Pertemuan lucu

15 3 1
                                    

"Kau mau aku bertindak kurang ajar?" tantang Vera atau nama kepanjangannya Vera Veronika.

Wanita itu juluki gadis cuek ya sifatnya masih sama tapi akan berubah jika bersama kedua temannya.

"Wow kau mengancam bos mu sendiri!" ucap Malvin menatap tak percaya ke arah Vera. Vera sekarang menjadi sekertaris nya sebenarnya gadis itu adalah writer populer karna telah membuat novel-novel best seller hingga di film kan di Korea.

Tapi entah bagaimana gadis itu seorang menjadi sekertaris di perusahaannya. Dengan nada sombong dia berkata ' aku hanya membantu mu sedikit karna kau terlalu bodoh sisanya aku bukan asisten pribadi atau babu mu.' Bagaimana seorang calon sekretaris berbicara seperti itu bosnya dan terpaksa Malvin mengiyakan saja ketimbang meski dia harus merelakan waktu tenangnya. Sekali lagi dia memang tak bisa melawan sesuatu yang menyangkut gadis itu.

Tapi di sisi lain Vera bisa di andalkan karna otak jeniusnya Malvin justru mengakuinya. Saat itu pernah perusahaan anjlok akibat ulah hacker Vera dengan akal cerdiknya berhasil membalikkan keadaan bahkan mengelabuhi publik jika ada kesalahan sekecil apapun hingga membuat perusahaan nya tak pernah ada isu buruk karna bersih dari rumor-rumor tak mengenakkan.

Sering kali publik mencari sesuatu seperti kelemahan perusahaan tapi Vera bisa mengatasi nya semua hanya dengan akalnya. Dan sampai sekarang Malvin tak tau di mana bakat gadis itu berasal dan apa tujuan gadis itu bergabung ke perusahaan satu yang ia tau gadis aneh itu masih tertarik pada sosok pemuda rubah siapa lagi kalau bukan Choi Yeonjun.🤣

"Bagi ku kau bukan bos ku, berterima kasih lah karna ku perusahaan mu menjadi sesukses ini."ketus Vera.

Sikap polos dan feminim ternyata bukan karakter Vera sama sekali gadis ini telah menunjukkan sifat seratus persen aslinya sedangkan yang lain hanya kamuflase atau aktingnya. Apa Malvin mulai menyesal? sayangnya itu sudah dulu ia lakukan tapi takdir selalu berlaku kejam padanya.

"Ah kalian berdua memang hebat." celutuk Yeonjun yang dari tadi menyimak keduanya jangan lupakan minuman cola yang dia ambil dari kulkas kecil ruangan itu.

"Hei dari mana kau mendapatkan minuman itu! " sekarang Malvin berubah menjadi suka marah-marah mengesampingkan sikap wibawa dan tegas seorang CEO bahkan sifat pendiamnya yang biasa selalu ia tunjukkan hilang entah kemana.

"Ayolah kita bertemu setelah sekian lama di puncak kesuksesan! jadi sombong lah sedikit lagian aku hanya memakan minuman mu di kulkas masih banyak kok." jawaban Yeonjun membuat ia melirik ke arah Vera, dua orang di depannya seolah kompak mengerjainya.

Malvin memijit keningnya pusing. Di banding tumbuhkan berkas di meja itu lebih baik dari pada meneladeni dua sahabat nya yang kini bersikap menyebalkan.

"Tapi apa kalian tau, kita bisa merasakan kebebasan dan juga memulai kehidupan baru yang cukup menyenangkan itu berkat wanita itu. Jujur saja aku bahagia karna masih di beri kesempatan bersama kalian dan para member ku. Sekarang kami akan terus berusaha untuk bersinar terang menjadi bintang dunia." tiba-tiba Yeonjun berkata tulus memandang satu persatu wajah dua temannya hingga membuat dua orang itu tak bisa berkata apapun.

Baginya hal berarti dalam hidupnya adalah seseorang yang kita percaya setia berdiri di samping kita, teman bukan hasil mencari tapi teman bisa di temukan tanpa kesengajaan, dari rasa dekat dan nyaman bersama memulai sumpah persahabatan.

Itulah TXT ....satu mimpi, satu tujuan dan mereka akan bersama. Itulah yang di rasakan Yeonjun sekarang, perasaan menjadi lega karna dia masih bertemu dengan orang-orang yang ia sayangi. Tidak ada perbedaan atau rahasia biarlah waktu mengungkapkan perkataan pepatah itu terbukti bahwa Tuhan masih berbaik hati memberikan kehidupan lebih baik pada mereka.

"Apa kau ingat di saat kau menjawab apa arti empat pemuda itu bagi mu Yeonjun."  iris mata keabuan seperti awan mendung tetapi hidung mancung serta garis rahang maskulin membuat siapapun melihat Malvin adalah bule asing meskipun pemuda itu memiliki kulit kecoklatan.

"Tentu saja." jawab Yeonjun. Dia tau arah pembicaraan mereka bertiga...

"Dan kami berdua tak pernah memaksa keinginan mu justru kami menghargai dan mendukung mu meskipun kami berdua pernah merasa cemburu kau begitu dekat dengan orang, maklum saja aku masih terlalu kaku bertemu orang asing." ucap Malvin.

"Kupikir dengan mereka telah membuktikannya dan Yeonjun bukankah dia memang pemuda yang terlalu baik?mereka juga membalas budi maka dari itu aku mulai percaya pada mereka untuk membantu mu mewujudkan mimpi mu." ucap gadis yang kini memiliki rambut coklat yang terurai menawan.

"Vera, Malvin kita tetaplah sahabat aku tau pasti kekhawatiran kalian dan terima kasih telah memberikan pendapat bagus, tapi lihatlah masa depan bahwa aku telah membuktikannya. Mereka juga orang yang ku sayangi karna dulu pernah melewati masa sulit bersama ku dan aku juga tak akan pernah lupa kalau aku merindukan bagaimana kita dulu bertemu."

Give Your Time[END]✓Where stories live. Discover now