Melarikan diri

25 7 3
                                    

Ucapan Soobin terhenti saat melihat sosok bayangan seseorang yang mengintai kearah mereka di balik pilar.

"Ada ap-"

Tangan besar dan kekar milik Soobin dengan cepat membungkam mulut Kai.

"Ssstttt..."

.


.


.


Di sisi lain.

"Ini tidak mungkin, mustahil...." entah berapa kali Taehyun mengucap hal yang sama berulang kali, rupanya buku yang ia temukan adalah tentang mereka. Aneh sekali jika sebuah buku lama tertulis nama mereka, namun buku itu seolah menuliskan keseharian yang mereka lakukan yang bukan hanya secara kebetulan.

"Hyung..."

"Hm?"

"Apa kau tau buku ini? bagaimana sebuah buku tua menceritakan secara rinci siapa kita, a-apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Taehyun sambil mencengkram rambut kepalanya yang tiba-tiba pusing.

Yeonjun mengerjapkan matanya seolah menyadari sesuatu apa yang ia alami belakangan ini.

"Ingatan itu perlahan terbuka bukan..."

"Huh?"

"Ini semua terjadi karna kita bukan manusia biasa Taehyun."

Tepat setelah rak buku itu terbuka menampilkan sebuah ruang rahasia yang gelap, samar-samar mereka mendengar langkah seseorang mendekati mereka.

Yeonjun atau pun Taehyun di buat terpaku saat melihat sosok berpakaian aneh serba hitam dan bertudung besar keluar dari kegelapan tsb.

"Masuklah." suara serak dan dingin itu membuat bahu kedua pemuda itu berjengit karna merinding.

"Tunggu, dia berbicara pada kita?"

"Dia menyuruh kita masuk ke dalam sana."

"Apa! aku tak mau!" ucap Taehyun menolak, Yeonjun menghela napas sambil membuka kacamatanya membuat mata Taehyun terbelalak saat melihat sinar keemasan itu bercahaya.

"Kau lihat sekarang...ini bukan omong kosong."

"Hyung jadi kau..."

"Aku hanya tau sedikit karna aku juga melihatnya, tapi aku masih tak tau apa maksud portal waktu itu."

"Portal waktu?" tanya pemuda bermata besar itu membuat Yeonjun mengangguk.

"Itu karna kau hanya mengingat sebagian memori alam bawah sadar mu Yeonjun, kau membutuhkan bantuan ku." ucap sosok itu.

Kedua pemuda itu saling pandang, tak lama Yeonjun mendapat pesan lagi dari seseorang yang waktu itu ia temui di taman.

(Kau harus percaya padanya, buang perasaan ragu mu itu.)

Dan sepertinya benar, bukankah mereka sudah sejauh ini?

"Tenanglah meski aku bukan orang baik karna hati murni hanya di miliki manusia yang benar-benar tulus dengan semua keadaan tapi aku ingin membantu kalian agar kalian bisa memecahkan teka-teki itu."

Dengan tangan sedikit gemetar, Taehyun mengengam tangan pemuda yang lebih tua darinya itu erat.

"Hyung, ayo kita lakukan."

.


.



.

Beomgyu melirik malas ke arah Soobin.

"Jangan membujuk ku tidak ada gunanya, aku sama sekali tak marah padanya. Malah aku merasa bersalah karna menjahilinya keterlaluan." ucap pemuda berambut merah itu membuat  Soobin dan Huening Kai diam.

Kemudian Soobin berbicara, leader itu tak ingin membicarakan topik yang membuat Beomgyu semakin bersalah pada Yeonjun.

"Aku tau tapi kita harus kembali ke tempat Yeonjun Hyung dan Taehyun." ucapnya sedikit memaksa, kedua mata bulatnya mengkode Huening Kai untuk melihat seseorang yang mengawasi mereka sejak tadi, sontak hal itu membuat pemuda blesteran itu tertegun berbeda dengan Boemgyu yang masih binggung karna pikirannya sekarang tertuju pada Hyung rubah dalam grupnya itu.

"Y-ya kau tidak salah Boemgyu, tapi sebaiknya kita meneruskan pembicaraan ini di tempat lain yang lebih nyaman bukankah begitu Soobin Hyung?"

"Kau benar."

"Tunggu, kenapa kalian berdua terlihat gugup begitu?"

Tanya Beomgyu dengan alis yang terangkat sebelah. Baru saja Soobin ingin melanjutkan bicara ia terkejut saat bayangan itu keluar...

"Kita harus pergi! ayo ayo cepat!!" ucapnya panik.

"Hyung kau itu sebenarnya kenapa sih?"

Soobin rasanya ingin memberitahu pemuda itu tetapi dia buru-buru menarik tangan dua adiknya itu tanpa sadar untuk pergi menjauhi sosok bayangan yang kini berjalan mengikuti mereka.

Langkah itu...

Begitu mengerikan.

Beomgyu dan Kai yang mendengar suara aneh itu ingin sekali menoleh kebelakang tapi Soobin menegur mereka.

"Jangan! jangan lihat apapun ke belakang kalian berdua!!!" mendengar larangan itu kedua pemuda itu saling melirik.

"Kita mau kemana Soobin Hyung?" pertanyaan itu terlontar saja di mulut Kai, maknae itu juga sangat binggung dengan tingkah salah satu Hyungnya itu.

"Tidak tau, yang penting menyingkir dari sini."

"Lalu bagaimana dengan Yeonjun Hyung dan Taehyun." giliran Beomgyu yang bertanya dengan nada sedikit gugup, sesuatu di belakang semakin dekat entah apa dia juga merasakannya sehingga ketiga jantung pemuda itu berdegup kencang.

"Intinya...kita harus melarikan diri dari sini dulu baru menjemput mereka berdua!"

Beomgyu mulai terengah-engah, yang benar saja langkah lebar Soobin tak sebanding dengan tinggi badannya yang berada di bawah pemuda besar itu.

Ingin sekali ia melepas pegangannya tangan Soobin yang mencengkram pergelangan kuat tapi dia bisa merasakan tangan sang leader yang berkeringat dingin bahkan pelipisnya tak luput hingga membasahi rambutnya.

Brak!

Prang!

"HAHAHA TERUSLAH BERLARI! KARNA JIKA KALIAN TERTANGKAP MAKA AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN SEMUA HAHAHAHA..." teriakan itu memenuhi penjuru ruang karna memantul di lorong-lorong sepi yang sama sekali tidak ada orang.

Ketiga pemuda itu yang mendengar suara sosok misterius itu menjadi takut.

"DIA ORANG GILA HYUNG!"

"KENAPA DIA MENGEJAR KITA! HUWAAA APPA TOLONG!!!"

"AAAAA JANGAN MAKAN KAMI!!!"

...

Klang!

(Suara benda jatuh yang berasal dari atas meja.)

"Taehyun kau baik-baik saja?" tanya Yeonjun cemas memegang menyentuh wajah adiknya itu. Saat masa traniee pemuda bermata besar itulah yang membuat ia merasa memiliki adik, dan mulai dari sana mereka berdua menjadi sangat dekat bahkan mereka berdua pernah di kira kakak adik kandung oleh para sunbaenim atau manager.

"Aku seperti mendengar teriakan Soobin Hyung.

Hyung apa mereka baik-baik saja?"





Firasat mereka tak enak malam ini.





Mampukah mereka berlima keluar dari tempat itu dengan keadaan baik-baik saja?




Votenya dong.🙏😚

Give Your Time[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang