria itu menoleh sekilas tidak hanya sebentar karna tatapannya fokus ke arah mobil bekas yang rusak tertimpa batu besar tadi, namun mereka telah kehilangan jejak superhumans yang telah di kepung oleh mereka tadi.

"Kita menemukan jackpot, Leader mereka benar-benar luar biasa..." ujar Nicole.

"Siapa pemimpin mereka?" tanya rekannya binggung kenapa Nicole bisa mengetahui hal yang tak di ketahuinya? apa mungkin karna penglihatan jeli pria tsb.

"Pemuda berambut hitam itu."

Rekannya lalu kembali di buat terkejut mengetahui fakta itu.

"Dan aku tidak mau tau kalian harus berhasil mendapatkan pemuda itu bagaimana pun caranya!!! "

"Apa maksud mu hanya salah satu dari mereka berlima?"

" Ya, karna dia adalah leader kelompok itu! dia pengendali waktu!

Jika leader nya tertangkap maka kita bisa menangkap mereka semua!"

Give Your Time[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang