Yeonjun sakit?

41 8 4
                                    

"Hyung..." Beomgyu dan yang lain sedikit panik melihat Yeonjun yang entah ketiduran di sana tapi Taehyun yang mencoba mengguncang badan Yeonjun berapa kali sama sekali tak mendapat respon atau gerakan dari sang empu.

"Sepertinya dia pingsan..."

"Bagaimana mungkin? apa yang terjadi?!"

Soobin yang mendekati Yeonjun dan menarik masker Hyungnya itu.

"Wajahnya sedikit pucat, kita harus membawanya pulang ke drom karna aku takut dia demam." ucap Soobin dengan nada khawatirnya, yang lain dengan cepat mengangguk setuju sebab angin malam memang tak baik apalagi pakaian Yeonjun terlihat tipis.

Mereka lalu membawa pemuda rubah itu dengan Soobin yang mengendong nya dengan gaya punggung karna leader mereka itu lebih tinggi dan besar walaupun sang maknae juga tak kalah kuat tapi dia hanya ingin membantu Hyungnya itu.

"Kuharap dia baik-baik saja."

"Ya pasti Yeonjun Hyung kuat bukan?tidak ada yang bisa mengalahkannya dari adu panco." ucap Kai mencoba mencairkan suasana di tengah perjalanan mereka.

Beomgyu yang menggenggam tangan kanan Yeonjun yang bebas merasakan pergerakan jari Hyung tertuanya itu.

"Yeonjun Hyung..."

"Ada apa Boemgyu?"tanya Taehyun.

"Tadi aku merasa tangan Yeonjun Hyung membalas genggaman ku."

"Dia akan cepat sadar saat kita membawanya ke drom."ucap Soobin.

Mereka berlima lalu pergi meninggalkan taman itu setelah menemukan rekannya, tanpa di sadari oleh mereka bahwa di sana masih ada orang yang terus memperhatikan mereka.

"Di kehidupan nya sekarang, he must be happy... but sometimes the responsibility is still there."

...

Di sisi lain pemuda itu perlahan membuka kedua matanya, hal pertama yang ia lihat adalah wajah familiar beberapa orang yang menatapnya dengan berbagai ekspresi sampai mengintimidasi.

Yeonjun tersentak dan langsung duduk tanpa menghiraukan ringisan seseorang karna kedua dahi pemuda itu bertemu hingga menimbulkan bunyi 'tuk' sedikit keras.

"Aws..."

"Aduh Hyung makanya lain kali hati-hati!" tegur pemuda beruang itu sambil mengusap dahinya yang memerah begitu halnya Yeonjun melakukan apa yang Beomgyu lakukan karna dia baru merasakan sakit hingga membuat kepalanya sedikit pusing.

"Yeonjun Hyung kau baik-baik saja?" tanya Taehyun, pemuda bermata besar itu lalu mengambilkan segelas air di atas meja dan memberikannya pada Yeonjun membuat Boemgyu yang melihatnya mendengus kesal.

"Kau tak menanyakan keadaan ku juga sih?" lirik Boemgyu sinis.

"Hahaha jangan cemburu begitu Choi Boemgyu." ucap Kai sambil menepuk bahu Hyung ketiganya itu.

"Untuk apa aku cemburu?"

"Astaga diamlah! harusnya kalian mengerti kondisi sekarang bukan waktu yang tepat untuk bercanda." lerai Soobin, dia lalu menatap ke arah Hyung rubahnya itu.

"Bagaimana keadaan mu Hyung?"

"Mungkin sekarang lebih baik." jawab Yeonjun dengan tersenyum kikuk.

"Kau yakin? apa yang terjadi pada mu sampai kau bisa pingsan di taman? jika kami tak menjemput atau menemukan mu mungkin kau sudah tidur di luar sampai pagi!"

"Yak Boemgyu jangan mengomeli orang sakit!"

"Terserah mu saja Kai."

Taehyun menghela napas melihat kedua membernya itu masih berdebat dia lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh kening Yeonjun.

"Syukurlah kau tidak demam."

"Huh?" Yeonjun menaikan alisnya heran sekaligus binggung tanpa sadar dia juga memiringkan kepalanya.

"Sikap mu memang seperti rubah ya, maksudnya kupikir kau akan demam karna udara di luar sangat dingin Hyung. Lain kali kabari kami dulu jika ingin keluar seperti tadi."ucap Taehyun sekaligus memberikan petuah itu. Jaga-jaga kalau Hyung itu kembali menghilang ya walaupun sebenarnya dia tak yakin alasan member tertua itu melakukan hal yang baru seperti tadi. Sedikit nekat namun memiliki alasan.

Tetapi...ada sesuatu yang mengganjal nya.

"Hyung kata Boemgyu kau ingin membeli barang penting, apa itu hanya...agar kau lolos berbohong?" pertanyaan Taehyun membuat para member terdiam termasuk Yeonjun.

"Jawab dengan jujur Hyung." ucap sang leader, meski Soobin terlihat sangat menghormati member tertua di grupnya itu tapi dia membagi sikap adilnya sama rata, dia juga akan tegas pada para anggotanya jika salah satu di antara mereka melakukan kesalahan.

Terjadi kecanggungan serta keheningan beberapa saat hingga akhirnya Yeonjun terkekeh kecil membuat mereka semua binggung.

"Kau pikir aku ingat? bahkan aku sama sekali tak mengingat apapun kecuali satu hal."

"Satu hal?"

"Aku sama sekali tak ingin memberi alasan jadi biarkan aku menceritakan nya. Pertama aku ingin mencari udara segar di luar karna akhir-akhir ini aku selalu memikirkan sesuatu lalu aku bertemu seseorang......dia sedikit aneh."

"Dia?siapa yang kau temui?"tanya Beomgyu penasaran.

Yeonjun mencengkram kepalanya dengan kedua tangannya sampai rambut nya kusut, membuat para member terkejut karna tiba-tiba pemuda rubah itu melakukannya.

"Yak Hyung apa yang kau lakukan!"

"Yeonjun Hyung kami mengerti kalau kau sama sekali tak ingat jangan memaksanya!"

Kalimat itu terlontar dari mulut Taehyun dan Kai yang mencegah Hyungnya itu untuk menyakiti dirinya sendiri. Sementara Soobin dan Beomgyu masih sedikit shock tapi keduanya cepat sadar dan juga membantu Yeonjun.

"Hentikan itu Hyung!"

"Ugh! kenapa aku sama sekali tak mengingatnya? ada apa dengan ku Arghhh..."

"Sepertinya dia lepas kendali, kita harus menghubungi managernim!"

"Tunggu apa lagi! cepat hubungi seseorang atau dokter!"

Malam itu, member grup TXT panik karna keadaan Yeonjun.

.

.


.

"Dia baik-baik saja biarkan dia istirahat untuk beberapa waktu." ucap pria berjas putih itu. Manager mereka datang bersama seseorang untuk memeriksa keadaan Yeonjun yang kembali drop.

"Kau yakin?periksa yang benar!"

"Hei dia dokter tentu dia tau keadaan pasiennya terutama Yeonjun Hyung." ucap Soobin rasanya ingin memukul kepala Beomgyu yang bodoh itu.

"Ya maaf aku hanya terlalu cemas."

"Tenang Boemgyu, Yeonjun sudah baik-baik saja." ucap manager mereka mengusap punggung pemuda beruang itu.

Tak lupa setelah itu mereka berterima kasih pada dokter itu yang mau datang ke drom mereka, karna rasa kasian membawa Yeonjun ke rumah sakit padahal pemuda itu sama sekali tak menyukai bau obat-obatan di dalam rumah sakit.

"Sekarang jelaskan pada ku semuanya." ucap manager dengan tatapan intimidasi membuat keempat pemuda itu gugup.

Jika seandainya Yeonjun Hyung bangun pasti pemuda rubah itu akan merengek lalu membujuk sambil meminta maaf. Masalahnya pemuda itu kembali pingsan setelah di tenangkan.



Mati kita. Batin keempat pemuda malang itu.








Give Your Time[END]✓Where stories live. Discover now