Mereka terjebak

17 5 4
                                    

"DANIEL!"

Clek!

"Hah...hah...terima kasih eh? kenapa wajah mu!!"

"KAU JUGA! AKHIRNYA AKU MENEMUKAN DIRI KU YANG LAIN MALVIN!!!"

"Sssttt jangan berisik bodoh!"


...

Tangan kekar Malvin langsung membekap mulut bebek temannya itu sedangkan pemuda rubah di depan mereka tampak kaget sekaligus binggung.

Ya dia adalah Daniel di masa lalu.

"Malvin! lepas! pengap tau!"

"Bodoh."

Dalam hati Daniel terus mengumpati temannya itu, benar-benar jika Malvin bukan temannya maka ia akan mengirim pemuda itu ke bulan supaya bertemu kembarannya alien.

"Stop jangan mengumpat lagi Daniel, lihat wajahnya dia sangat binggung melihat mu!" sarkas Malvin seperti cenayang.

"Kok tau...jangan-jangan kau bisa baca pikiran ku ya?"

"Kalo iya emang kenapa?"

"...."

Sedangkan pemuda yang sedari tadi memperhatikan mereka tiba-tiba merasa canggung, meskipun dia tak mengenal dua pemuda itu entah kenapa dia merasa familiar.

"Oke kita gak punya banyak waktu lagi..."

Daniel lalu mengulurkan tangannya di depan pemuda yang kini mengerutkan keningnya lucu.

"Ayo kita kenalan nama ku Daniel."

"Em..ya aku juga Daniel."

Saat pemuda itu menerima uluran tangan Daniel tiba-tiba cahaya dan kejadian yang sama terjadi persis Malvin.

Daniel tersenyum melihatnya.

"Widih langsung sat set aja."

"Terserah yang penting kita berdua udah ketemu, Vin mau ngecek keluar? suara itu kayaknya gak ada lagi."

"Yakin?tapi kita tetap harus waspada..." ucapan Malvin benar, mereka berdua merasa curiga terhadap suara tembakan yang sama seperti insiden pembantaian yang terjadi di sekolah mereka beberapa tahun silam, tetapi insiden itu sudah lama dan tentu hanya mereka bertiga yang selamat karna satu hal, sebuah alasan tak masuk akal yang sayangnya memilih mereka untuk melakukan tanggung jawab besar.

Daniel lalu mengintip dari lubang pintu, suasana di luar tampak sepi.

"Oke aman." gumamnya mencoba mengumpulkan keberanian dirinya membuka sedikit pintu itu, dan benar saja kalau situasi saat ini aman karna suara bising tadi tiba-tiba berhenti.

"Malvin kita harus mencari Vera!"

"Ck, rupanya kau tidak lupa pada gadis itu."

Daniel menghela napas entah kenapa dia tak suka sifat Malvin sekarang.

"Kenapa kau tak peduli pada teman mu? bukankah tujuan kita awalnya menyelamatkan dia!"

"Aku tau karna aku ingat dia pengendali waktu tapi tetap saja gara-gara kecerobohannya kita harus kembali ke tahun ini."

"Malvin jangan menyalahkan seseorang, tidak masa atau tahun berganti. Waktu dunia ini tetaplah sama dan masalah juga tak pernah selesai saat kau hanya mengeluh tanpa menyelesaikan nya."ucap bijak Daniel membuat Malvin tertegun.

Tapi pemuda itu tetap saja menyalahkan Vera, karna dia benci kembali ke tahun di mana sesuatu membuatnya trauma untuk kembali.

Dan di saat mereka tiba di sebuah belokan tangga suara tembakan serta teriakan kesakitan membuat Malvin menunduk sambil menutup erat kedua telinganya dengan dua tangan nya.

Daniel juga sama terkejut tapi bergegas dia berjongkok sambil memegang bahu Malvin yang tampak bergetar.

Ternyata pria besar itu mempunyai trauma yang lebih besar darinya, Daniel tak bisa membayangkan kalau Malvin selama ini berpura-pura kuat menjadi pribadi tak tersentuh yaitu sikap dinginnya hanya karna untuk menutupi mentalnya yang lemah. Padahal menunjukkan kekurangan dalam diri kita bukan hal buruk, seorang pepatah pernah berkata ketika kau memiliki seorang teman maka cobalah menunjukkan sisi lemah mu dan lihat siapa di antara mereka yang masih bertahan di sisi mu. Ibarat kamu mempunyai banyak followers tapi di hari ulang tahun mu tidak ada satupun yang memberimu hadiah atau ucapan selamat begitulah yang namanya pertemanan, karna pertemanan juga mirip dengan pertemuan dahulu sebelum saling mengenal.

"Malvin..."

"Tidak...bagaimana ini? aku tak dapat mengontrol diri ku."ucap pemuda itu, pelipisnya basah karna keringat dingin, mata bergulir gelisah dan wajah sedikit pucat.

Keadaan Malvin saat ini benar-benar kacau membuat hati Daniel serasa sakit melihat seseorang yang sudah ia anggap teman karna meski Malvin dulunya hanya orang asing dia sama sekali tak membenci sosok itu. Dan satu-satunya alasan persahabatan mereka masih tetap bertahan dan ada adalah kepercayaan.

"Tenanglah kau pasti baik-baik saja, ingat apa yang kau bilang kalau aku bisa mengendalikan pusat pikiran ku saat panik karna jika kita terlalu mencemaskan sesuatu fokus kita akan terpecah belah dan kita tak akan mendapatkan apapun dari tujuan kita."

Ucapan sama yang pernah terlontar yaitu nasehat lama Malvin pada dirinya dulu saat ia tak menerima kalau takdir memilih mereka menjadi pengendali waktu. Tapi waktu Daniel pernah melihat sosok pemuda bermata grey itu tenang tanpa sadar menumbuhkan kembali rasa erat hubungan mereka kalau sumpah atau janji agar mereka selalu menjadi teman selamanya meski ketiganya telah berpisah dalam jangka panjang namun mereka dapat bersatu kembali hingga persahabatan itu utuh.

"Daniel..." Malvin menatap kearah pemuda rubah yang menunjuk kan ekspresi cemas tapi pemuda itu juga tak menyerah untuk selalu memberikan perkataan menenangkan.

Malvin seharusnya sadar saat ini mereka terjebak di masa lalu oleh karna itu mereka harus kompak melakukan nya bersama agar bisa melanjutkan kehidupan yang dulu tak pernah mereka rasakan.

Yaitu kebebasan.

Dan ketika ia bertemu Daniel dan keempat temannya ia mulai menyadari...

Kalau mereka juga merasakan rasa kesepian tanpa adanya Daniel.

Jika Daniel sumber kekuatan mereka maka Daniel juga bagian kehidupan nya yang pernah hilang. Nasib kembali mempertemukan mereka dengan cara tak terduga.

Dia hanya harus kuat untuk bangkit.

Karna seseorang yang berada di dekatnya terus mendukungnya.








Dukungan sederhana begitu berarti di banding seseorang yang tak memiliki teman seumur hidup. Maka dari itu cobalah mencari sosok itu...dan jangan sia-siakan keberadaan nya karna waktu adalah kenangan yang berharga.







dan jangan sia-siakan keberadaan nya karna waktu adalah kenangan yang berharga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gak kerasa udah bab 30, Ai sengaja ngebut buat tamatin cerita ini.

Menurut kalian bakal tamat sampe chapter berapa?🤔

Give Your Time[END]✓Where stories live. Discover now