05

5.4K 348 8
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
mereka berdua sedang beradu tatapan dan masing masing memunculkan aura yang sangat berbeda.
lalu pandangan zidan beralih ke merie dan kemudian dia berjongkok guna menyamakan tinggi merie dengannya

"are you okay?" ucap zidan lembut

"aku tidak apa kak.."

"ck adikku yang kenapa kenapa" kaiser berdecih kemudian menarik jean dari kerumunan itu untuk pergi ke uks

"woii! tungguin kita!!" ucap febri berlari mengikuti kaiser dan jean diikuti juga vian

semua orang mengeluh karena tontonan yang menarik sudah selesai, hanya tersisa merie dan geng itu, mereka sangat bosan dengan tontonan itu karena tidak menarik sekali melihat merie yang menye menye seperti itu

"mau ke uks? mer?" ucap ian

"tidak kak..tidak usah, merie baik baik saja kok" ucap merie dengan tersenyum lucu, dan semua mungkin anggota the tersenyum lucu pikirnya tapi tidak yang lain

merie lalu digandeng ian keluar dari kantin diikuti beberapa dibelakangnya

"cari tau tentang dia yang bersama jean tadi" ucap zidan kepada tangan kanannya yaitu abas

"siapp zii"

zidan smirk tipis tidak tahu kenapa dia seperti ini dia pun bingung, dia penasaran, dia ingin tau dengan lelaki yang bersama jean tadi
.
.
.
.
.
.
"aawwh sakit bang.."

"maaf"

sekarang mereka berempat berada di uks untuk mengobati punggung jean yang terkena tumpahan bakso tadi.
dengan telaten kaiser mengoleskan salep ke area yang merah di punggung jean.

"sudah, pakai pakaianmu" ucap kaiser melemparkan seragam ke jean

"yee ni abang kampret pakein napa" ucap jean tanpa dosanya

kaiser yang mendengar itu langsung menekan punggung jean dengan sedikit keras

"AAKHHH" teriak jean

"jangan berteriak, ambigu bodoh"

jean yang mendengar kaiser mengumpat menganga tidak percaya, ini pertama kalinya mendengar abangnya ini mengumpat

"wahh bangg, abang ngumat? gilaaa"

kaiser hanya menatap jean dengan tidak minat lalu pandangan beralih kepada febri dan vian

"nama kalian siapa?" ucap kaiser

"vian/febri kak" ucap mereka berdua

"kalian teman jean?" ucap kaiser dan dibalas anggukan dengan mereka

"kenapa kalian tidak melerai tadi?"

"kita udah ngeleraiin jean kak, tapi jean nggak peduli ama kita palah dikacangi" ucap febri

pandangan kaiser beralih lagi menatap jean dan menatapnya serius

"mau abang laporkan kepada daddy hm?" bisik kaiser di telinga jean

jean yang mendengar itu menggeleng brutal "enggak bangg! jangan.."

kaiser hanya berdecih lalu menatap febri dan vian lagi lalu menyobek kertas dan menulis sesuatu disana lalu memberikannya kepada mereka berdua

"perkenalkan saya kaiser, abang jean, kalau terjadi sesuatu atau jean membuat ulah kalian bisa menghubungi ku dengan nomor ini"

febri mengambil kertas tadi lalu mengangguk dan menatap kaiser

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang