Find the missing piece

16 5 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Karna paksaan Yeonjun, mereka berlima akhirnya masuk ke dalam tenda merah itu. Anehnya di sana terdapat meja bundar serta enam kursi dan satu lagi ada patung bertudung yang duduk di tengah.

Taehyun dan Yeonjun merasa dejavu karna posisi meja dan kursi itu mengingat kan mereka dengan meja di ruang rahasia dari balik tak buku.

"Kau sudah datang."

"Eh, tunggu...KOK PATUNGNYA BISA BICARA!" ucap Beomgyu kaget langsung tangan besar Soobin menutup mulut nya kecil pemuda itu.

"Bisa gak sih gak teriak! kita ini gak budeg Gyu!"

"Hehe maaf."

"Dia bukan patung tapi manusia!" ucap Kai.

Benar saja kalau sosok bertudung itu lalu membuka tudungnya hingga memperlihatkan wajah yang selama ini ia sembunyikan.

"Malvin..." nafas Yeonjun terasa tercekat, melihat seseorang yang selama ini ia rindukan di hadapannya.

"Kau sudah mengingat ku Daniel?"

"Hyung kau mengenalnya?" tanya Soobin.

"Dia adalah orang yang selalu mengirimiku pesan dan membawa kita ke meseum tadi, Malvin juga seperti ku dia adalah pengendali waktu."

"APA!!!" kaget semua.

"Rupanya kalian semua cukup terkejut, bisakah ku minta kalian untuk duduk di kursi masing-masing?"

Walau ragu mereka tetap melakukannya. Kelima pemuda itu saling berpandangan lalu Taehyun tertegun saat melihat mata sosok itu berubah keemasan persis dengan Yeonjun.

"Kau pasti sudah melihatnya Terry."

"Tunggu kenapa kau memanggil kami dengan nama Inggris kami? bagaimana kau mengetahui semua itu?"

Yeonjun akhirnya menjawab pertanyaan Boemgyu.

"Karna dulu di masa lalu nama kita berlima mengunakan nama Inggris Beomgyu, dan dua di antara lainnya masih bersembunyi."

"Maksud mu Hyung? ada dua superhumans lainnya?"

"Ya mereka berdua memiliki kekuatan yang sama dengan ku. Aku bukan satu-satunya tapi aku leader kelompok kalian."

"Lalu kenapa kalian bersembunyi lama? bukankah dengan kita semua bergabung kita dapat mengalahkan musuh apalagi saat itu Yeonjun Hyung tertangkap dan membutuhkan bantuan bukan?" akhirnya Taehyun mengutarakan ras penasaran nya itu.

"Itu tidak mudah, jika 3 pengendali waktu dari kami berkeliaran maka akan sangat beresiko maka dari itu kami memutuskan bertemu di waktu yang tepat. Kalian tidak akan bisa lari dari lingkaran takdir selama anugrah itu masih ada maka takdir kalian tetap bersama kami termasuk pemimpin mu itu." ucap Malvin.

Tentu saja penjelasan Malvin membuat mereka terdiam dalam pikiran masing-masing.

Tiba-tiba Yeonjun kembali berbicara.

"Baiklah aku akan berterus terang, dan tujuan terakhir ku adalah... menyelamatkan satu orang."

"Dulu kami berdua pernah menjadi teman dan mempunyai kehidupan yang sama, satu lain di antara kami seorang gadis bernama Vera sayangnya dia terjebak di masa lalunya saat ingin menghadapi rasa ketakutannya. Seorang pengendali harus berani menghadapi resiko tapi Vera dia....belum tau apa-apa."

"Jangan bilang kalau dia gadis yang bersama Yeonjun Hyung." ingatan Taehyun berputar saat mereka masih berada di hutan, bukan masa kecil mereka tetapi saat beberapa orang mulai mengejar mereka dan mereka bersembunyi di sebuah gubuk entah kenapa ingatan itu muncul secara tiba-tiba.

"Kau benar alasan kita tak bisa melihat apapun dalam dirinya karna dia juga sama sepertiku. Dan dia belum menyadari hal itu, sekarang kami berdua harus bertemu dengan Vera."

"Dimana dia sekarang?" tanya Soobin.

"Waktu masa lampau."

"Hyung jangan bilang kau..."

"Kalian harus membiarkan ku pergi."

Yeonjun berujar dengan nada serius dan keempat membernya memberikan tatapan yang berbeda.

Hingga salah satu di antara mereka yang bertubuh lebih tinggi dan besar namun memiliki wajah imut seperti kelinci lalu berbicara dengan tulus tak lepas dari lubang cacat di kedua pipinya saat ia tersenyum.

"4 tahun bahkan lebih kita bersama untuk saling melengkapi satu sama lain dan aku di pilih menjadi leader TXT mungkin, aku sebagai pemimpin kurang tegas dalam bersikap tapi aku selalu memperhatikan kalian termasuk Boemgyu yang memperhatikan hal-hal kecil seperti detail walau kekurangan hanya satu dia sangat berisik." ucapnya sambil terkekeh kecil tak ayal membuat nama pemuda yang tadi ia sebutkan juga tersenyum tipis setelah menampakkan wajah murungnya.

"Tapi kau Hyung....kau adalah member yang paling bisa mengandalkan kami. Sifat mu memang terkadang kekanakan, bodoh dan ceroboh tapi di sisi lain kau mampu menjadi Mat- Hyung yang baik. Saat aku sendiri merasa sensitif kau mendatangiku dan memberikan ku pelukan hangat tak ayal juga kau sering berpetuah seperti seorang ibu haha. Begitu juga sikap mu yang adil menyayangi para member yang kau anggap adik. Kami merasa mempunyai seorang kakak yang hebat...bukan hanya aku saja Hyung asal kau tau."

"Ya kalian berdua Hyung hebat menurut kami, tapi ucapan Soobin Hyung semua itu benar. Meskipun kami kompak terkadang menjahili mu kau kakak yang paling sabar menghadapi kami bahkan menurutku kau tak pernah marah dengan serius benarkan Beomgyu Hyung?" ucap pemuda bersurai biru itu menatap kearah pemuda yang duduk di sampingnya tengah mengusap pipinya.

"Apa Boemgyu Hyung menangis?" goda Kai tertawa kecil, biasanya maknae itu akan memanggil dengan embel Hyung untuk menggoda para Hyungnya karna Huening Kai merupakan anggota yang paling muda di antara mereka.

"Tidak mata ku hanya kelilipan saja." elak Boemgyu, padahal sudut matanya terdapat bekas air mata serta entah faktor udara dingin hidungnya menjadi sangat merah.

Sementara itu, pemuda rubah itu melihat semuanya hingga pandangan terhenti kearah Malvin seorang pemuda bertubuh lebih tinggi dengan warna mata yang kini berubah sama dengannya namun wajah bule dan maskulin lebih mendominasi sehingga siapapun mengira Malvin bukankah orang yang berasal dari Korea Selatan.

Aura misterius serta perasaan nyaman di dekat Malvin selalu ia rasakan setiap kali bertemu dengan pemuda itu.



"How nice they are, and you must be happy with them all along right?

"No, I'm happier with all of you."

"We can start again Daniel."

"Yes together, to save Vera."


Give Your Time[END]✓Where stories live. Discover now